Berita Wisata

Jelajahi Gua Eksotis Desa Sanggulan di Sebulu Kukar

KLIK SAMARINDA – Aliran sepanjang seratus meter mengalir dengan airnya yang jernih. Sungai kecil itu merupakan bagian dari perjalanan menuju sebuah gua di Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

Setiap pengunjung yang ingin menuju goa Sebulu Kukar harus menyeberangi sungai kecil ini. Sungai kecil yang bersumber dari sumber air di kawasan perbukitan desa Sanggulan ini mengalir ke Sungai Mahakam.

Selain menjadi bahan baku air bersih, ia menyimpan pesona alam yang masih alami di sepanjang aliran sungai. Perjalanan menyusuri sungai kecil akan membawa setiap pengunjung masuk ke dalam goa.

Gua yang merupakan persebaran batu gamping koral ini membentuk ruang di dalam batuan. Ruangan-ruangan gua tersebut saling berhubungan di sepanjang rangkaian pegunungan di Kecamatan Sebulu, Kukar.

Lokasi gua mudah diakses. Di lokasi terdapat beberapa gua yang saat ini menjadi tempat wisata untuk wisata caving atau penjelajahan gua.

Gua ini juga memiliki ciri khas tersendiri. Keistimewaan ini menambah rasa penasaran wisatawan yang datang dan ingin memasuki goa tersebut.

Eksotisme Gua Sanggulan Lorong Gua Sanggulan

Setiap pengunjung akan merasakan adrenalin berjalan di dalam gua. Lebar gua itu hanya satu setengah meter. Namun gua tersebut memiliki ketinggian antara 7 hingga 9 meter.

Gua-gua di desa Sanggulan, Sebulu Kukar memiliki karakter yang berbeda. Namun, aliran dari mata air di perbukitan semuanya sama dengan Sungai Mahakam.

Pengunjung juga bisa mengikuti sampai ke ujung goa dan melihat sungai yang mengalir di antara bebatuan alam yang terbentuk sempurna.

Pemandangan ini akan memanjakan pengunjung untuk bermain di aliran air jernih yang mengalir dari dalam gua yang mengarah ke Sungai Mahakam.

Lokasi goa yang terletak di Desa Sanggulan ini berjarak sekitar 30 kilometer dari Kecamatan Tenggarong, pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Jaraknya pun terhitung sekitar 70 kilometer dari Samarinda, ibu kota provinsi Kalimantan Timur.

Namun, meski memiliki daya tarik yang besar, hamparan goa di kawasan perbukitan Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu ini masih belum terkelola secara maksimal.

Menurut Kepala Desa Sanggulan, Fahruddin, pintu masuk goa belum dibangun. Wisatawan harus menghancurkan rumput liar untuk mencapai gua.

Fasilitas pendukung lainnya juga masih minim. Selain itu, promosi masih sangat kurang. Alhasil, wisatawan yang datang masih minim.

Fahruddin mengatakan, keberadaan goa di Desa Sanggulan, Sebulu Kukar ini masih menyimpan berbagai misteri. Sebagian besar dari puluhan gua batu tidak pernah ditemukan.

Gua merupakan potensi alam yang jika dikelola dengan baik dapat menjadi tujuan wisata alam dan menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dan sumber pendapatan desa.

Fahruddin menilai gua di Desa Sanggulan, Sebulu Kukar, memiliki potensi yang sangat besar. Jika keberadaan goa ini dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh desa, maka potensi tersebut dapat dipertahankan dan dapat menjadi perhatian sebagai salah satu potensi desa untuk dikembangkan menjadi desa wisata.

“Karena potensinya yang luar biasa, jika dipoles dengan baik akan menjadi tempat yang sangat bagus untuk masyarakat. (Saat ini) sebisa mungkin menjaga tempat ini agar tidak ada tangan jahil. Juga misalnya setiap minggu ada otomatis wisata turis yang tangan jahilnya sudah tidak ada lagi. Akan kita jaga. Ini menurut saya sangat indah,” kata Fahruddin, Sabtu, 7 Januari 2023.

Guna mengkaji perbedaan karakter gua, sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) di Samarinda melakukan penelitian terhadap gua tersebut.
Para dosen ini mengkaji keistimewaan Gua Sebulu hingga binatang-binatang yang hidup dan terdapat di dalam gua.

Menurut Guru Besar Program Studi Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknologi UMKT, Fajar Alam,
potensi gua ini sangat luar biasa. Di dalam gua terdapat banyak stalaktit dan stalagmit.

Selain itu, di dalam goa masih terdapat berbagai jenis serangga yang merupakan hewan lokal atau endemik yang tidak dapat ditemukan di luar kawasan.

Eksotisme Gua Sanggulan Pengunjung menelusuri Gua Sanggulan, Sebulu Kukar.

Fajar Alam mengatakan, potensi gua alam yang tersebar di desa Sanggulan, Sebulu Kukar merupakan potensi alam yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sarana wisata.

Diakui Fajar Alam, gua alam yang terbentuk ribuan tahun silam ini merupakan kekayaan alam yang luar biasa bagi masyarakat Desa Sanggulan.

Potensi ini pun, menurut Fajar Alam, harus dipertahankan karena seperti di daerah lain, gua-gua alam di tempat ini, selain untuk wisata, nantinya bisa dikembangkan menjadi tempat penelitian untuk tujuan pendidikan.

“Sebagian besar sama. Bagian dalam gua yang menetes dari atas secara perlahan membentuk stalaktit. Ada beberapa yang membentuk stalagmit di bawah, di beberapa lorong gua yang lebih dekat antara lantai dan atap gua. Saya melihat ada yang terbentuk terhubung pilar-pilar yang umumnya sama. Hanya kemungkinan di selerong fauna goa belum pernah ditemukan. Cukup beragam. Saya belum tahu disini. Suara yang ada lebih cenderung berdenyut. Di selerong, selain kelelawar , ada juga beberapa serangga lain, saya juga menemui burung walet,” kata Fajar Alam.

Warga Tenggarong Kukar, A. Rianto mengatakan, beberapa goa tersebut berada di puncak bukit di Desa Sanggulan. Sedangkan goa lainnya berada di kaki bukit dan lembah.

Menurut A. Rianto, keberadaan goa ini sudah diketahui masyarakat sejak lama. Namun, belum semuanya dieksplorasi.

A. Rianto menambahkan, keseluruhan goa tersebut tidak pernah diberi nama karena masih menjadi misteri bagi warga sekitar.

“Lokasi gua ini cukup sulit dijangkau. Tapi nyatanya, itu tantangan bagi orang yang suka tantangan. Seperti saat ini, kami melintasi sungai yang memiliki kedalaman 80 cm hingga 1 meter. Kemudian melewati beberapa goa sempit dan terdapat hewan-hewan unik,” kata A. Rianto.

A. Rianto menambahkan, selama ini satu-satunya gua yang diketahui masyarakat adalah Gua Kelelawar. Goa ini berada di balik pepohonan dengan turunan yang cukup terjal.

Meski lebar mulut goa hanya sekitar delapan meter, namun bagian dalam goa sangat luas. Di dalam gua terdapat banyak sekali kelelawar yang bergelantungan di langit-langit dengan pemandangan menakjubkan stalaktit dan stalagmit batu kapur putih.

“Di tempat ini banyak sekali goa yang perlu dijaga dan dipelihara. Karena selain dapat meningkatkan PAD, yang terpenting adalah dapat menjadi pusat pendidikan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,” ujar A. Rianto. (Suriyatman)

Lanjut membaca

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button