Berita Wisata

Jangan Jadi Mesin Ekonomi Kotawaringin Barat

KLIK. BUN DASAR- Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) merupakan motor penggerak perekonomian Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dikenal dunia internasional sebagai ibu kota orangutan dunia.
TNTP tampaknya menjadi anugerah bagi pariwisata di Kobar. Selain TNTP, tentunya masih banyak tempat wisata di kabupaten yang memiliki luas 10.759 kilometer persegi dan memiliki Pangkalan Bun sebagai ibu kotanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kobar Wahyudi mengatakan, hingga tahun 2021, kabupaten dengan semboyan Marunting Batu Aji yang artinya Menuju Kemuliaan ini sudah memiliki 17 desa wisata yang tersebar di enam kecamatan, dan semakin berkembang selain sektor pariwisata.
“Bahkan Desa Sungai Sekonyer di Kabupaten Kumai masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,” kata Wahyudi, Selasa (4/10).
Wahyudi menjelaskan, kesadaran masyarakat Desa Sei Sekonyer untuk melestarikan hutan dan menjaga flora dan fauna ditemukan ada nilai tersendiri untuk penilaian ADWI 2022.
“Karena Desa Sei Sekonyer berbatasan langsung dengan TNTP yang merupakan habitat orangutan terbesar di dunia, sehingga mereka berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan dan melindungi habitat orangutan serta flora dan fauna yang ada di sekitarnya,” dia menambahkan.
Wahyudi berharap pariwisata di wilayah Kobar dapat menjadi sektor ekonomi unggulan bagi pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita tahu pariwisata pasti akan sejalan dengan peningkatan UMKM dan kesejahteraan hilir bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Kobar, Bambang Sigit Purnomo menambahkan, selain Desa Sei Sekonyer yang masuk dalam 50 besar desa wisata ADWI 2022, juga ada dua tempat wisata yang masuk nominasi Indonesian Pesona Awards 2022. API).
“Dua nominasi tersebut adalah nominasi untuk kategori destinasi baru yakni Desa Pasir Panjang di Kabupaten Arut Selatan, dan kategori Hidden Paradise yaitu Riam Uak Panahan di Desa Panahan, Kabupaten Arut. ‘Arut dari Utara,’ kata Sigit.
Desa Wisata Sungai Sekonyer, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar.
Sigit menjelaskan, Desa Pasir Panjang memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, seperti rumah betang, makam adat Kaharingan, pusat perawatan dan karantina orangutan, serta taman wisata hutan Jurug Tiga (TWH).
“Di TWH Jurug Tiga merupakan kawasan wisata alam milik desa dengan luas 40 hektar, di mana terdapat rumah pohon, areal tebang, hutan buah dan tempat menarik lainnya,” kata Sigit.
Dikatakannya, sebenarnya masih banyak tempat wisata di Kobar yang belum begitu terekspos. Hal ini dikarenakan infrastruktur yang terbatas untuk menuju ke tempat ini.
“Saat ini yang menjadi kendala pariwisata di Kobar adalah infrastrukturnya, tapi kami terus komunikasikan dengan dinas PUPR agar kendala-kendala tersebut bisa kita lacak,” ujarnya.
Nina Yanti, salah satu pemilik travel and tour agent di Kobar mengatakan, pasca pandemi COVID-19, pariwisata di Kobar mulai meningkat, terlihat banyak turis asing dan lokal yang datang ke Kobar.
“Kita tahu bahwa pada tahun sebelum COVID-19, lebih dari 20.000 wisatawan mengunjungi Kobar, dan pada tahun 2022 sepertinya akan mencapai angka itu lagi,” katanya.
Saat ini biro perjalanan yang dikelola oleh Nina yaitu Sister Tour juga membuka city tour untuk memperkenalkan kota Pangkalan Bun kepada wisatawan yang lewat.
“Jadi terkadang sebelum ke Tanjung Puting, wisatawan yang kebanyakan turis asing, terlebih dahulu diajak berkeliling kota Pangkalan Bun, seperti menyeberangi Sungai Arut, makan makanan khas Kobar yaitu Soto Manggala, dan lain-lain,” kata Nina.
Sementara itu, kata dia, peran Pemkab Kobar dalam mendukung biro perjalanan wisata adalah memberikan pelatihan dalam menyambut dan melayani tamu.
“Hampir semua wisman yang berkunjung ke Kobar, 50% wisman berasal dari Spanyol, sisanya dari Belgia, Belanda. (KLIK-MERAH)

Source: www.klikkalteng.id

Related Articles

Back to top button