Berita Wisata

Konon Bandung tercipta saat Tuhan tersenyum, tapi kok angkutan umum…

Bandung

Netizen ramai membicarakan Bandung. Terutama terkait dengan kelayakan dan ketersediaan angkutan umum serta fasilitas pendukungnya.

Terkait kelayakan angkutan umum di Bandung, salah satu kota liburan favorit wisatawan, netizen menudingnya setelah akun @outstandjing mengunggah foto halte bus tersebut pada Minggu (12/10/2022). Sayangnya halte bus itu kotor dan tidak terawat. Padahal, lokasinya berada di jantung kota Bandung.

Kondisi ini seolah bertentangan dengan tulisan ‘Bumi Pasundan lahir saat Tuhan tersenyum -MAW Brouwer’, yang menghiasi jembatan penyeberangan pejalan kaki (JPO) di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, dan menjadi salah satu spot foto favorit sebagian wisatawan. Mengacu pada kalimat ini, seharusnya tidak ada yang lain selain keindahan di Bandung.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Ia menambahkan keterangan “Naik angkutan umum di Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat” pada foto tersebut. Ia menambahkan dalam tweet tersebut dua foto dari sudut yang berbeda dan keterangan “Kursinya reyot, bau pesing, saya tidak tahu kapan bus akan datang. Di kiri dan kanan banyak parkir liar di depan Kantor Dekat kantor gubernur Jawa Barat.

@Outstandjing menambahkan empat tweet lagi tentang angkutan umum di Bandung. Ia sangat kecewa karena transportasi Bandung seharusnya lebih baik dari yang ada saat ini.

“Bandung tahun 20-an siap menjadi ibu kota, salah satu infrastruktur terlengkap di Asia Tenggara. Tahun 1970-an mendapat bantuan dari UNEP untuk memperbaiki kampung-kampung kota. Tahun 2020-an banyak keluhan macet, banjir dan masalah semakin menyebar ke pinggiran,” tweeted @Outstandjing.

Akun tersebut menyimpulkan bahwa kegagalan angkutan umum di Bandung disebabkan oleh salah urus.

Tak lama kemudian, akun-akun Twitter lainnya meluncurkan kicauan yang mayoritas berisi keluhan tentang angkutan umum di Bandung. Akun Twitter @rail*** menilai Bandung Transit kalah dari Semarang.

“Sebagai warga Bandung, saya juga punya KTP dari Bandung yang merantau ke Semarang dan juga ikut proyek angkutan umum di sini (Trans Semarang), saya heran banget dengan Bandung. sistem transportasi umum. Setiap kali saya kembali ke Bandung, saya merasa seperti kembali ke zaman batu,” cuit @rail*** menanggapi @Outstandjing.

“Tepat di seberang halte. Indah banget, di tepi sungai,” cuit @soe***

Ada juga yang sengaja membandingkannya dengan angkutan umum Solo. Akun @Tawang*** dengan percaya diri menampilkan keunggulan angkutan umum di Solo sebagai bantahan bahwa tidak ada kota di Indonesia yang peduli dengan angkutan umum.

“Tapi saya bingung banget, di Indonesia selain Jakarta, saya kira tidak ada kota yang serius merawat angkutan umum, rata-rata masih menggunakan angkutan umum yang sudah puluhan tahun tidak diganti,” cuitnya. @walte ***

“Bu, main solo dulu, saya yakin Anda akan menyesal berkomentar seperti itu.
batik solo trans
Gratis
Nyaman
Tepat waktu
berhenti bersih
Bus bersih
Jadwal kedatangan bus ditampilkan di layar dan secara real time
Perbedaan waktunya hanya -+ 5 menit
Tambahin dong, lur.” Ini cuitan @Tawang***.

Sebelumnya, pada pekan terakhir November, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengakui Kota Bandung belum memiliki fasilitas transportasi umum yang memadai. Namun, saat ini, rencana mengubah wajah angkutan massal atau mass transit sudah ada. Ema meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung berkoordinasi dengan DPRD untuk mewujudkan hal tersebut.

“Ya, Dinas Perhubungan harus mempresentasikan dulu ke Komisi C DPRD. Harus ada koordinasi. Jadi kalau pendekatan anggaran tidak bisa dilakukan, karena kita harus lapor atau lapor ke Komisi C dulu, bagaimana realitanya?” kata Emma detik Jabar.

Ema mengatakan, Pemkot Bandung sudah memiliki rencana transformasi angkutan umum. Dia melobi untuk kesepakatan dan penyelesaian dengan berbagai pihak.

“Kami ingin memimpin proses perbaikan terkait masalah angkutan umum di Kota Bandung. Ya, angkutan umum adalah hal yang paling logis untuk dikembangkan,” kata Ema.

“Ke depan, misalnya, angkutan umum tidak boleh ada lagi. Semua angkutan akan diubah menjadi angkutan umum yang lebih representatif. Dengan demikian, mereka (angkot) akan menjadi gardu induk,” tambah Ema.

Simak video “Situasi Obyek Wisata Nuansa Riung Gunung Pangalengan dari PPKM”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button