Berita Wisata

Generasi muda harus belajar melestarikan Noken

Jayapura, Jubi – Noken Papua ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2021. Oleh karena itu, generasi muda saat ini harus terus belajar untuk melestarikannya.

“Untuk itu, sangat penting untuk diajarkan kepada generasi muda agar terus dilestarikan,” kata Direktur Rey May Art Studio Aser Mokai di Sekolah Alam Hirosi Papua di Jalan Baru Kemiri, Kompleks Wisata Alam CPA Hirosi, Sentani, Jayapura. Kabupaten, Kamis (30/9)./2022).

Apalagi, lanjutnya, noken memiliki nilai seni yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas untuk menunjang sektor pariwisata sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat Papua.

“Noken memiliki fungsi yang sangat beragam dalam kehidupan dan budaya Papua, seperti simbol kesuburan dan kemakmuran, simbol persatuan dan kesatuan, simbol stratifikasi sosial dan simbol kedewasaan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, noken sangat penting untuk dipertahankan dan dikembangkan, khususnya bagi siswa SMP Negeri 2 Jayapura sebagai generasi muda yang sangat antusias mempelajari noken.

“Noken hanya dibuat oleh mama mama, jika tidak diturunkan ke generasi baru, noken akan hilang, karena setiap empat tahun sekali, pemerintah Indonesia melapor ke UNESCO, karena tidak ada ‘tidak ada regenerasi yang melestarikan’. itu, itu harus dicabut,’ katanya.

penggunaan kulit kayuSiswa SMP Negeri 2 Jayapura memintal bahan baku noken dari serat kayu tanaman mahkota dewa di Sekolah Alam Hirosi Papua di Jalan Baru Kemiri, Resor Wisata Alam CPA Hirosi, Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (28/9/2022). – Jubi/Ramah

Mengenai kunjungan Tim Presisi SMP Negeri 2 Jayapura ke Sanggar Seni Budaya Reymay, ia mengaku sangat baik memberikan apresiasi karena mereka datang tidak hanya untuk belajar tetapi juga untuk memahami nilai-nilai du noken, yaitu filsafat.

“Kami informasikan kepada generasi milenial ini, khususnya siswa-siswi SMPN 2 Jayapura, agar noken yang bahan dasarnya dari kulit kayu dan akar pohon harus dilestarikan,” ujarnya.

Dijelaskannya, noken Papua memiliki beberapa nama seperti tahan karat dari suku Biak, rowa dari daerah Saireri seperti Serui, Waropen, bitoagic (noken emas) dari Meepago seperti Nabire dan sekitarnya, noken bekanggeng Sentani, dan noken ess wilayah adat Animha seperti Asmat, Merauke dan sekitarnya.

“Bahan yang digunakan seperti kulit kayu malu dan mahkota dewa, bitoagia Meepago untuk melapisi noken rajutan anggrek, kawasan Animha atau noken esse dengan bahan dasar daun sagu muda,” jelasnya.

Dapatkan update berita terbaru dari Jubi Newsroom setiap hari. Ayo gabung di grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik linknya, lalu join. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: jubi.id

Related Articles

Back to top button