Berita Wisata

Jejak pantai purba Miri Sragen, titik peralihan dari laut ke darat di kawasan Sangiran

Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Ternyata Kabupaten Sragen memiliki pantai meski letaknya di tengah Pulau Jawa.

Kali ini bukan pantai seperti kebanyakan, tapi pantai tua kuno yang masih bisa dilihat sampai sekarang.

Untuk melihatnya, Anda bisa menuju ke objek wisata Kedung Grujug di Dusun Sendang Boto, Desa Soko, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.

Membentang dari bebatuan berwarna kuning kecoklatan yang terdapat di tepi dan di tengah Sungai Prupuk.

Jika diperhatikan dengan seksama, bebatuan tersebut juga mengandung fosil hewan laut, seperti kerang.

Menurut catatan Museum Miri, kawasan Miri masih berupa pantai ketika kawasan situs Sangiran menjadi daratan.

Miri dulunya merupakan kawasan pesisir yang bisa dilihat di kawasan Kedung Kancil yang melintasi desa Brojol, di mana terdapat batuan dasar yang mengandung fosil akar mangrove.

Ahli konservasi situs Miri, Jumadi, mengatakan daerah pesisir kuno juga dapat terlihat karena adanya lapisan grenzbank.

Baca Juga: Pengunjung Sangiran Fair Booming, Bupati Sragen Niatkan Jadwal Rutin Tahunan

“Pantai bisa dilihat dari temuan dan lapisannya apa, kalau di sini lapisan Grenzbank, lebih dalam lagi ada lapisan Kalibeng,” katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya, lapisan Grenzbank terdiri dari hewan laut yang menyatu dengan batuan hasil pengendapan ratusan ribu tahun lalu.

Lapisan ini jarang ditemukan di kawasan situs Sangiran karena kawasan Sangiran dulunya merupakan lautan dalam.

“Mencari lapisan grenzbank di Sangiran agak sulit, karena lebih dalam di sana, pernah dipimpin oleh peneliti Prancis, mereka sulit ditemukan, tetapi akhirnya mendapatkannya,” katanya.

Ia melanjutkan, karakteristik lapisan grenzbank lebih keras dan banyak ditemukan fosil hewan laut yang menyatu dengan batuan, berbeda dengan lapisan Kalibeng yang cenderung berwarna kebiruan.

Di lapisan ini banyak terdapat fosil gigi ikan dan gigi buaya, namun sayangnya sekarang sudah sulit ditemukan. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, lapisan grenzbank sendiri terbentuk 900-750.000 tahun yang lalu, sebuah tanda bahwa kawasan Sangiran telah berubah menjadi daratan.

Grenzbank juga didefinisikan sebagai daerah perbatasan, perbatasan zaman Sangiran benar-benar menjadi tanah yang sempurna sejauh ini.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button