Berita Wisata

Kembangkan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Pulau Rupat, Pemkab Gandeng PT PHR Tuan Rumah Seminar

TANJUNG MEDANG – Pengembangan pariwisata di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Pulau Rupat, tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Namun, ini membutuhkan dukungan semua pihak. Tidak terkecuali, bisnis lokal.

PT. Pertamina Rokan Hulu (PT PHR) sebagai salah satu perusahaan yang beroperasi di Junjungan Country, menyadari pentingnya berpartisipasi dalam pengembangan potensi wisata di Pulau Rupat.

Sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT PHR menyelenggarakan seminar bertajuk Pengembangan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif Pulau Rupat.

Seminar yang dibuka oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Andris Wasono ini digelar di lobi kantor kecamatan Rupat Utara, Kamis 13 Oktober 2022.

Menurut Andris, khusus di Rupat utara, ada tiga desa yang masuk sebagai desa wisata, yakni Tanjung Punak, Teluk Rhu dan Putri Sembilan.

Oleh karena itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Andris mengapresiasi upaya PT PHR untuk menginisiasi kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini merupakan bukti sinergi dan kolaborasi dalam generasi pariwisata nusantara dan bahari sebagai cincin kecantikan pariwisata indonesia di kawasan wisata nasional yang strategis yaitu Pulau Rupat,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Teluk Rhu, Tanjung Punak dan Putri Sembilan sebagai desa wisata memiliki potensi bahari yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

“Salah satunya melalui pendekatan pengembangan dan pengembangan pariwisata masyarakat,” lanjut dia.

Sementara itu, sebagai salah satu pembicara, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata, Alwizar memaparkan potensi, kelebihan dan kendala pengembangan pariwisata di Pulau Rupat.

Menurutnya, salah satu keunggulan pariwisata Pulau Rupat terletak pada sisi eksotik wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata daya ungkit buatan manusia.

Sementara itu, persoalannya di sisi aksesibilitas, baik arteri yang sedang dibangun, maupun jaringan jalan di dalam pulau yang menghubungkan satu objek wisata dengan objek wisata lainnya, harus ditingkatkan. .

Diakui dukungan dan daya tarik wisata ini letaknya cukup strategis karena dekat dengan Malaka serta dukungan regulasi.

Di akhir paparannya, Alwizar menjelaskan perlunya struktur anggaran yang berimbang, antara pembangunan sarana dan prasarana wisata serta peningkatan kapasitas SDM pelaku komersial.

Hadir dalam seminar tersebut Senior General Analyst PT PHR Hardiyanto, Camat Rupat Afrizal Utara dan tamu undangan lainnya. #DISKOMINFOTIK

Source: diskominfotik.bengkaliskab.go.id

Related Articles

Back to top button