Berita Wisata

Kelompok Pelestari Alam Bawah Laut Carita menanam 200 rak terumbu karang

Pandeglang (WBO) – Sebuah kelompok konservasi alam bawah laut yang berlokasi di Kp. Sanghiang dari Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang menanam lebih dari 200 rak terumbu karang.

Demikian kata Arip selaku ketua kelompok konservasi, saat ditemui WBO di tempat yang dijuluki Desa Wisata, Minggu (12/4/2022).

Selaku ketua kelompok pelestari alam bawah laut, Arip pun memaparkan awal mula terbentuknya kelompok hingga perjalanannya saat ini.

“Kelompok kami terbentuk dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 dan tahun 2017 kami baru mendapatkan SK dari desa, itupun dalam keadaan beberapa teman mau yang lain tidak, tapi tetap saja karena kami sudah dalam perjalanan, kami harus tetap maju, jangan berhenti di situ,” kata Turur kepada Arip.
“Nah tahun 2018 kita ada kegiatan dan waktu itu ada tragedi tsunami. Namun kita tidak berhenti bergerak untuk bertahan hidup, makanya kita disebut good group oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Lalu kita ada perbandingan belajar di Yogyakarta untuk mengikuti acara Desa Wisata,” kata Arip kepada WBO.
Selain itu, Arip menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak hanya membersihkan pantai, namun juga sering mengadakan kegiatan di bukit atau gunung seperti Curug Putri yang pernah mereka lakukan bersama anak-anak sekolah.

“Kemudian pada tahun 2019-2020 kita akan membuat grup baru yaitu desa wisata, kemudian kita cantumkan event desa wisata pada saat itu dan pada tahun 2021 kita dinobatkan sebagai 50 besar grup desa wisata di Indonesia”, kata Arip .

Terkait budidaya terumbu karang, Arip mengaku telah menanam lebih dari 200 rak terumbu karang yang dipasang di dasar laut di Kawasan Konservasi Perairan Sukarame, dengan lokasi yang telah ditentukan.

“Dengan ciri-ciri umbi atau pelampung yang sudah kita tandai, di setiap dataran ada 25 terumbu karang yang kita ambil dari patahan karena alam atau hasil tangkapan lama dari aktivitas, baik langkah nelayan, atau ngoclok atau lainnya yang berdiameter dari 10 cm dan Untuk menjadi benih, mungkin membutuhkan waktu 2 sampai 2,5 tahun untuk menjadi diameter 20 cm atau lebih Karena rencana awal kami memang untuk merehabilitasi terumbu karang dan awalnya kami tidak ada niat atau berpikir bahwa kegiatan ini akan menghasilkan uang peti, artinya awalnya kami hanya menyimpan rehabilitasi di Sukarame, namun ternyata seiring berjalannya waktu ternyata rehabilitasi terumbu karang memiliki potensi wisata yang kini menjadi destinasi wisata bawah air,” pungkas pria yang mengaku sebagai anggota BPD di Sukarame ini. Desa.

Selain itu, Arip juga mengaku kelompok pelestari alam bawah laut yang dipimpinnya juga telah menjalin kerja sama dengan instansi terkait, baik dari Kementerian Pariwisata maupun Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten maupun provinsi, bahkan bekerja sama dengan pusat atau kementerian. . (mulia)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button