Berita Wisata

Kementerian Desa-PDTT-RI Tanam Bibit Pohon Mangrove di Pantai Paras, Situbondo

Dirjen Kementerian PDT Eko Sri Haryanto dan Sekda Wawan Setiawan saat penanaman bibit mangrove di pesisir Dusun Paras, Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Rabu (16/11). [sawawi/bhirawa]

Ciptakan ekologi, tahan abrasi dan kembangkan ekonomi

Situbondo, Bhirawa
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertekan dan Transmigrasi RI (Kemendes-PDTT) menanam bibit mangrove di Pantai Paras, Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo pada Rabu (16/11).

Turut serta mendukung kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Situbondo dan OPD terkait. Di antara yang hadir adalah Sekda Wawan Setiawan, pimpinan Forkopimda dan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Situbondo.

Menurut Dirut PDT, Eko Sri Haryanto, potensi pengembangan mangrove di Situbondo tidak hanya 60 hektare namun masih ada lahan lain yang bisa ditanami mangrove seperti kawasan wisata desa Blekok dan laut lepas. Pecinan Tanjung, Mangaran.

“Ya, kasus kami adalah pengembangan lahan lebih dari itu. Masih banyak yang harus dilakukan untuk membangun bakau meskipun berbatasan dengan tambak. Selain itu, penanaman bakau perlu diatur. Selama ini kami bekerja dengan Yagasu ( the Sumatran Elephant Foundation) untuk meraih kesuksesan,” ujarnya.

Masih kata general manager Eco, setiap menanam pohon mangrove rata-rata tumbuh sekitar 30% dan sisanya harus disulam. Agar pohon mangrove bisa tumbuh normal, lanjut Eko, dibutuhkan waktu 20 tahun dan sisanya harus dibordir hingga tumbuh dengan baik.

“Kalau tanaman tumbuh 30% itu bagus. Agar pohon tetap hidup, perlu ada kerjasama dengan masyarakat dan dilakukan pengelolaan yang terukur,” kata Eko.

Eko juga berharap beberapa potensi mangrove bisa digali oleh masyarakat, misalnya bisa dijadikan manisan. Mangrove Situbondo, kata Eko, tergolong sangat baik karena masyarakatnya dikenal sangat aktif. Terbukti kemarin sejumlah warga meminta lahannya segera ditanami pohon bakau.

“Ya, kalau dari kemauan masyarakat sendiri, pertumbuhan mangrove cenderung berhasil,” jelas Eko.

Eko menjelaskan, banyak fungsi yang bisa dipelajari dari pohon mangrove di pantai, salah satunya untuk ekologi. Dari tumbuhnya mangrove yang baik, otomatis biota laut akan tumbuh dan tahan abrasi.

“Ya, apalagi sekarang banyak abrasi di pantai utara. Seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat juga banyak tanah yang rawan abrasi. Abrasi,” pungkas Eko mengakui. mangrove dapat mendukung pertumbuhan sektor ekonomi.

Di sisi lain, Sekda Wawan Setiawan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Dirjen PDT yang telah menanam pohon bakau di bantaran Situbondo.

Apalagi, kata mantan Kepala BKAD Kabupaten Situbondo itu, Situbondo memiliki potensi yang luar biasa karena memiliki garis pantai sepanjang 150 km dengan banyak tempat pengembangan mangrove.

“Bupati mengembangkan tanaman bakau di desa Blekok, sudah beberapa kali ditanam, tapi hanya sekitar 30 persen yang tumbuh,” kata Wawan Setiawan. [awi.bb]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button