Berita Wisata

Konservasi Mangrove di Bali Dipuji Menteri Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris |Balipuspanews.com

Gubernur Bali mendampingi Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith melakukan penanaman mangrove di Obyek Wisata Mangrove Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, DenpasarGubernur Bali mendampingi Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith melakukan penanaman mangrove di Obyek Wisata Mangrove Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, Denpasar

DENPASAR, balipuspanews.com – Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim dan Lingkungan Inggris, Lord Goldsmith, memuji konservasi kawasan mangrove di Bali dan upaya konservasi melalui kebijakan yang dipimpin pemerintah Indonesia dan provinsi Bali, dalam kerangka konservasi dan perlindungan hutan. kawasan mangrove.

Hal itu dipicu saat kunjungan resmi Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar pada subjek Wisata Mangrove Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara, Suwung Kauh, Pemogan Desa, Denpasar Selatan pada Redite Pain Sinta, Minggu (23/10/2022) siang.

Kedatangan rombongan, selain mengunjungi lokasi konservasi mangrove, juga berkesempatan melakukan penanaman bibit mangrove bersama puluhan siswa SMAK Soverdi Tuban. Gubernur Koster didampingi Menteri Goldsmith dan Menteri LHK RI Siti Nurbaya langsung turun ke nursery untuk menanam bibit mangrove.

Menteri Goldsmith yang dalam kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia mengatakan sangat mengapresiasi kebijakan yang ditempuh pemerintah Indonesia dan Provinsi Bali dalam konservasi dan perlindungan kawasan mangrove.

“Apa yang dilakukan ini sangat menginspirasi, dan sangat menyenangkan bisa menjadi bagian dari penanaman mangrove bersama menteri dan gubernur Bali,” kata Goldsmith.

Gubernur Bali Wayan Koster sendiri sempat mencontohkan bahwa Provinsi Bali pada masa kepemimpinannya terus berupaya memperluas areal penanaman mangrove di beberapa daerah seperti Denpasar, Badung, Klungkung, Buleleng dan Jembrana.

“Saya juga telah menunjuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali (untuk memperluas areal penanaman mangrove, catatan redaksi), didukung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan berbagai komponen dari masyarakat yang peduli terhadap mangrove,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur Sembiran Kabupaten Buleleng juga telah meningkatkan upaya penanaman kembali hutan mangrove, pengaturan pengembangan kawasan pesisir, penegakan hukum terhadap pelanggaran di bidang kehutanan, serta pembersihan dan pembebasan mangrove dari pencemaran sampah plastik yang mengganggu pertumbuhan dan kesehatan. mangrove.

Menurut gubernur, upaya pelestarian kawasan mangrove juga sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang perlindungan sungai, mata air, danau, dan laut.

“Kami di Bali sebenarnya memiliki kearifan lokal yaitu perayaan Tumpek Wariga yang semuanya tentang memuliakan tanaman dan alam Bali. Dan secara teknis, kami memerintahkan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali untuk menyusun roadmap rencana penghijauan di kawasan hutan Bali. Sehingga target RTH minimal 30% atau lebih bisa tercapai,” jelasnya.

Kebijakan ini juga didukung oleh Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Bina Marga serta Pemerintah Provinsi Bali untuk Dukungan Penguatan Fungsi Ngurah. Kawasan Tahura Rai melalui pembangunan infrastruktur dan fasilitas wisata alam sebagai bagian dari penyelenggaraan KTT G20 di Bali yang ditandatangani Agustus lalu.

Di sisi lain, Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Muhammad Zainal Arifin menjelaskan kepada rombongan bahwa konservasi mangrove merupakan salah satu kebijakan prioritas pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo.

Presiden menargetkan rehabilitasi hutan mangrove di Tanah Air mencapai 600.000 hektar dalam tiga tahun ke depan.

“Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu seluas 3,36 juta hektar. Termasuk kawasan Tahura Ngurah Rai Bali yang memiliki 1.300 hektar mangrove dengan ekosistem yang eksotik,” kata Zainal.

Terkait perhelatan G20, Zainal juga menjelaskan bahwa saat ini Bali telah melakukan rehabilitasi kawasan hutan konservasi mangrove yang diharapkan menjadi salah satu tujuan kepala negara menghadiri KTT G20. Kawasan ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia terhadap upaya pengurangan masalah yang terkait dengan perubahan iklim.

“Kawasan ini merupakan hutan mangrove dan pembibitan modern pertama dan satu-satunya di dunia,” jelasnya.

Kunjungan Lord Goldsmith dan timnya ke Indonesia dan Bali bertujuan untuk membahas kerjasama bilateral antara Inggris dan Indonesia di bidang iklim dan lingkungan, khususnya sektor kehutanan dan tata guna lahan berkelanjutan (FOLU).

Kedua negara telah sepakat untuk menandatangani kerja sama lingkungan dan iklim, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim dan Lingkungan, Inggris . .

Melalui Nota Kesepahaman ini, kedua belah pihak bertujuan untuk membangun persahabatan yang lebih kuat, mencapai aksi iklim yang nyata dan efektif di lapangan.

“Indonesia memainkan peran utama dalam memastikan bahwa semua komitmen yang ditetapkan dalam agenda G20 terpenuhi, termasuk transisi energi, karena kami berupaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim yang semakin besar dan mempertahankan tujuan Perjanjian Paris di ujung jari Anda, ” pungkasnya.

Pengarang: Budiarta

Penerbit : Oka Suryawan

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button