Berita Wisata

Kunjungan ke Museum Militer Tembus Brawijaya 4.312 Orang

KOTA MALANG – Jumlah kunjungan ke Museum Brawijaya perlahan meningkat akhir-akhir ini. Museum militer kembali dikunjungi pengunjung setelah mengalami penurunan selama dua tahun terakhir akibat Covid-19. Selama empat bulan terakhir, pengelola museum mencatat kunjungan sebanyak 4.312 orang.

Artinya, setiap bulan rata-rata 1.000 orang melihat koleksi peralatan militer di sana. Guide Museum Brawijaya Hasan Bukhori menjelaskan, dari 4.312 pengunjung yang datang, 57,46% merupakan pelajar dan mahasiswa. “Sekitar 2.495 pengunjung off record kami, karena akhir-akhir ini mendekati musim liburan,” ujarnya kemarin (3/1).

Museum yang diresmikan pada tahun 1968 ini memiliki 1.642 koleksi. “Museum ini merupakan museum perjuangan, sehingga koleksinya meliputi barang-barang yang berkaitan dengan perjuangan melawan Jepang dan Belanda,” kata pemandu museum Brawijaya Hasan Bukhori.

Hasan menambahkan, pengunjung kerap melihat koleksi foto-foto masa lampau. Kemudian, benda-benda seperti seragam dan senjata juga menjadi tempat yang sering difoto pengunjung. Dikatakannya, kondisi barang masih terjaga hingga saat ini. Bentuk aslinya pun tetap dipertahankan agar pengunjung dapat melihat dan membayangkan koleksi tersebut saat digunakan pada zaman dahulu.

“Beberapa waktu lalu juga ada penambahan koleksi seperti keris yang kini menjadi daya tarik wisatawan,” kata Hasan.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Museum Brawijaya, Akbar Putra, mengaku keberadaan Museum Brawijaya selalu menarik untuk dikunjungi. Bahkan sejumlah koleksi barang yang dimiliki cukup lengkap. Selain itu, penjelasan pemandu museum juga dapat menambah wawasan sejarah.

“Cukup menarik, jadi bisa mengenal sejarah Indonesia semasa perjuangan,” ujar mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri). (kr4/dna)

KOTA MALANG – Jumlah kunjungan ke Museum Brawijaya perlahan meningkat akhir-akhir ini. Museum militer kembali dikunjungi pengunjung setelah mengalami penurunan selama dua tahun terakhir akibat Covid-19. Selama empat bulan terakhir, pengelola museum mencatat kunjungan sebanyak 4.312 orang.

Artinya, setiap bulan rata-rata 1.000 orang melihat koleksi peralatan militer di sana. Guide Museum Brawijaya Hasan Bukhori menjelaskan, dari 4.312 pengunjung yang datang, 57,46% merupakan pelajar dan mahasiswa. “Sekitar 2.495 pengunjung off record kami, karena akhir-akhir ini mendekati musim liburan,” ujarnya kemarin (3/1).

Museum yang diresmikan pada tahun 1968 ini memiliki 1.642 koleksi. “Museum ini merupakan museum perjuangan, sehingga koleksinya meliputi barang-barang yang berkaitan dengan perjuangan melawan Jepang dan Belanda,” kata pemandu museum Brawijaya Hasan Bukhori.

Hasan menambahkan, pengunjung kerap melihat koleksi foto-foto masa lampau. Kemudian, benda-benda seperti seragam dan senjata juga menjadi tempat yang sering difoto pengunjung. Dikatakannya, kondisi barang masih terjaga hingga saat ini. Bentuk aslinya pun tetap dipertahankan agar pengunjung dapat melihat dan membayangkan koleksi tersebut saat digunakan pada zaman dahulu.

“Beberapa waktu lalu juga ada penambahan koleksi seperti keris yang kini menjadi daya tarik wisatawan,” kata Hasan.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Museum Brawijaya, Akbar Putra, mengaku keberadaan Museum Brawijaya selalu menarik untuk dikunjungi. Bahkan sejumlah koleksi barang yang dimiliki cukup lengkap. Selain itu, penjelasan pemandu museum juga dapat menambah wawasan sejarah.

“Cukup menarik, jadi bisa mengenal sejarah Indonesia semasa perjuangan,” ujar mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri). (kr4/dna)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button