Berita Wisata

Konservasi laut dapat meningkatkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Dari laut – Perubahan iklim mulai terbang dan merusak kesejahteraan manusia dan kesehatan planet ini. Dalam beberapa tahun terakhir, peran sentral laut dalam pembangunan iklim telah dikembangkan sebagai upaya mitigasi dan adaptasi iklim.

Peran sentral ini melalui Kawasan Konservasi Laut atau Kawasan lindung laut (AMP) yang dipromosikan sebagai solusi iklim berbasis laut.

Namun, pernyataan ini masih kontroversial karena literatur yang tersebar dan kurang disintesis tentang manfaat iklim dari keberadaan KKL.

Untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini, sejumlah ilmuwan melakukan kajian literatur sistematis terhadap 22.403 publikasi yang mencakup total 241 KKL.

Selanjutnya menganalisis 16 jalur ekologi dan sosial dengan hasil KKL yang dapat berkontribusi pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Hasil ini diterbitkan dalam jurnal Seluler.com nomor 10, 21 Oktober 2022. Para ilmuwan ini berasal dari beberapa universitas dan lembaga penelitian seperti Juliette Jacquemont, Robert Blasaka, Chloé Le Cam, Maël Le Gouellec dan Joachim Claudet.

Meskipun potensi konservasi laut seperti kawasan lindung laut diakui secara luas untuk memberikan hasil ekologis dan sosial yang positif, kemampuan untuk berkontribusi pada ketahanan sistem sosio-ekologis laut terhadap perubahan iklim atau untuk berkontribusi pada penyerapan karbon masih sangat kuat.

Tantangan ilmiah yang mendasarinya adalah penelitian yang beragam dan tersebar yang memungkinkan kita membuat berbagai hipotesis tentang apakah konservasi laut dapat berfungsi sebagai solusi iklim.

Beberapa berpendapat bahwa peningkatan kelimpahan, biomassa dan keanekaragaman hayati populasi ikan terjadi di KKP. Berkontribusi dalam jangka panjang terhadap potensi adaptasi ekosistem laut terhadap perubahan iklim.

Beberapa penelitian telah secara langsung menguji pengaruh KKL terhadap potensi adaptasi terhadap perubahan iklim, dan literatur yang ada menunjukkan hasil yang bertentangan.

Banyak publikasi menunjukkan bahwa KKL gagal melindungi terumbu karang dari pemutihan selama gelombang panas.

Dalam beberapa kasus, kehilangan karang ditemukan lebih besar di KKP daripada di kawasan yang tidak dilindungi.

Fenomena yang disebut “paradoks perlindungan” ini telah menimbulkan banyak perdebatan dalam advokasi KKP sebagai alat adaptasi iklim.

Topik kontroversial lainnya adalah efek konservasi laut terhadap potensi adaptasi sosial, karena jutaan mata pencaharian bergantung langsung pada penangkapan ikan untuk pendapatan dan ketahanan pangan mereka.

Meskipun KKL telah terbukti memberikan manfaat bagi perikanan karena limpahan ikan dari kawasan lindung ke daerah penangkapan ikan, kontroversi tetap ada, terutama mengenai keseluruhan biaya dan manfaat bagi masyarakat nelayan. .

Karena populasi pesisir termasuk yang paling rentan terhadap perubahan iklim, penting untuk mengidentifikasi solusi yang tidak akan memiliki dampak negatif tambahan pada kapasitas adaptif mereka.

Ada kebutuhan mendesak untuk mengklarifikasi bagaimana konservasi laut berkontribusi pada adaptasi ekologi, adaptasi sosial dan mitigasi perubahan iklim untuk memastikan bahwa strategi laut yang efektif diadopsi dalam kebijakan perubahan iklim.

Hasil tinjauan literatur mengungkapkan bahwa konservasi laut meningkatkan sebagian besar jalur iklim ekologis dan sosial.

Meta-analisis menunjukkan bahwa KKL secara signifikan meningkatkan penyerapan karbon, perlindungan pantai, keanekaragaman hayati dan kapasitas reproduksi organisme laut serta tangkapan dan pendapatan nelayan.

Namun, manfaat ini hanya dapat diperoleh dengan perlindungan penuh atau tingkat tinggi. Hasil penelitian memberikan bukti bahwa KKL merupakan solusi efektif untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dari komponen sistem sosio-ekologi yang saling bergantung.

Enam belas jalur yang berkontribusi pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim telah diidentifikasi dengan mengacu pada pertimbangan hasil sosial dan ekologi.

Sebanyak 22.403 tinjauan pustaka diterbitkan, 378 di antaranya disertakan dan memberikan gambaran umum tentang 241 KKL yang berbeda.

Penyebaran publikasi tidak merata. Sebagian besar jalur adaptasi ekologi dipelajari di Eropa dan sebagian besar jalur mitigasi dan adaptasi sosial dipelajari di Asia.

Meta-analisis menunjukkan bahwa konservasi laut dapat meningkatkan penyerapan secara signifikan karbonperlindungan pesisir, keanekaragaman hayati dan kapasitas reproduksi organisme laut serta hasil tangkapan dan pendapatan nelayan.

Sebagian besar manfaat ini hanya dapat dicapai di kawasan yang sepenuhnya atau sangat dilindungi dan meningkat seiring bertambahnya usia KKL.

Sumber: Sel.com, DOI:

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button