Berita Wisata

Kemenparekraf tetapkan desa wisata sebagai leader dalam kebangkitan pariwisata – ANTARA News Mataram

Sleman, DIY (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menilai keberadaan desa wisata menjadi keunggulan dalam upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata pascapandemi COVID-19. “Pemulihan sektor pariwisata akan memakan waktu lama dan desa wisata akan menjadi andalan upaya kebangkitan sektor pariwisata,” kata Direktur Pemasaran Wilayah I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tanah Air. Asia-Pasifik Raden Wisnu Sindhutrisno saat konferensi pers kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Yogyakarta, Kamis.

Menurutnya, desa wisata dipilih sebagai prioritas karena dianggap berdampak langsung kepada masyarakat. “Kami juga memberikan pelatihan bagi pengelola desa wisata untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memberikan pelatihan bagi para pengelola desa wisata tersebut. “Banyak desa wisata yang memiliki keunikan dari segi lingkungan alam maupun aspek budaya masyarakatnya. Tentu akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” ujarnya.

Wisnu juga mengatakan desa wisata dapat menarik pengunjung dengan memberikan pengalaman langsung kehidupan masyarakat. “Seperti memandikan sapi atau menanam padi. ​​Itu akan menjadi sesuatu yang menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi desa wisata utama karena banyak desa wisata yang menarik, namun infrastruktur atau akses ke lokasi cukup sulit.

“Pembangunan infrastruktur ini akan kami koordinasikan dengan pemerintah daerah setempat, baik kabupaten maupun provinsi. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Desa,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kehadiran ATF di Yogyakarta pada 2-5 Februari 2023 akan menjadi ruang kerja sama antar negara anggota ASEAN untuk mempromosikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata.

ATF 2023 berlangsung dengan beberapa putaran agenda, dimulai dengan pertemuan delegasi negara di tingkat menteri dan internasional organisasi pariwisata nasional (NTO) dan juga Travel Exchange (Travex) yang merupakan forum bisnis para pelaku bisnis pariwisata antar negara ASEAN.

Ada juga kegiatan tambahan seperti Sarapan Menteri yang diselenggarakan oleh US-ABC, Makan Siang Bisnis Menteri yang diselenggarakan oleh CNN, dan Laos Night sebagai acara delegasi kepemimpinan mendatang ke Laos.

Baca juga: Kemenparekraf Dukung Festival Bau Nyale di NTB
Baca Juga: Viewership WSBK Mandalika 2023 Diperkirakan Capai 75.000

Kemudian, tur pasca pertemuan delegasi VIP, upacara penghargaan ASEAN, di Global Modest Fashion Week. Peserta pertemuan delegasi ATF tidak hanya negara ASEAN, tetapi juga beberapa negara mitra seperti Jepang, Korea, China, India dan Rusia, serta beberapa organisasi internasional seperti UNWTO, PATA, WTTC, ASEANTA dan USA. ABC.

Sandiaga mengatakan tema yang diusung pada ATF kali ini adalah “ASEAN: Perjalanan ke Destinasi yang Menakjubkanyang merupakan harapan utama sektor pariwisata dalam pengembangan destinasi wisata utama regional dan internasional, serta dalam memperkuat posisi ASEAN sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

“Keberhasilan ATF akan menjadi kunci pengembangan pariwisata di negara-negara ASEAN ke depan. Dan itu akan menjadi dorongan strategis bagi Indonesia untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara sehingga dapat mencapai target 7,4 juta kunjungan pada tahun 2023, ” dia berkata. dikatakan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button