Berita Wisata

Gubernur Khofifah menyebut East Java Tourism Award (EJTA) 2022 sebagai momen mendongkrak PDRB Jatim di sektor pariwisata – Kempalan.com

KOTA PIERRE-KEMPALAN: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pariwisata Jatim tahun 2022 terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata provinsi itu. Jawa Timur pada Triwulan I (Q) tahun 2022, GDPR atas dasar harga berlaku untuk sektor pariwisata sebesar Rp36.986,76 miliar. Pada triwulan kedua meningkat menjadi Rp38.243,41 miliar dan meningkat lagi pada triwulan ketiga menjadi Rp39.408,48.

“Kekuatan pariwisata bagi perekonomian Jatim sangat luar biasa. Ketika pariwisata meningkat, UKM perhotelan, makanan, transportasi, dan industri kreatif akan tumbuh bersama-sama,” kata Gubernur Khofifah saat acara East Java Tourism Awards (EJTA) 2022 di ballroom Singhasari Resort, Kota Batu, Sabtu (10/12) malam.

Gubernur Khofifah menjelaskan selain PDRB, peningkatan juga terjadi pada jumlah wisatawan yang datang ke Jatim. Hingga Oktober 2022, terjadi peningkatan signifikan dibanding 2021. Tercatat 45.660 kunjungan wisman dan 52.731.514 kunjungan wisnus.

Tren positif sektor pariwisata Jawa Timur ini juga terus didorong oleh potensi 1.316 objek wisata yang ada. Angka tersebut meliputi 449 wisata alam, 354 wisata budaya, 513 wisata buatan dan 596 desa wisata. Selain itu, terdapat pula 7.889 usaha wisata restoran bintang dan non bintang, 1.576 hotel dan 1.743 homestay yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi penuh terselenggaranya event EJTA 2022. Kesenian asli Jawa Timur.

Kesebelas kategori penghargaan tersebut meliputi Penghargaan Daya Tarik Wisata Alam, Budaya dan Buatan, Lomba Video Profil Desa Wisata dan Lomba Film Pendek Pesona Wisata Jawa Timur. Kemudian Penghargaan Bisnis Pariwisata Kategori Hotel Non Bintang, Kategori Cottage/Homestay Wisata, Kategori Bisnis Rumah Makan dan Kategori Rumah Makan.

Selain itu, ada juga Penghargaan Festival Istimewa Jawa Timur, Penghargaan Video Profil Kuliner Terbaik, Penghargaan Festival Dalang Terbaik, dan Penghargaan Warisan Budaya Takbenda (WBTB).

Mengenai WBTB, menurutnya Jatim patut berbangga karena 87 Warisan Budaya Nasional Takbenda (WBTB) ditemukan di Jatim.

Dengan banyaknya WBTB dari Jatim, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya tugas melestarikan budaya ke depan. Ia menjelaskan, Sholawat Badar yang baru saja mendapat predikat WBTB menjadi bukti nyata banyaknya potensi budaya daerah yang perlu digali dan dicatat.

“Kalau kita tidak mendaftar ke HAKI atau Kemendikbud, saya khawatir anak cucu kita tidak akan mengenal kekayaan budaya bangsa. Itulah pentingnya kita menggabungkan WBTB, membawa masuk mandat dari setiap daerah,” jelas Khofifah.

Apalagi, Khofifah mengaku kagum dengan banyaknya potensi Dalang Muda sebagai pewaris budaya wayang yang sangat digemari masyarakat Jawa Timur. Apalagi, dalam Young Dalang Award tahun ini tercatat daerah perkotaan seperti Surabaya, Malang, dan Gresik berhasil mengirimkan wakilnya dan menjadi juara. Sehingga potensi dalang tidak lagi identik dengan daerah Nganjuk, Blitar, Tulungagung dan Ngawi yang dikenal sebagai daerah Mataram tetapi lebih merata dalam kualitas dan regenerasi dalang muda.

“Ada potensi regeneratif bagi dalang di Jawa Timur lebih merata dengan mereka yang berpendidikan tinggi. Mereka menyelesaikan studi kemudian membangun bala bantuan dari sisi budaya, menurut saya luar biasa. Misalnya saya sangat senang dengan dalang muda asal Surabaya karena saya berniat membuka jalan baru dengan mengawinkan Ludruk Surabaya dan Wayang,” jelas Khofifah.

Khofifah mengaku sudah beberapa kali mencoba mengembangkan pasar ludruk di kawasan Surabaya, namun belum sesukses Pertunjukan Wayang.

“Animo masyarakat terhadap Ludruk harus didorong semaksimal mungkin dengan dukungan lighting yang menarik disertai dengan berbagai pertunjukan agar menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk disaksikan dan dinikmati,” jelasnya.

Di akhir acara, Gubernur Khofifah tak lupa menyemangati seluruh pemenang yang hadir. Ia berharap acara ini dapat menjadi upaya bersama untuk terus meningkatkan promosi pariwisata di daerah masing-masing. Terima kasih juga kepada juri atas karya mereka yang luar biasa.

“Kita lihat di sisi digital juga ada kontes video pendek, dan siaran ulang beberapa desa dan wisata daerah. Tentu sangat bagus bagi yang lain untuk bisa mempromosikan daerahnya,” kata gubernur perempuan pertama itu. dari Jawa Timur.

“Oleh karena itu, promosi potensi lokal menjadi elemen yang sangat penting. Masalahnya ada pada infrastruktur untuk mengakses kawasan yang keindahannya luar biasa. Bersama dengan pemerintah dari desa, kecamatan, kabupaten hingga provinsi untuk membangun aksesibilitas bersama,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Prov. Jatim Adhy Karyono, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Hudiono, ratusan penggiat pariwisata se Jatim dan Ketua OPD Pemprov Jatim.

Editor: Freddy Mutiara

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button