Berita Wisata

Kadisbudby Aceh Berharap Desa Wisata di Sabang Ciptakan Atraksi Kreatif

Jumat, 2 Desember 2022 | 03:02 WIB

| Penulis:

Penerbit: Tobari

Sabang, InfoPublik – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbudpar), Almuniza Kamal membuka kegiatan pelatihan pelaksanaan acara adat dan atraksi desa wisata di Sabang pada Kamis (1/12/2022) di Gampong Jaboi.

Kegiatan tersebut mempertemukan 40 perwakilan dari 10 desa wisata di Sabang. Almuniza mengatakan saat ini desa wisata telah menjadi kekuatan baru pariwisata yang dapat menarik wisatawan.

Untuk itu, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan kompetensi masyarakat desa wisata untuk mengasah kreativitas.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkelanjutan dan mengasah kreativitas untuk menciptakan inovasi dalam realisasi event di desa wisata,” ujar Almuniza.

Menurutnya, tren pariwisata saat ini bukan lagi wisata individual. Sebaliknya, itu didasarkan pada kelompok, komunitas dan keluarga. Umumnya mereka tidak lagi ingin melihat gedung-gedung tinggi, melainkan destinasi wisata alternatif yang unik.

Untuk itu desa wisata harus mampu membaca peluang tersebut dengan mengutamakan budaya dan kearifan lokal agar dapat menarik wisatawan dan menjadi pilihan pengembangan pariwisata.

Karena desa wisata biasanya memiliki berbagai macam produk yang bisa ditawarkan kepada wisatawan, produk utamanya adalah kehidupan sehari-hari penduduk desa.

Pengalaman yang ditawarkan kepada wisatawan berupa keragaman budaya, keunikan alam dan karya kreatif di desa.

“Ini adalah kekuatan kita untuk masa depan. Tren wisata sudah mulai berubah. Di kota-kota besar, orang terlalu malas untuk melihat gedung-gedung tinggi. Mereka lebih mencari sirkuit alternatif lain. Alternatif ini ada di desa,” ujarnya.

Beliau juga berpesan kepada peserta untuk memahami semua komponen dasar yang harus ada dalam pengembangan desa wisata seperti atraksi dan akomodasi.

Dalam perkembangannya, kedua aspek dasar tersebut harus benar-benar didukung oleh aspek lain seperti aksesibilitas, amenitas, atraksi.

(Atraksi dan Atraksi Wisata) dan Penunjang (Kelembagaan) seperti Pokdarwis, Pengelola Desa Wisata dan Bumdes/BUMK.

“Berdasarkan hal tersebut, kami berharap kegiatan ini dapat menimbulkan pemahaman baru tentang pengembangan desa wisata di Aceh sebagai ujung tombak terciptanya desa wisata, sesuai dengan slogan kami ‘Lewatkan Budaya, Promosikan Pariwisata’”, ujar Almuniza.

Sementara itu, Plt Wali Kota Sabang Reza Fahlevi mengatakan, saat ini Sabang hanya dikenal dengan potensi wisata bahari berupa diving.

Namun, tidak mencakup semuanya. Padahal banyak alternatif potensi wisata yang bisa dimanfaatkan di setiap desa.

Ia berharap melalui kegiatan ini para pelaku wisata desa mampu merancang event adat yang benar-benar unik, diberkahi dengan daya tarik dan keunggulan yang belum tentu ada di daerah lain.

“Jadi ke depannya wisatawan yang berkunjung ke Sabang tidak hanya ke KM 0 atau Iboih saja, tapi bisa ke desa wisata yang menawarkan wisata alternatif. Tujuannya agar wisatawan bisa bertahan lama sehingga mau belanja banyak, ” dia menambahkan. dikatakan.

Pelatihan yang dipimpin oleh Disbudpar Bidang Pengembangan Destinasi Aceh ini menghadirkan perwakilan dari 10 desa, masing-masing desa wisata Jaboi, Anoi Itam, Aneuk Laot, Iboih, Krueng Raya, Paya Seunara, Paya, Cot Bak, Ue Meulee dan Kuta Timur. (mc/10/toeb)

Anda dapat memposting ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan menyebutkan sumbernya. infopublic.id

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button