Berita Wisata

Jalan-jalan sambil belajar, ini 4 ekowisata di Kabupaten Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Potensi Ekowisata di Kabupaten Malang sangat beragam. Ekowisata merupakan salah satu kegiatan wisata lingkungan yang mengutamakan konservasi, sosial, budaya, ekonomi, pembelajaran dan pendidikan.

Seperti diketahui, Kabupaten Malang memiliki potensi wisata alam yang kaya. Dengan demikian, ekowisata di Kabupaten Malang juga terus tumbuh dan berkembang.

Dilansir dari berbagai sumber, banyak ekowisata yang bermunculan di Kabupaten Malang. Dalam pengembangannya melibatkan masyarakat desa atau lokal, termasuk perguruan tinggi.

Apalagi, ekowisata di Kabupaten Malang dapat dikatakan sebagai ikon daerah. Dalam ekowisata, wisatawan tidak hanya berlibur. Namun Anda bisa belajar banyak tentang potensi yang ada di setiap destinasi.

Apalagi ekowisata di Kabupaten Malang memperkenalkan potensi unggulan daerah terbesar kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi.

Berikut 4 destinasi ekowisata di Kabupaten Malang:

1. Ekowisata Boonpring Andeman

Ekowisata-Kabupaten-Malang-2.jpgSuasana ekowisata CMC Tiga Warna yang mengutamakan pelestarian lingkungan dan wisata pantai. (Foto: TIMES Indonesia doc)

Destinasi Ekowisata Boonpring Andeman terletak di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Di tempat ini, disuguhi potensi alam berupa bambu.

Ada ratusan jenis arboretum bambu di tempat ini. Boonpring Andeman umumnya dikenal sebagai laboratorium bambu terbesar. Karena di sekitar tempat itu banyak tumbuh jenis tanaman bambu.

Kawasan Ekowisata Perairan Boonpring Andeman mencakup 36,8 hektar, dimana sekitar tiga hektar merupakan hamparan hutan bambu. Sedangkan di tengahnya terdapat danau alami yang bisa digunakan untuk bermain punt.

Aktivitas akuatik lainnya juga bisa dilakukan di sini. Selain itu, ada juga kolam renang yang bisa digunakan anak-anak untuk bermain air.

Berbagai universitas dan institusi pendidikan telah memilih Boonpring Andeman sebagai tujuan utama mereka untuk mempelajari bambu asli Indonesia.

2. Sumber Maron

Ekowisata-Kabupaten-Malang-3.jpgFasilitas PLTMH menjadi andalan ekowisata Sumber Maron. (Foto: TIMES Indonesia doc)

Siapa yang tidak kenal dengan wisata Sumber Maron. Tempat wisata di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang ini selalu menjadi favorit para wisatawan untuk bermain air dan berjalan-jalan di sepanjang sungai.

Ternyata, destinasi wisata ini juga mempraktekkan ekowisata. Karena ada unsur pembelajaran di destinasi wisata tersebut. Potensi ekowisata adalah PLTMH yang memanfaatkan aliran air menjadi energi listrik.

Selain sebagai objek wisata alam, Sumber Maron dijadikan sebagai objek wisata edukasi teknologi bagi pelajar. Mahasiswa juga bisa mengikuti wisata edukasi di kawasan ini.

Keberadaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro atau PLTMH menjadi daya tarik wisata edukasi di tempat ini. Pengunjung berkesempatan mempelajari cara kerja PLTMH untuk memasok listrik ke empat desa di sekitar Sumber Maron.

3. CMC tiga warna

Konservasi Mangrove Clungup Tiga Warna (CMC Tiga Warna) terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Dilansir melalui situs resmi CMC Tiga Warna, ekowisata ini dikelola oleh masyarakat Sendang Biru setempat yang tergabung dalam Yayasan Sendang Biru Bhakti Alam. Jumlah orang yang terlibat mencapai 107 orang.

Sebagian besar anggota masyarakat bekerja sebagai penyerbu hutan, nelayan yang menangkap ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan, dan pencuri kayu.

Pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan secara intensif, menghasilkan perubahan perilaku. Saat ini mereka terlibat sebagai pemandu wisata, penjaga pantai dan lain-lain dalam kegiatan ekowisata.

4. Ekowisata Kebun Kopi Amadanom.

Ekowisata Perkebunan Kopi Amadanom terletak di Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Terletak di bagian selatan Malang dan akses utama ke Lumajang.

Destinasi ini merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Malang yang memiliki potensi untuk dikembangkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Apalagi ekowisata ini merupakan ekowisata pertama di Jawa Timur yang dijalankan oleh kelompok tani. Dengan demikian, petani memiliki nilai lebih dalam mengelola destinasi ini.

Di tempat ini, wisatawan bisa belajar tentang budaya kopi. Ubah hasil pohon kopi menjadi bubuk kopi. Karena di tempat ini terdapat penggiling kopi seperti barista.

Kopi Dampit dikenal secara nasional bahkan internasional. Karena termasuk dalam Kopi Amstirdam yang merupakan potensi Kabupaten Malang. Sedemikian rupa sehingga destinasi ini juga menjadi salah satu ikon ekowisata di Kabupaten Malang.

**)

Dapatkan update berita pilihan dari TIMES Indonesia setiap hari dengan bergabung di grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan daftar. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Back to top button