Berita Wisata

Habitat Burung Langka, Taman Nasional Bali Barat Kembangkan Wisata Berbasis Konservasi : Okezone Travel

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pengembangan pariwisata berbasis konservasi di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

Dukungan tersebut disampaikan Sandiaga usai menerima laporan dari Kepala Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah Krisna Kepakisan dan Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam rangkaian kunjungan kerja ke kabupaten tersebut pada Jumat 30 Desember 2022.

Secara khusus, beliau menyoroti dan memuji konservasi burung Jalak Bali yang terancam punah.

“Konservasi yang dilakukan untuk Jalak Bali di sini sangat luar biasa, sehingga satwa ini dilindungi dari kepunahan,” ujarnya dikutip dari DI ANTARAMinggu (1/1/2023).

Menurut laporan yang didapat, awalnya di alam hanya tersisa enam burung Jalak Bali, sedangkan di penangkaran ada 50 ekor.

“Sekarang ada 560 di alam bebas. Ini perkembangan yang besar. Oleh karena itu, TNBB sekalipun menjadi objek wisata, harus berbasis konservasi karena di sini ada burung langka yang dilindungi”, ujarnya.

Dalam laporannya, Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna Kepakisan mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir penangkaran burung Jalak Bali di alam liar telah melampaui target.

“Yang ada di alam awalnya berasal dari hasil penangkaran. Sekarang sudah ada yang mulai bereproduksi di alam, dan jumlahnya melebihi target dan perkiraan kami,” ujarnya.

BACA JUGA:5 Daerah Terdingin Di Jawa Barat Yang Cocok Untuk Anda MenyegarkanApa tujuan favorit Anda?

Untuk mencegah jumlahnya menyusut, pihaknya melakukan pengawasan ketat dengan melibatkan masyarakat.

“Kami memberikan edukasi kepada masyarakat, jika Jalak Bali termasuk hewan yang dilindungi dan terancam punah,” ujarnya.

Jalak Bali, kata Bupati I Nengah Tamba, merupakan ikon Kabupaten Jembrana, sehingga pihaknya sangat mendukung berbagai upaya pelestariannya.

Ikuti Berita Okezone di berita Google

ekosistem Parekraf

Dalam kunjungannya, Menteri Sandiaga meminta pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, menyiapkan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kabupaten Jembrana akan dilintasi Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk yang diharapkan selesai pada tahun 2025. Hal ini akan berdampak besar bagi perekonomian dan pariwisata Jembrana karena ekosistem perlu dipersiapkan agar kabupaten ini siap menghadapi bencana alam. jalan tol selesai,” katanya.

Menurutnya, pariwisata Jembrana terkendala jarak yang jauh dari Denpasar. Namun dengan adanya jalan tol, jarak tempuh akan berkurang, sehingga memudahkan wisatawan untuk mengunjungi kawasan ini.

“Kami optimistis dengan peningkatan kunjungan wisatawan ke sini. Oleh karena itu, semua pihak harus siap,” ujarnya.

Menggambar

Selain berdiskusi tentang pariwisata dan ekonomi kreatif bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan jajarannya, Sandiaga juga mengenang Booth Kuliner Betutu di Desa Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.

Diakuinya, warung Betutu Men Tempeh di Gilimanuk sudah menjadi langganan keluarganya sejak kecil.

“Saat SD dan SMP, saat jalan-jalan ke Bali bersama keluarga lewat Gilimanuk pasti mampir ke warung ini,” ujarnya.

Selama di Jembrana, Sandiaga melakukan sejumlah kegiatan terkait pariwisata dan ekonomi kreatif, antara lain mengunjungi rumah tenun dan meresmikan all in one tour di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, yang salah satu fungsinya adalah arena makepung yaitu jenis kerbau khas Jembrana.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button