Berita Wisata

Inilah 3 destinasi wisata kota yang disiapkan Disparekraf DKI Jakarta

Jakarta: Siapa bilang Jakarta hanya penuh kemacetan? Siapa bilang Jakarta cuma ribut dan semrawut dan tempat protes? Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta berusaha menghilangkan semua stigma negatif tersebut dengan memberikan potensi wisata di ibu kota tercinta ini.

Dalam upaya mewujudkan dan mengembangkan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai destinasi wisata kelas dunia, Disparekraf DKI Jakarta menyelenggarakan city tourism. Upaya tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 588 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Wisata Kota.

Wisata kota itu sendiri adalah kegiatan pariwisata asalkan berlangsung di kota-kota dengan semua karakteristik perkotaan yang kuat, tujuan wisata kota menawarkan berbagai macam pengalaman dan produk budaya, arsitektur, teknologi, sosial dan budaya untuk rekreasi dan bisnis.

Pariwisata ini melibatkan masyarakat, komunitas lokal, serta pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, serta memanfaatkan fasilitas ruang publik yang tersedia secara optimal, sekaligus berkontribusi pada kebangkitan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan ekonomi modal khusus. Wilayah Provinsi Jakarta.

Kategori wisata kota di provinsi DKI Jakarta meliputi: wisata sejarah, wisata budaya, wisata belanja, wisata rekreasi, wisata kuliner, wisata MICE (rapat, insentif, konferensi, pameran), wisata olah raga/kebugaran, wisata religi dan ziarah, wisata alam .

Untuk pertama kalinya program Urban Tourism dihadirkan dalam bentuk kegiatan Walking Tour bersama para pelaku ekonomi kreatif Kawasan Wisata Urban. Diantara mereka:

 

1. Kawasan Blok M, Jakarta Selatan

Rute kawasan Blok M yang dijelajahi antara lain Taman Mataram, Masjid Al Azhar, Halte Integrasi CSW, Ruang M.Bloc, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.

2. Pecinan Glodok di Jakarta Barat

Sedangkan jalur Pecinan Glodok meliputi Pantjoran Tea House, Vihara Darma Bakti, Gereja Santa Maria de Fatima, Toa Se Bio dan Petak Enam.

3. Indahnya Pantai Kapuk, Jakarta Utara.

Sedangkan jalan menuju kawasan PIK Pantjoran adalah PIK Pantjoran dan gapura, dewa kekayaan (Cai Shen Ye), dewa pelindung perdagangan (Guan dalam Koan Kong), klenteng dan dewi Kwan Im.

“Salah satu pilar pengembangan kawasan wisata kota di provinsi DKI Jakarta adalah Enjoy Creative Jakarta. Ekonomi kreatif sebagai mesin ekonomi baru meninggalkan ekonomi ekstraktif yang mengandalkan sumber daya alam, sangat tepat dikembangkan di Jakarta dan itu saatnya Jakarta mengembangkan ekonomi kreatif dan tumbuh serta menjadi penyedia platform industri yang dibangun di atas ide, pengetahuan, dan kreativitas”, kata Gumilar Ekalaya, kepala divisi ekonomi kreatif.

Dari kegiatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 10% dari lebih dari 30 juta atau 3 juta wisatawan domestik yang datang ke ibu kota setiap tahunnya. Andhika Permata, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menambahkan bahwa konten yang dibagikan di media sosial harus memiliki efek domino dan menginspirasi orang untuk berwisata.

Kota Jakarta tidak lagi dipandang semata-mata sebagai titik masuk, embarkasi, atau transit dalam suatu perjalanan, melainkan sebagai daya tarik dan tujuan wisata tersendiri. Diharapkan melalui kegiatan walking tour, semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati wisata kota di Jakarta.

Mengutip perkataan Doug Lansky, ‘kota bisa punya turis tapi turis tidak bisa punya kota’, dengan hadirnya turis lokal dan mancanegara yang berwisata ke Jakarta, tidak membuat Jakarta melupakan identitasnya atau nilai-nilai masyarakatnya”, pungkas Pierre Andhika yang berharga.
(POHON CEMARA)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button