BERITA MANGGAR, BABEL – Sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan Bukit Samak A1, yang terletak di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Tempat ini merupakan kawasan Rumah Dinas Bupati Belitung Timur.
Kini kondisi Bukit Samak sudah banyak berubah. Dulunya hanya dikenal sebagai kediaman resmi kepala daerah, dan sangat sedikit orang yang mengunjungi tempat ini. Namun kini Bukit Samak menjadi salah satu destinasi baru di Belitung Timur.
Tak sedikit warga sekitar, wisatawan saat ini sedang berkunjung ke Bukit Samak. Di tempat ini, Anda bisa menikmati pemandangan perairan Belitung Timur yang sangat indah dari ketinggian.
Ruang ini juga dilengkapi dengan berbagai kursi dan meja untuk bersantai. Ada replika kerbau, replika perahu perayap, prasasti besar Bukit Samak, rambu penunjuk jarak ke berbagai negara, dan monumen gerhana matahari total.
Tentu saja, objek-objek yang berbeda ini sekarang menjadi spot foto. Selain itu, sebagian tangga menuju gerbang masuk rumah dinas Bupati Belitung Timur terbuka dan bisa dijadikan spot foto dengan latar belakang rumah zaman timah.
Padahal, lokasi Bukit Samak sudah lama dijadikan sebagai tempat wisata. Namun, lebih banyak orang mengenal kawasan ini sebagai kawasan cagar budaya karena banyak ditemukan rumah-rumah tua di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Timur Evi Nardi mengatakan kawasan Bukit Samak sudah dirintis sebagai tempat wisata sejak 2010.
Inspirasi tempat ini dijadikan sebagai tempat wisata, karena terdapat peninggalan rumah pelayan timah. Rumah tersebut berstatus cagar budaya.
“Makanya kami mengangkat tentang heritagenya dan menjadi tempat wisata heritage. Termasuk Sekolah Stania,” kata Evi Nardi kepada Bangka Pos Group, Senin (19/9).
Namun, dengan tumbuhnya kondisi pariwisata di Belitung Timur, pemerintah setempat juga menggarap tempat-tempat wisata di daerah tersebut.
Sejak 2017 atau setelah gerhana matahari total, kawasan ini dibangun dengan berbagai objek foto. Item pertama yang harus dibuat adalah Monumen Gerhana Matahari Total.
“Sejak itu dikembangkan lebih lanjut, dan tahun ini atau tahun depan masterplan pengembangan kawasan itu sudah selesai. Sekarang konsepnya trail and heritage tourism,” jelasnya. (tas)
Source: babel.tribunnews.com
