Berita Wisata

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membatalkan proyek tengara Harau

HARIANHALUAN.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akhirnya memutuskan untuk menghentikan proyek pembangunan monumen Lembah Harau. Kedepannya, kementerian memastikan bahwa semua proyek yang berkaitan dengan pelestarian alam akan melibatkan masyarakat.

Keputusan pembatalan proyek bersejarah Lembah Harau itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup (Sekjen) KLHK Bambang Hendroyono saat berdiskusi dengan Wakil Direktur Haluan Media Group (HMG) Bhenz Maharajo, Selasa (7/11/ 2022) malam.

Baca Juga: Landmark Polemik TWA LEMBAH HARAU, Mahyeldi: Jangan Cuma Bangun, Komunikasikan dulu dengan Masyarakat

“Sudah ditutup, keputusan telah dibuat, karena proyek bersejarah Lembah Harau sedang diproses untuk dihentikan. Nantinya akan ada proyek-proyek lain yang berbasis keberlanjutan dan kearifan lokal. KLHK mendengar suara masyarakat di Sumbar dan merespon dengan cepat. Mendagri langsung memberikan arahan,” terang Bambang, Selasa malam.

Bambang menjelaskan, sebenarnya semangat yang dibawa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar dalam proyek bersejarah ini bagus, bagaimana Harau ke depan bisa lebih baik dan terjaga.

“Namun, sosialisasi mungkin kurang sehingga niat baik tidak diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Kami (Kementerian) dan BKSDA sangat menyadari pentingnya mendengar suara masyarakat dalam mencapai pembangunan,” kata Bambang.

Bambang mengatakan ada pelajaran yang bisa dipetik dari perdebatan yang muncul di masyarakat terkait rencana pembangunan bersejarah tersebut.

“Kami mengapresiasi masyarakat Sumbar yang begitu peka terhadap alam dan turut serta menjaga alam dengan baik. Ada hikmah bagi kita semua. Akan lebih banyak lagi kejadian seperti ini dan masyarakat akan terus terlibat dalam perlindungan alam. alam”, harap Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sekjen menjelaskan, kontroversi yang muncul tidak menyurutkan niat Kementerian LHK dan BKSDA untuk membangun dan melestarikan Sumbar. “Dalam pertemuan itu juga ada pimpinan BKSDA, kita sama-sama sepakat ke depan, pembangunan dan keberlanjutan Sumbar akan terus dijaga, khususnya Taman Wisata Alam Harau ( TWA) Kuncinya kerjasama dengan masyarakat,” dia menjelaskan.

Bambang meminta agar masalah ini dianggap selesai. Energi yang dimiliki oleh masyarakat disuntikkan kembali ke dalam perlindungan alam. “Bantu sampaikan kepada masyarakat. Isu ini merupakan peluang untuk perbaikan ke depan menjadi lebih baik. KLHK termasuk BKSDA tidak akan ada artinya tanpa dukungan masyarakat khususnya di Sumbar,” harap Bambang.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button