Berita Wisata

Kera ekor panjang mulai menyerang Obwis Dlingo

Bantul, IDN Times – Kawanan kera ekor panjang mulai mencari makan di kawasan wisata alam di Desa Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul. Seperti Kebun Buah Mangunan, Pinus Sari dan Puncak Seribu Batu. Mereka bahkan berani mencuri barang saat pemilik toko lengah.

Pengelola objek wisata mencoba menghalau sekawanan primata bernama latin macaca fascicularis ini. Namun, ini tidak terwujud. Faktanya, kawanan monyet ini datang dalam jumlah yang lebih banyak.

1. Kera ekor panjang diperkirakan kehabisan makanan di habitatnya

Kera ekor panjang mulai menyerang Obwis DlingoKetua Koperasi Notowo, Purwo Harsono (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Kapanewon Dlingo, Purwoharsono, mengatakan kera ekor panjang biasanya mulai mencari makan di kawasan wisata saat petani tidak menanami sawahnya (saat musim kemarau) atau saat makanan di habitat aslinya habis. habis.

“Ya, target utamanya adalah tanaman di lahan pertanian seperti jagung, kacang tanah atau tanaman lain yang ditanam petani. Ketika petani tidak menanam tanaman pertanian karena kesulitan irigasi, monyet-monyet itu menargetkan area lain seperti pohon buah-buahan di pekarangan warga,” katanya. pada Rabu (5/10/2022).

Menurut dia, ketika tanaman di pekarangan diserang, kera ekor panjang hingga ratusan, kemudian mengincar barang dagangan di objek wisata tersebut.

“Jadi kawanan kera ekor panjang ini cukup pintar, mereka menunggu pemilik toko ceroboh dan hanya mengambil dagangan yang ada,” katanya.

Baca Juga: Semalam Hujan, Puluhan Hektar Lahan di Bantul Tergenang

2. Monyet berekor panjang dengan sabar menunggu pemilik toko lengah

Kera ekor panjang mulai menyerang Obwis DlingoMenggambar. Monyet di Kaliurang. (IDN Times/Siti Umaiyah)

Pria yang akrab disapa Ipung ini mengaku saat melakukan “serangan” untuk mengambil barang dari sebuah toko, biasanya diawali dengan datangnya monyet dewasa memanjat pohon yang cukup tinggi. Saat si pedagang lengah, kera dewasa itu tampak memberi isyarat kepada kera-kera lain untuk segera mengambil barang dari kios untuk kemudian dibawa pergi.

“Saya melihat sendiri bahwa kera ekor panjang ini pun mampu membuka tutup botol air mineral,” ujarnya.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir koloni kera ekor panjang tersebut, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Upaya menakut-nakuti kera dengan membunyikan petasan pun tidak menyurutkan semangat kera dan semakin banyak orang yang datang.

“Nampaknya kalau monyet takut, sebenarnya ‘obat’ berhubungan seks dengan pasangannya sehingga jumlah monyet ekor panjang bertambah. Begitu juga dengan vertigo untuk mengalahkan monyet ekor panjang ini,” katanya. dikatakan.

3. Keberadaan kera ekor panjang di tempat wisata tidak mengganggu wisatawan

Kera ekor panjang mulai menyerang Obwis DlingoObjek Wisata Hutan Pinus Mangunan (daruwaskita)

Ipung menambahkan, meski kera ekor panjang sering mengunjungi objek wisata alam, sejauh ini tidak ada yang mengganggu atau bahkan menyerang wisatawan. Namun yang diserang adalah barang-barang di warung-warung tempat wisata di Mangunan.

“Keberadaan kera ekor panjang berkelompok 10 sampai 20 individu dan tersebar di mana-mana ketika stok makanan di habitatnya habis. Ini sungguh merepotkan,” ujarnya.

4. Monyet ekor panjang juga menjarah Kebun Mangunan

Kera ekor panjang mulai menyerang Obwis DlingoObjek wisata kebun buah Mangunan. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bantul Joko Waluyo membenarkan adanya serangan ratusan kera ekor panjang yang menargetkan lahan pertanian. Bahkan tanaman buah-buahan di kebun buah Mangunan pun tak luput dari kera ekor panjang.

“Jadi kera ekor panjang memang habitatnya di sekitar pegunungan di wilayah Dlingo dan Imogiri,” ujarnya.

Keberadaan kawanan kera ekor panjang bagi wisatawan tidak berbahaya tetapi bagi petani sangat merugikan. Hal ini karena tanaman yang siap dipanen seperti jagung, kacang tanah, pisang di pekarangan dan buah-buahan lainnya dipanen terlebih dahulu oleh kawanan kera ekor panjang.

“Nah, kalau buah kebun Mangunan dipanen monyet dulu, tentu akan mengecewakan wisatawan karena mereka juga ingin memetik buah dari kebun buah Mangunan,” katanya.

Petani sendiri telah mencoba untuk mencegah serangan kera ekor panjang dengan memasang jaring di ladang mereka tetapi tidak berhasil. Upaya untuk menakut-nakuti kera ekor panjang juga gagal. Karena kawanan monyet ekor panjang itu akan kembali.

“Kami sudah melaporkan kejadian itu kepada Kepala BKSDA DIY untuk dicarikan solusi. Karena jika tidak segera dilakukan, koloni kera ekor panjang ini akan bertambah banyak dan merugikan petani,” ujarnya.

Baca Juga: Lebih Banyak Jenis Buah, Tiket Kebun Buah Mangunan Naik Rp 2.000

Source: jogja.idntimes.com

Related Articles

Back to top button