Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri belum lama ini mengunggah sejumlah foto di media sosial yang memperlihatkan bagaimana aktifnya Gunung Semeru saat ini. Anda bisa melihat gunung berapi yang mengeluarkan gumpalan abu putih menjulang tinggi di langit.
Pusat Penelitian Abu Vulkanik Australia di Darwin bahkan mengatakan bongkahan abu tersebut lumat hingga ketinggian sekitar 15 kilometer.
“Sejauh ini tidak ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut yang diamati di sepanjang pantai Jepang,” kata NHK dalam laporannya.
Pejabat meteorologi di Jepang, dalam pernyataan terbarunya, juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada perubahan spesifik tekanan atmosfer yang terpantau di negaranya sejak letusan abu vulkanik di Gunung Semeru.
Letusan besar sejauh ini menjadi perhatian, karena terkadang dianggap menyebabkan perubahan tekanan atmosfer, yang menyebabkan perubahan tingkat pasang surut.
Namun, pejabat Jepang mengatakan masyarakat harus tetap mendapat informasi tentang aktivitas Gunung Semeru yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, terlihat awan panas longsoran terus meluncur dari Gunung Semeru.
Aktivitas seismik juga tampaknya terus terjadi. Antara pukul 00.00 hingga 06.00 tercatat terjadi 8 kali gempa, baik letusan maupun awan panas.
Selain itu, jarak longsoran awan panas juga mencapai 7 km dari puncak menuju Besuk Kobokan.
“Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari ‘Awas’ menjadi ‘Awas’ atau Level III menjadi Level IV, mulai pukul 12.00 WIB hari ini,” kata Abdul Muhari. .***
Source: news.google.com
