Berita Wisata

Kunjungi Sanghyang Dora, Raja Ampat dari Kabupaten Majalengka

BUKIT Sanghyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata. Pemandangannya menakjubkan. Tidak kalah dengan Raja Ampat.

Jika Raja Ampat di Papua menawarkan hamparan pemandangan alam yang eksotik berupa gugusan pulau hijau di atas laut biru, Bukit Sanghyang Dora menawarkan pemandangan perbukitan di atas panorama perkotaan.

Kabut halus yang kerap muncul di antara perbukitan memberikan kesan tenteram. Eksotisme pemandangan yang disuguhkan Bukit Sanghyang Dora mampu memukau pengunjung.

Pemandangan dari Bukit Sanghyang Dora, Majalengka, mirip dengan Raja Ampat, Papua.Pemandangan dari Bukit Sanghyang Dora, Majalengka, mirip dengan Raja Ampat, Papua. (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

Suasana alam perbukitan yang masih asri dan hijau membuat setiap orang yang berkunjung merasa damai. Gunung Ciremai yang muncul di antara gugusan perbukitan juga mempercantik pemandangan alam.

Ditambah lagi, saat malam tiba, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam perbukitan berpadu dengan kerlip lampu kota yang khas.

Baca Juga: Bubur Surah Hanya Ada di Bulan Muharram, Tradisi Warga Desa Bantarwaru, Majalengka

Di musim kemarau, pemandangan malam hari semakin cantik saat bulan purnama. Puncak-puncak bukit tampak bercahaya, di antara hamparan lampu kota yang mengelilinginya.

“Makanya Sanghyang Dora sering disebut Raja Ampatnya Majalengka,” kata pengelola Sanghyang Dora Sukarna (43) saat rapat di Bukit Sanghyang Dora, Senin (26/12) sore.

Baca Juga: Jalur Asyik Pendakian Gunung Ciremai via Majalengka Tambah Satu Lagi, Namanya Jalur Sadarehe

Julukan Raja Ampat, kata Sukarna, berasal dari pengunjungnya sendiri. “Sekitar tiga tahun lalu. Penyebutan itu kebetulan karena banyak pengunjung yang berfoto dengan background perbukitan, banyak yang bilang mirip Raja Ampat,” kata Suarna yang juga biasa disapa Otang.

Sanghyang Dora, kata dia, merupakan salah satu jenis camping ground visit. “Tur dimulai dengan perjalanan pertama, pendakian. Dibutuhkan sekitar satu setengah jam, dari base camp ke puncak,” ujarnya.

Baca Juga: Coba Pengalaman Berkuda yang Aman dan Asyik Berlibur, Datang ke Istana Kandang Majalengka

Titik tertinggi Sanghyang Dora berada di ketinggian 396 mdpl.“Dari base camp, wisatawan harus melewati lima pos.

Pos satu di Bukit Enjoy, pos dua di Bukit Kayas, pos tiga di Bukit Karapyak, pos empat di Bukit Panangisan dan pos lima di Bukit Lebak Lutung,” kata Otang.

Baca juga: Pemandangan Sabana Saat Ini, Jalur Pendakian Baru Gunung Ciremai via Majalengka Tertarik

Otang mengatakan pendaki hanya perlu membayar Rp10.000 untuk masuk ke tempat wisata alam ini. Namun, pada akhir pekan, harganya naik menjadi Rp 15.000.

Di titik awal kunjungan, pengunjung bisa memanfaatkan spot foto yang disediakan pengelola.

Pemandangan dari Bukit Sanghyang Dora, Majalengka, mirip dengan Raja Ampat, Papua.Pemandangan dari Bukit Sanghyang Dora, Majalengka, mirip dengan Raja Ampat, Papua. (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

“Di bawah ada bumi perkemahan, cuma yang lebih rawan untuk kumpul keluarga. Ada juga toilet, bumi perkemahan, spot foto, mushola dan sejenisnya. Ada juga toilet di atas,” ujarnya.

Baca Juga: Dora Majalengka, Kepala Obyek Wisata Bukit Sanghyang, Kibarkan Bendera Putih Frustrasi

Dia mengatakan sepeda motor dan mobil bisa masuk ke base camp.

“Demi kenyamanan Anda, kami juga tetap memberlakukan protokol kesehatan. Pengunjung yang ingin berkemah di atas harus memperhatikan keamanan pendakian,” ujarnya. (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button