Berita Wisata

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

sematkan itu

20230102 Pembangunan kawasan wisata Malalayang dan Pantai Bunaken selesai

Jakarta, InfoPublik – Pengembangan destinasi wisata berstandar internasional dan berwawasan lingkungan menjadi target sejumlah program pembangunan di sejumlah Destinasi Super Prioritas (DPSP) yang dimulai sejak tahun 2015.

Lima DPSP ditargetkan selesai pada 2024 dengan total anggaran pemerintah Rp18,9 triliun. Kelima DPSP tersebut adalah Danau Toba di Sumut, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara yang masuk dalam daftar tersebut pada tahun 2019.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bertanggung jawab mendukung pembangunan fisik program tersebut mengerjakan proyek tersebut secara terpadu sambil terus melakukan evaluasi secara berkala. Pada tahun 2020-2023, total jumlah kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Kementerian PUPR mencapai 328 paket kegiatan dengan total Rp9,013 miliar, dengan rincian dukungan pembangunan DPSP dari Labuan Bajo dengan total Rp1,7 triliun, DPSP Danau Toba sebesar Rp 1,4 triliun, DPSP Borobudur Rp 1,8 triliun, DPSP Mandalika Rp 1,5 triliun dan Likupang Rp 755 miliar.

Saat ini, menurut keterangan tertulis Kementerian PUPR, Minggu (1/1/2023), penataan kawasan Pantai Malalayang dan desa ekowisata Bunaken. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pengembangan kedua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi wisata berstandar internasional dan ramah lingkungan di Kota Manado.

Penataan kedua kawasan tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung yang datang, kata Menteri Basuki.

Pengembangan kawasan pantai Malalayang dilakukan dengan menggunakan anggaran APBN tahun jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 18.500 m2.

Cakupan pembangunannya meliputi zona pejalan kaki (public beach promenade) sepanjang 1,2 km untuk mempercantik wajah kota Manado yang berhadapan dengan pantai. Selain itu, terdapat menara observasi, bangunan warung terapung, panggung budaya, warung, dermaga penyeberangan, dermaga jetski dan jalan penghubung.

Pengembangan desain Tengara keberadaan Monumen Bobocha dan Dermaga Salib diwujudkan untuk menunjang keindahan promenade dengan mengadaptasi kearifan lokal berbentuk ikan raja lautan. Area pejalan kaki yang sebelumnya minim penerangan kini tampil cantik dengan penataan pencahayaan yang cermat

Selain itu, untuk penataan Bunaken juga telah selesai pada 2020 hingga 2022 dengan nilai kontrak Rp 28,78 miliar. Pembangunan dilakukan di atas lahan seluas 19.000 m2, kedua pengembangan kawasan tersebut dilakukan dalam satu kavling oleh kontraktor PT Nindya Karya.

Pulau Bunaken memiliki peran strategis dalam kegiatan pariwisata sebagai pintu gerbang wisatawan menuju perairan/pulau. Oleh karena itu penting dilakukan pembangunan di Pulau Bunaken untuk mewujudkan kawasan yang representatif dengan kualitas lingkungan yang baik dan pelayanan kepada wisatawan.

Pengembangan kawasan Bunaken meliputi pembangunan jetty baru, jalan lingkungan, sign gate, street furniture dan panggung budaya yang dapat digunakan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai kegiatan. Pembangunan mengusung konsep desa ekowisata agar nuansa pedesaan tetap terjaga, salah satunya dengan memberdayakan rumah penduduk setempat menjadi homestay dengan tetap mempertahankan arsitektur khas Minahasa.

Komang Raka Maharthana, Direktur Pusat Prasarana Permukiman Sulut Kementerian PUPR, mengatakan pembangunan di kawasan pesisir Bunaken dilakukan dengan sangat hati-hati. “Semuanya dilakukan dengan memperhatikan instruksi lapangan dari Balai Perlindungan Taman Nasional Bunaken, untuk meminimalisir kerusakan terumbu karang dan biota yang ada di kawasan konservasi,” kata Komang.

Terakhir, memperbaiki pantai Malalayang dan Bunaken berarti memperbaiki bentang alam dan perkampungan yang dilestarikan, dengan tetap menjaga tradisi budaya warisan leluhur. Sehingga para wisatawan yang datang memiliki kesan dan pengalaman yang utuh tidak terbatas pada keindahan alam tetapi juga seni dan budaya Minahasa.

Foto: salah satu sudut pandang di desa ekowisata

Bunaken (Dok. Kementerian PUPR)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button