Berita Wisata

Jumlah kunjungan wisatawan ke Bantul hingga 11 Desember 2022 mencapai 2,5 juta orang

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Dinas Pariwisata Bantul mencatat kunjungan ke objek wisata yang dikelola Pemkab Bantul dari Januari hingga 11 Desember 2022 hanya mencapai 2,5 juta orang, tepatnya 2.525.670 orang.

Tingkat kunjungan ini memungkinkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari royalti wisatawan sebesar Rp 24,5 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo menjelaskan, Pantai Parangtritis selalu menjadi primadona dan mampu menarik hingga 2.182.337 kunjungan wisatawan.

Baca juga: Dalam 24 jam, China kirim 18 pesawat pengebom ke wilayah udara Taiwan

Disusul Pantai Samas 196.700 orang, Pantai Goa Cemara 19.414 orang, Pantai Kuwaru 20.214 orang, Pantai Pandansimo 82.965 orang, Goa Selarong 21.266 orang dan Goa Cerme 2.974 orang.

“Dari 2,5 juta wisatawan itu, mereka yang masuk ke objek wisata yang dikelola Pemkab Bantul. Di luar itu bisa mencapai 5 juta kunjungan wisatawan,” katanya, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, banyak lokasi wisata yang dikelola oleh masyarakat atau Community Based Tourism (CBT). Seperti wisata hutan pinus yang terdapat di Mangunan, kemudian ada kawasan wisata kerajinan Manding dan Kasongan, serta wisata tepi sungai di kawasan Kapanewon Piyungan.

“Tapi itu masih jauh dari sebelum Covid-19. Dulu, dalam setahun bisa sampai 9 juta wisatawan. Sebelum pandemi, bulan Desember, PAD bisa mencapai 4-5. Itu untuk sebulan, kalau cuma kalau Nataru (Natal dan Tahun Baru) bisa mencapai Rp 2-2,5 miliar,” jelasnya.

Dengan kondisi saat ini, PAD sektor pariwisata pesimistis bisa mencapai target Rp 32 miliar.

Jika hingga 11 Desember PAD baru menerima Rp 24,5 miliar, maka dengan sisa waktu diharapkan PAD tahun ini hanya menerima Rp 27,5 miliar.

“Prediksi kami pada hari raya Nataru maksimal PAD sekitar Rp 2,5-3 miliar, jadi PAD tahun ini paling banyak Rp 27,5 miliar, sehingga target PAD 32 miliar tahun ini sulit tercapai,” ujarnya. dikatakan.

Kwintarto menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya tingkat kunjungan wisatawan tahun ini, yakni penurunan daya beli wisatawan, pemulihan ekonomi, dan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk menampung Nataru, Dinas Pariwisata telah melakukan sejumlah persiapan.

Di antaranya, semua destinasi wisata termasuk desa wisata harus menerapkan protokol kesehatan, kelayakan infrastruktur dan pelayanan pengunjung.

“Selain itu, untuk mengurangi penumpukan antrean di loket objek wisata, sebaiknya calon wisatawan mencari informasi destinasi yang disukai untuk dikunjungi melalui aplikasi Explore Bantul serta pemesanan dan pembayaran online secara tunai melalui aplikasi Visiting Jogja,” ujarnya. . memesan.

Sementara itu, Kepala Bidang Promosi dan Informasi Pariwisata Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan selama liburan Nataru, Dinas Pariwisata juga tidak menggelar atraksi wisata.

Baca juga: Korban meninggal dunia pascatertimpa longsor di Bener Purworejo dimakamkan hari ini

Pasalnya, selain tidak memiliki anggaran, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Namun, ada sejumlah tour operator yang akan mengatur atraksi seperti Parangtritis, Goa Cemara, dan Puncak Angka.

Selain itu, beberapa hotel juga akan mengadakan perayaan malam tahun baru.

Pihaknya mempersilakan pengelola wisata untuk menyelenggarakan atraksi asalkan ada jaminan keamanan dan kenyamanan wisatawan.

“Yang harus diperhatikan adalah keamanan dan kenyamanan wisatawan. Jangan sampai daya tampung tempat dan ruangan melebihi kapasitas setelahnya. Kemudian kita juga tetap mengutamakan protokol kesehatan karena kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” jelasnya. (pada)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button