Berita Wisata

Jadi Ikon Badung, Pantai SAMIGITA Dihiasi

balitribune.co.id | manggapura – Untuk mempercantik ikon Kabupaten Badung, pemerintah daerah terus menggalakkan proyek pembangunan Pantai Seminyak, Legian dan Kuta atau dikenal dengan Pantai Samigita. Proyek ini tetap menampilkan ikon wisata pantai dan potensi bahari dengan konsep economic design dan blue eco-architecture.

Dengan penataan ini, diharapkan objek wisata resor SAMIGITA dapat memenuhi permintaan wisatawan yang terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dan tetap menjadi salah satu daya tarik wisata utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Minggu (9/10) meninjau langsung proyek penataan Pantai Samigita.

Turut didampingi anggota DPRD Badung Gusti Anom Gumanti, Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba, Kepala BPKAD IA Istri Yanti Agustini, Kepala Dinas Pariwisata Nyoman Rudiarta, Camat Kuta D. Ngurah Bhayudewa, Kepala Desa Legian dan Desa Seminyak Ketua.

Bupati Giri Prasta mengungkapkan pihaknya ingin memberikan wajah baru pada destinasi wisata, dan Kuta masih menjadi ikon utama Badung. Wajah barunya hadir berupa jogging track, fasilitas bagi penyandang tunanetra berkebutuhan khusus, early tsunami system dan balawista, ada juga tempat kuliner yang sudah disiapkan dan akan diraih melalui gerakan desa adat dan fasilitas lainnya. “Setiap wisatawan, baik domestik maupun asing, harus aman dan nyaman, sehingga kawasan wisata Kabupaten Badung sudah masuk ke dalam kebersihan, keamanan, kesehatan dan lingkungan, dan itu yang harus kita berikan. Dengan tampilan Kuta yang utuh dengan wajah barunya, itu bentuk destinasi karena Kuta adalah masakan Badung jadi saya tidak ingin Kuta ditinggalkan oleh beberapa turis domestik atau asing. Makanya kita lakukan recovery,” katanya.

Lebih lanjut Giri Prasta menyatakan bahwa sepenuhnya kewenangan kabupaten, ketika sebuah desa adat diberikan hak pengelolaan, bukan berarti menjalankan kewenangan tanpa berkoordinasi dengan pemerintah, apalagi menggunakan fasilitas yang sudah dibangun dan perlu berkoordinasi lagi dengan pihak pemerintah. daerah. .

“Misalnya soal retribusi jangan sampai keluar isu yang baru direncanakan, kalau isu yang hanya direncanakan disiarkan di media sosial bisa jadi isu. Daerah Kabupaten Badung yang kena pungutan adalah keputusan pemerintah. .Dia hanya ingin masyarakat sekitar, masyarakat Seminyak, Legian, Kuta harus rela dan siap menjadi tuan rumah di rumahnya sendiri. Mungkin dalam perjalanan nanti tidak disetujui ada kendala yang menghalangi atau mungkin karena mereka berpikir karena mereka merasa nyaman, mereka tidak berpikir secara umum. Tugas kita adalah memperbaiki semuanya untuk kebaikan secara keseluruhan,” katanya.

Bupati memastikan penataan ini akan selesai tahun depan. “Kami memulai Astungkara pada 2023 dan pada 2024 kami selesai dengan tram. Kami telah berkoordinasi dengan kantor wilayah sungai Bali-Penida bahwa kami akan menambahkan pasir ke area Kuta. Revitalisasi tidak hanya masalah estetika. Tetapi juga peningkatan sektor transportasi salah satunya proyek jalur trem untuk mengatasi kemacetan di kawasan Kuta dan sekitarnya Dengan adanya trem wisatawan akan mudah sampai ke kawasan pantai Kuta setelah turun dari bandara I Gusti Ngurah Rai moda ini Angkutan sangat diperlukan. Karena menambah jalan itu sulit dan dilarang melintas,” ujarnya.

Ke depan, lanjut Giri Prasta, kabel-kabel di kawasan ini tidak lagi digantung, melainkan dipindah ke bawah tanah.

Source: balitribune.co.id

Related Articles

Back to top button