Berita Wisata

Kembangkan dan jangkar Mocopat, Kejari Batu, berkolaborasi dengan Disparta menggelar Mocopat Idol 2

Tarian pembukaan untuk Mocopat Idol 2 (ist)Tarian pembukaan Mocopat Idol 2 (ist)

BATU (SurabayaPost.id) – Untuk membudayakan dan membudayakan mocopat, Kejari Batu bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan menggelar Mocopat Idol 2 di Kejaksaan Negeri Batu, Senin (14/11/2022).

Mocopat idol kedua yang digelar Kejari Batu, kali ini diikuti 62 peserta yang terbagi dalam dua kategori, yakni kategori pelajar usia 10-17 tahun dengan jumlah 45 anak, untuk kategori umum usia 17 tahun ke atas dengan 17 peserta.

Seperti diketahui, Mocopat merupakan lagu atau puisi tradisional Jawa yang biasa digunakan sebagai bahasa komunikasi bagi para pemain atau warga yang mencintai adat Jawa.

Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) Batu Agus Rujito mengatakan kegiatan ini
kedua kalinya diadakan sebelumnya.

Kejaksaan Negeri Batu, Agus Rujito bersama Kadiparta Kita Batu, Arief As SiddiqKepala Kejaksaan Negeri Batu Agus Rujito bersama Kepala Disparta Kita Batu Arief As Siddiq

“Prinsipnya kami mendukung nilai-nilai budaya yang ada di Kota Batu. Kami bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kota Batu. Kami berharap anak muda saat ini, bagi sebagian besar pelajar, mampu mempertahankan nilai-nilai budaya Jawa,” kata Agus.

Agar, kata dia, nilai-nilai budaya Jawa yang ada di Kota Batu khususnya Mocopat ke depan dapat dipertahankan.

“Karena di Mocopat sendiri juga ada nilai-nilai luhur, semuanya baik-baik saja, dll, dengan menggandeng stakeholder seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kota Batu”, ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Hari ini saya sangat berterima kasih dan berterima kasih kepada Pak Kajari dari Kota Batu atas dukungan fasilitasnya.
Beliu melindungi budaya kota Batu, khususnya seni mocopat. Selain itu, kami memiliki dinas pendidikan yang benar-benar berkomitmen untuk membina perkembangan seni mocopat di kalangan mahasiswa milenial,” kata Arief.

Hal ini, menurutnya sangat luar biasa,
Kota Batu memiliki seniman dan budayawan kawakan, bisa dibilang pejuang budaya.

“Dari tangan-tangan muda, seni mocopat ini akhirnya menjadi program inti Kota Batu dalam dua tahun terakhir. Secara khusus, Dinas Pariwisata memasukkan budaya dalam rangka membangun Kota Batu yang berbudi luhur yang memiliki destinasi tidak hanya destinasi wisata alam.

“Tapi juga wisata budaya, khususnya seni mocopat. Kami dari Disparta pasti akan menyiapkan program lanjutan bagaimana mocopat ini benar-benar menjadi andalan Kota Batu untuk Jawa Timur dan Indonesia,” harapnya.

TamuTamu

Ia melanjutkan, akan menyiapkan beberapa program unggulan, pada Desember dan Juni 2023 festival akan mengangkat mocopat sebagai seni yang digagas oleh pelaku budaya.

“Dan pelaku budaya lainnya didukung oleh Pak Kajari Batu dan Dinas Pendidikan untuk dapat mendalami mewarnai perkembangan dan pelestarian budaya Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih mengatakan, dengan kebijakan program pembelajaran mandiri dimana pendidikan lebih berorientasi pada pendidikan, masyarakat sangat menghargai nilai-nilai pribadi.

“Jadi anak-anak tidak disamaratakan, tapi pendidikannya bersinergi dengan dinas pariwisata untuk membudidayakan dan membudidayakan Mocopat di Kota Batu. Saya melihat ini sangat sejalan dengan kebijakan prodi mandiri,” ujar Eny.

Di mana, kata dia, Kurikulum Mandiri fokus pada literasi dan pendidikan karakter.

Mocopat Idol 2 yang sedang berlangsung (ist)Mocopat Idol 2 yang sedang berlangsung (ist)

“Semuanya masuk, ke literasi dengan orang membaca mocopat jika tidak bisa dipahami dengan baik, artinya tidak termasuk literasi, mereka harus membaca datar dan tidak akan bisa bernyawa.

“Tapi kalau literasinya bagus, pasti akan terlihat ayat demi ayat mocopat yang dibaca. Kemudian pendidikan karakter Mocopat adalah berbicara tentang kebaikan dan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya.

Hal ini, kata dia, dalam jangka panjang, pendidikan karakter di Kota Batu dapat berjalan dengan baik.

“Menurut kearifan lokal juga bisa masuk, membumi, dan literasi juga bisa masuk. Ini sinergi dengan kebijakan program studi mandiri,” pungkasnya. (Gus)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button