Berita Wisata

Jelajahi keindahan cahaya cacing biru di Gua Glowworm

JAKARTA – Keindahan alam Selandia Baru cukup terkenal di kalangan wisatawan. Alamnya yang mempesona seringkali menarik wisatawan untuk berkunjung ke Negeri Kiwi ini.

Nah, di Selandia Baru, ada sebuah gua yang unik sekaligus indah, yaitu Glowworm Caves.

Dilansir dari berbagai sumber, di goa ini wisatawan bisa menikmati indahnya pemandangan cahaya biru redup yang berasal dari cacing yang tubuhnya mengandung ATP atau “Adenosine Triphosphate”. Cacing yang menghuni gua Glowworm diketahui dari spesies Arachnocampa Luminosa.

Cahaya kebiruan berasal dari cacing yang tampak bersinar dalam gelap seperti kunang-kunang. Cacing ini berukuran sangat kecil, bahkan cacing dewasa hanya sebesar nyamuk. Karena jumlahnya jutaan, cahayanya tampak terang.

Ada beberapa gua yang bisa dikunjungi di Glowworm Caves. Namun, yang paling terkenal adalah Gua Waitomo Glowworm. Gua ini terletak kurang lebih 200 kilometer dari Auckland atau 2,5 jam perjalanan jika ditempuh dengan kendaraan bermotor.

Namun, perjalanan akan terbayar begitu wisatawan tiba di gua dengan cahaya alami yang terbuat dari cacing ini. Gua Waitomo Glowworm berarti Gua Cacing Bercahaya Waitomo. Ini adalah tempat wisata yang terletak di Waitomo, North Island, New Zealand.

Gua ini pertama kali ditemukan oleh Tane Tinorau sebagai kepala suku Maori dan surveyor Inggris, Fred Mace pada tahun 1887. Kemudian pada tahun 2005 gua ini baru dibuka untuk umum.

Larangan di Gua Glowworm
Ada aturan ketat ketika wisatawan memasuki gua. Wisatawan tidak diperbolehkan mengambil foto karena cahaya dapat mempengaruhi jumlah populasi cacing. Wisatawan juga hanya akan mendapatkan penerangan redup dari lampu goa yang hanya akan dinyalakan saat wisatawan datang.

Hal ini untuk menjaga populasi cacing. Wisatawan juga dilarang memotret dinding gua demi menjaga kelangsungan stalagmit dan stalaktit. Larangan tersebut harus dipatuhi oleh wisatawan demi kelestarian habitat cacing di gua ini.

Cacing-cacing di dalam gua diawasi secara ketat oleh sekelompok dokter hewan. Mereka memiliki peralatan otomatis yang selalu memantau kebersihan dan kualitas udara di dalam gua.

Terutama kadar karbon dioksida, suhu dan kelembaban. Kemudian, data peralatan ini dianalisis dengan cermat.

Dari hasil penelitian akan ditentukan apakah dan kapan pola aliran udara perlu diubah dan berapa orang yang boleh mengunjungi gua setiap harinya.

Karbon dioksida dihasilkan dari udara dan pernafasan manusia adalah salah satu penyebab kematian cacing bercahaya ini. Inilah alasan mengapa jumlah pengunjung gua ini harus dibatasi.

Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Gua Glowworm, harga tiket masuknya sekitar 94 dolar Selandia Baru atau setara dengan 901.000 rupee untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak sekitar NZ$35 atau setara dengan Rp335.000. Tertarik untuk mengunjungi gua bercahaya ini?

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button