Berita Wisata

JABAR FORKOPIMDA BAKSOS PARIWISATA menyerap aspirasi dan memastikan program pemerintah dirasakan oleh masyarakat

PORTALJABAR, KAB. TASIKMALAYA – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar acara bakti sosial dan program pembangunan di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (8/10/2022).

Rombongan Forkopimda yang dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggunakan sepeda motor memulai bakti sosial di Desa Setiaratu, Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Sejumlah paket bantuan sembako diberikan kepada warga.

Gubernur bersama Kepala Kejaksaan Agung Jabar dan Wakil Ketua DPRD Jabar juga secara simbolis menyerahkan mobil serba guna untuk pelayanan tersebut.

Perjalanan kemudian menuju titik kedua tepatnya di desa/kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. Di sela-sela perjalanan, rombongan sempat beberapa kali berhenti untuk menyapa warga dan menyerap aspirasi.

Sengaja menggunakan sepeda motor untuk memudahkan bertemu dengan warga sekitar, kata Ridwan Kamil.

Tujuan lain dari Forkompinda Baksos Touring Jabar adalah agar program-program pemerintah dapat dinikmati oleh masyarakat. Kegiatan yang sering dilakukan di berbagai daerah ini bertujuan untuk menjaga kekompakan dan kerukunan antar warga Forkompinda Jawa Barat.

*Desain Rumah Sakit Karangnunggal*
Ridwan Kamil akan terlibat dalam desain Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karangnunggal di Kabupaten Tasikmalaya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan menambah rumah sakit daerah untuk melayani dan meningkatkan indeks kesehatan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, rencana pengembangan tersebut masih dalam tahap penyelesaian detail engineering design (DED).

Di sela-sela Touring Forkopimda Dinas Sosial Jabar di Kabupaten Tasikmalaya, Ridwan Kamil diminta Wakil Bupati Tasikmalaya untuk mendesain RS Karangnunggal dengan konsep ramah lingkungan. Ridwan Kamil, seorang arsitek, mengaku siap. Bahkan saat ditanya, ia langsung membuat konsep desain sederhana di selembar kertas.

“Saya yang mendesainnya, kami akan menutupnya dari sini,” kata Kang Emil.

Tidak hanya mendesain Rumah Sakit Karangnunggal, Ridwan Kamil berpesan agar pendanaan proyek tersebut dilakukan melalui skema pendanaan Kerjasama Pemerintah-Badan Niaga (KPS).

“Saya akan bantu, skema yang paling mungkin adalah PPP yang melibatkan swasta,” kata Ridwan Kamil.

Pasca pandemi COVID-19, Ridwan Kamil menyadari Jabar perlu banyak membangun rumah sakit baru di berbagai daerah. Ia berharap pembangunan RSUD Karangnunggal dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah selatan Tasikmalaya.

“Kami sadar pasca Covid-19 banyak rumah sakit yang kami kekurangan. Ke depan, Karangnunggal akan menjadi kawasan maju dengan fasilitas kesehatan yang lebih banyak lagi,” kata Ridwan Kamil.

Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mengatakan RS Karangnunggal akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektare. Biaya pembangunannya Rp 250 miliar.

“Lebih dari 4 hektar, perhitungannya kita butuh kurang lebih Rp 250 miliar,” kata Cecep.

Ia mengatakan Kabupaten Tasikmalaya yang berpenduduk 1,5 juta jiwa itu membutuhkan sedikitnya lima rumah sakit. Sementara itu, saat ini hanya ada satu rumah sakit di Singapura. Hal ini memaksa warga wilayah Tasikmalaya selatan menempuh jarak 75 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam untuk mencapai fasilitas kesehatan di Singaparna.

“Kabupaten Tasikmalaya seharusnya punya lima RS, sekarang tinggal satu. Sayang warga harus menempuh perjalanan 3,5 jam ke RS Singaparna,” katanya.

*Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk akan dibangun kembali* *Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk akan dibangun kembali*

Pembangunan Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Cimanuk di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya yang sempat terhenti, akan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Gubernur Ridwan Kamil saat bertemu dengan para nelayan yang tergabung dalam Asosiasi Nelayan Cimanuk. Pertemuan dengan para nelayan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Forkopimda Forkopimda Touring Jabar.

“Kami akan membangun kembali Pelabuhan Pelelangan Ikan Cimanuk di Cikalong,” kata Ridwan Kamil.

Pembangunan PPI Cimanuk dimulai dari era Gubernur Jawa Barat sebelumnya: Ahmad Heryawan. Namun dalam proses pembangunannya terdapat kendala dan baru sampai pada tahap pemecah gelombang.

“Nelayan ingin PPI yang sempat terhenti,” kata dia.

Ridwan Kamil, saat mendengarkan aspirasi tersebut mengatakan, para nelayan ingin kegiatan PPI Cimanuk berkembang sehingga perekonomian warga bisa meningkat. Pesisir selatan Jawa Barat sendiri memiliki potensi perikanan yang sangat besar.

Jumlah nelayan yang masih aktif di pesisir selatan Tasikmalaya saat ini sebanyak 1.500 orang.

Usai mendengarkan aspirasi para nelayan, Gubernur dan rombongan Forkopimda kemudian beristirahat di objek wisata Karangtawulan tak jauh dari PPI Cimanuk. Sembari bersantai di pantai yang menghadap ke Samudera Hindia, Gubernur kembali menyumbangkan paket sembako kepada masyarakat sekitar.

*Ingin Kades memanfaatkan potensi wisata* *Ingin Kades memanfaatkan potensi wisata*
Titik akhir rangkaian Touring Baksos Forkompinda Jawa Barat adalah Danau Lemona Salopa Kabupaten Tasikmalaya.

Saat rombongan datang, rupanya para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) se-Kabupaten Tasikmalaya sudah menunggu kehadiran orang nomor satu di Jawa Barat itu untuk hadir.

Ridwan Kamil kemudian menyambut baik semua aspirasi kepala desa tersebut. Sebagian besar dari mereka ingin perekonomian desanya meningkat.

Gubernur kemudian menyarankan agar setiap desa memaksimalkan potensi ekonomi sektor pariwisata. Untuk itu diperlukan kejelian dan inovasi dari para kepala desa dalam memanfaatkan potensi tersebut.

“Kepala desa harus memiliki kemauan dan jeli melihat potensi yang ada,” ujarnya.

Saat ini, kata Ridwan Kamil, sektor wisata desa yang sedang booming saat ini adalah wisata selfie ekonomi. Desa-desa yang memiliki keindahan alam menjadi tujuan wisatawan perkotaan asalkan ada spot fotonya.

“Selfie ekonomi. Desa dengan sungai, sawah, gunung atau kearifan lokal memiliki potensi besar, hanya perlu dikemas secara menarik dengan membuat spot foto tanpa merusak alam,” kata Kang Emil. .

Ia mencontohkan, Desa Wisata Cibuntu di Kabupaten Kuningan mampu meraup pendapatan Rp 4 miliar setiap tahun dari swafoto ekonomi. Namun hanya dengan keindahan alam dan kreativitas kepala desa dan warganya.

“Makanya saya mendorong desa lain untuk melakukan hal yang sama agar tercipta kemandirian ekonomi,” kata Kang Emil.

Saat bakti sosial Jabar di Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya, Ridwan Kamil memastikan semua aspirasi warga terserap dan akan ditindaklanjuti.

“Semua keluhan dari warga di semua titik yang kami lewati diperhitungkan,” katanya.

Dalam perjalanan pulang ke Kota Bandung, Ridwan Kamil sempat menjajal pedestrian baru di Jalan KH Zaenal Mustofa, Kota Tasikmalaya sekaligus menyapa para pedagang dan warga yang berada di akhir pekan.

Source: jabarprov.go.id

Related Articles

Back to top button