Berita Wisata

Kedaireka ITN Malang mengembangkan kota tepi sungai Pacitan

TIMESINDONESIA, MALANG – Potensi Sungai Grindulu Pacitan mengantarkan ITN Malang (Institut Teknologi Nasional Malang) menerima hibah Dana Pendamping Kedaireka 2022 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dibawakan oleh dua pembicara yaitu Prof. Dr. Ir Lalu Mulyadi, MT, Dosen Arsitektur, dan Dr. Aladin Eko Purkuncoro, ST MT, Dosen D-3 Teknik Mesin ITN Malang.

Pacitan memiliki seribu pesona dan sering dijuluki sebagai Surganya Jawa. Kota di ujung barat daya Jawa Timur ini memiliki banyak keindahan pantai, goa, wisata budaya, kuliner.

Tapi itu tidak semua. Pacitan juga memiliki Sungai Grindulu yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata tepi sungai. Ini adalah pengembangan tepi laut.

Humas-ITN-Malang-2.jpg

Mengangkat konsep pengembangan taman wisata dengan memaksimalkan potensi lokal, tim Kedaireka ITN Malang bekerjasama dengan Bumdes Arjuna Mulia mengembangkan wisata sungai di desa Arjowinangun, Pacitan.

“Potensi daerah (Pacitan) memang luar biasa. Sebagai akademisi, kami membantu menggali dan mengeluarkan potensi yang kemudian bisa dimanfaatkan bersama. Nanti juga bisa menjadi brand daerah. Posisi tapak (tempat wisata) memang menarik di kota ini,” kata Prof. Lalu.

Melibatkan 30 mahasiswa dari program studi Arsitektur, D-3 Teknik Mesin, D-3 Teknik Elektro dan S-1 Teknik Industri ITN Malang, program ini akan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2022.

Menurut Profesor Lalu, mahasiswa arsitektur akan membantu membuat site plan (peta rencana pengembangan), menganalisis dan membuat konsep desain tematik.

“Mahasiswa yang terlibat memang mampu membuat desain daerah. Bukan kavling atau bangunan. Jadi nantinya akan ada beberapa tempat wisata,” tambah Profesor Lalu yang juga direktur Kedaireka ITN Malang.

Dr Aladin Eko Purkuncoro, ST MT menambahkan, potensi sungai di Kota Pacitan sangat besar. Selain itu, area yang akan dibangun dekat dengan jalan utama kota, dan pasar. Untuk itu, tim Tavernreka memanfaatkan kawasan tepi sungai untuk dibangun, ditata dan dikembangkan sebagai kawasan wisata.

Humas-ITN-Malang-3.jpg

“Kami berkomunikasi dengan Pak Wiwid, Kepala Desa Arjowinangun, untuk mengembangkan kearifan lokal dan ekonomi di sekitar daerah tersebut,” kata Aladin.

Rencana pengembangan kawasan yang dapat dibuat antara lain “Waterfront City for Conservation”. Konservasi atau pelestarian kawasan. Pengembangan dan pelestarian kawasan waterfront perkotaan dimaksudkan agar kawasan tersebut dapat selalu menarik, tertata dan up-to-date.

Dan juga dengan “Kota Tepi Laut untuk Pembangunan Kembali”. Sektor Pacitan berada di tepi badan air yang akan dibangun kembali atau dipugar sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan penampilan kota yang berada di tepi laut.

“Untuk melengkapinya akan ditambah fasilitas transportasi. Seperti spot foto, balon udara, sepeda gantung, kios UMKM untuk meningkatkan perekonomian dan kapal. Kapal ini diperuntukan untuk wisata ke laut. Karena pemandangan ke laut, jaraknya jauh. Hanya beberapa kilometer saja. Ke laut juga bagus,” jelas ketua program studi D-3 teknik mesin ITN Malang ini.

Aladdin mengatakan, jika program itu bisa membuat toko mereka bekerja dalam jangka panjang. Kedepannya bisa dilengkapi dengan teknologi tepat guna (TTG) bagi UMKM. Padahal Pacitan memiliki jajanan khas jualan pisang. Kedaireka dapat memberikan pelatihan menjual berbagai rasa. Atau, gunakan TTG untuk mencetak penjualan pisang dengan karakter yang berbeda.

“Bisa juga ditransformasikan dengan TTG menjadi energi terbarukan. Di sana (Pacitan) ada pembangkit listrik yang menghasilkan residu. Sekarang residu ini bisa dijadikan pelapis, dll,” tambahnya.

Putra asli Pacitan ini pun sempat mengenang banjir terbesar sepanjang sejarah Pacitan pada tahun 2017. Dimana airnya menyalip tanggul dan berimbas pada perekonomian Pacitan. Padahal, program awal warungreka adalah mendesain ulang denah lokasi wisata di bawah jembatan dengan plester yang dilengkapi dengan hidrolik. Sehingga bila sewaktu-waktu terjadi banjir hidrolik akan naik ke atas.

“Hidraulik ini bisa dibuat bongkar muat. Bahkan, penempatan hidraulik menjadi solusi di tempat wisata bahari jika terjadi banjir. Nanti kalau tahun pertama lancar insya Allah tahun kedua bisa diprogramkan dengan suplai hidroliknya,” ujarnya. dikatakan.

**)

Dapatkan update berita pilihan dari TIMES Indonesia setiap hari dengan bergabung di grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan daftar. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Back to top button