Berita Wisata

Hits Wisata di Jembrana, taman seluas 3 hektar jadi kolam sungai

Djembrana

Lahan seluas 3 hektare milik warga Desa Medewi, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana kini telah disulap menjadi tempat wisata. Tempat yang baru dibuka untuk umum pada 23 Desember 2022 ini selalu dipadati wisatawan bahkan mencapai ratusan orang dalam sehari.

Pemantauan detikBali, lahan kebun yang dilintasi sungai dan saluran irigasi telah berhasil dimanfaatkan. Pengunjung dimanjakan dengan pemandangan tebing dan aliran sungai yang jernih.

Selain memiliki perahu karet untuk mengarungi saluran irigasi, dua kolam renang juga disediakan untuk anak-anak. Pemilik destinasi wisata bernama Alas Utama Medewi (AUM) Ketut Suarta menjelaskan, ide pemanfaatan taman sebagai destinasi wisata lahir dari hobi travelling.

“Kami punya lahan yang potensial, makanya kami coba manfaatkan,” ujarnya, Minggu (15/1/2023).

Sebelum menjadi tempat wisata, lahan yang semula hanya berupa kebun durian dan pohon kelapa, kini memiliki kolam renang dan sungai yang dibersihkan untuk tujuan tersebut. “Potensi ini saya kelola dengan menambah tempat bermain anak, tempat makan dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga layak menjadi destinasi sesuai standar yang diinginkan wisatawan,” kata Suarta.

Suarta juga memanfaatkan hasil kebun dan kolam ikan nila di lokasi wisata untuk dijadikan menu restorannya. “Di menunya ada ikan bakar yang ditangkap langsung dari tambak, serta arak manis yang dibuat dari sari kelapa dari kebun, jadi semuanya kami pakai di sini,” jelasnya.

Dari penataan awal yang dilakukan meski masih 40%, serta promosinya di media sosial, animo masyarakat untuk berkunjung sangat tinggi. Memang, pihaknya mengklaim kunjungan per hari lebih dari 100 orang.

“Apalagi saat liburan semua penuh, fasilitas pemandian sungai, kolam anak dan persewaan perahu kolek penuh pengunjung,” kata Suarta.

Selain memanfaatkan lahan yang ada, potensi lain seperti tenaga kerja dari masyarakat sekitar juga digali. “Karyawan di sini adalah warga sekitar dan belum pernah bekerja di lokasi wisata, namun harus selalu profesional dengan kearifan lokal,” jelas Suarta.

Akses ke fasilitas pintu masuk

Pengunjung asyik bermain perahu karet di Medewi Main Mat (AUM) yang berlokasi di Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana pada Minggu (16/1/2023).  (I Putu Adi Budiastrawan/ detikBali).Suasana Alas Utama Medewi (AUM) bertempat di Baler Setra Banjar, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Minggu (16/1/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/ detikBali).

Setiap pengunjung yang datang memiliki kendaraan khusus dari tempat parkir menuju tempat wisata yang jaraknya sekitar 200 meter. Karena jalur menuju lokasi menuruni jurang yang dalam, sehingga banyak mobil dan supir berpengalaman yang selalu menjemput pengunjung.

“Kami menyediakan angkutan antar jemput gratis, sehingga pengunjung nyaman,” kata Suarta.

Meski sudah disediakan rumah makan, Suarta menegaskan pengunjung diperbolehkan membawa makanan sendiri dari rumah. Dengan demikian, pengunjung bisa menikmati liburan sesuka hati, tanpa harus mengeluarkan uang banyak.

“Namun untuk sampah, agar tetap bertanggung jawab, kami sudah menyediakan banyak tempat sampah di sekitar lokasi,” katanya.

Biaya masuk

Kolam renang Alas Utama Medewi (AUM) di Baler Setra Banjar, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Minggu (16/1/2023).  (I Putu Adi Budiastrawan/ detikBali).Kolam renang Alas Utama Medewi (AUM) di Baler Setra Banjar, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Minggu (16/1/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/ detikBali). Foto: Kolam renang Alas Utama Medewi (AUM) di Baler Setra Banjar, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Minggu (16/1/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/ detikBali).

Biaya masuknya adalah Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.

“Kami menerapkan liburan murah, karena setiap pengunjung tidak dibatasi waktu kunjungannya, sehingga bisa berlibur sepuasnya. Namun untuk persewaan perahu karet sesuai ukuran”, jelasnya.

Suarta menyadari salah satu kelemahan destinasi wisata di Jembrana adalah baru ramai saat dibuka dan beberapa bulan kemudian. Untuk itu dalam pengelolaannya akan selalu ada inovasi baru dan fasilitas pendukung agar pengunjung tidak bosan.

“Kita akan coba kembangkan wisata lainnya, agar tetap bisa eksis,” imbuhnya.


Pengunjung lebih sedikit Menjaga kebersihan

Seorang pengunjung asal Desa Lelateng, Ayu Devi Wulandari (26) menjelaskan, dirinya dan keluarganya mengunjungi destinasi wisata AUM karena melihat di media sosial.

“Awalnya viral di medsos jadi penasaran, pas kesini tempatnya bagus banget. Jadi cozy disini, ditambah lagi tempatnya masih natural banget”, kata Devi.

Devi juga berharap agar semua pengunjung yang membawa makanan dari rumah tetap menjaga kebersihan. Karena ia selalu menemukan sampah-sampah yang ditinggalkan pengunjung berserakan meski sudah disediakan tempat sampah.

“Sayangnya ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan, itu yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Simak videonya “Penjelasan Psikolog Lato-lato Bikin Anak Ketagihan”
[Gambas:Video 20detik]
(ni/irb)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button