Badung –
Pemerintah Kabupaten Badung terus mempercantik Kuta. Bupati Badung mengatakan tidak ingin apa yang terjadi di Hawaii terjadi di Kuta.
Kawasan wisata Pantai Kuta semakin indah. Pemerintah Kabupaten Badung terus melakukan penataan untuk menjaga kawasan ini. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang dikucurkan sangat besar, mencapai 250 miliar rupiah.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan revitalisasi ini dilakukan agar keindahan kawasan wisata ini tetap terjaga. Dengan harapan kawasan ini tidak akan ditinggalkan oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
IKLAN
GULIR UNTUK MEMBATASI KONTEN
“Penting, sangat penting, kami tidak ingin seperti Hawaii ditinggalkan turis lokal dan asing, jadi kami membuat wajah baru di Kuta. Kami juga sedang membangun sistem dini tsunami,” kata Giri Prasta. di Badung, Kamis (29/9/2022).
Selain itu, Giri Prasta juga menambahkan, akan ada persinggahan untuk mengatur arus laut.
“Arusnya ada arus internal, di Kuta ada 4 jenis arus air, misalnya ada palung laut, nanti akan ada persinggahan di palung laut untuk antisipasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Bendesa Desa Adat Kuta I Wayan Wasista mengungkapkan, pembangunan Pantai Kuta yang sedang berlangsung merupakan usulan pihaknya kepada Pemkab Badung.
“Pantai Kuta perlu perhatian pemerintah, salah satunya mungkin karena abrasi, mungkin situasinya masih sama. Makanya kami putuskan dalam rapat desa untuk mengembangkan pantai sehingga ada usulan ke pemerintah,” kata Wasista kepada detikBali belum lama ini. . .
Terkait abrasi pantai Kuta, Giri Prasta mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan DAS Bali-Penida untuk menambah pasir di kawasan Kuta.
“Kami akan menambahkan lebih banyak pasir,” katanya.
Fasilitas dan transportasi tambahan
Bendesa Adat Kuta Desa I Wayan Wasista melanjutkan, pihaknya membentuk tim kajian teknis terkait usulan penataan tersebut. Tim studi kemudian menyusun rencana pengembangan Pantai Kuta untuk diajukan ke pemerintah.
Berdasarkan desain ini, nantinya Pantai Kuta akan dihiasi dengan patung, taman skate, taman bermain dan fasilitas untuk penyandang cacat. Sementara itu, pedagang di pantai juga akan rapi. Menurutnya, semua pihak ditampung dalam penataan Pantai Kuta dengan wajah barunya.
“Struktur pantai Kuta masih alami ya pasir putih. Tidak seperti di Sanur. Kalau di Sanur dipasang cribe. Nanti (kalau pantai Kuta dilengkapi cribe) takut ombaknya hilang. , yang artinya ombaknya dibuat untuk surfing, karena di pantai Kuta identik dengan surfing,” ujarnya.
Meskipun akan ada banyak perubahan. Namun, semua aspek sudah mempertimbangkan kebutuhan dan kenyamanan wisatawan. Dengan demikian, menurut Giri Prasta, semua atraksi wisata yang diperuntukkan bagi wisatawan tidak akan terganggu.
“Peselancar sama sekali tidak terganggu,” pungkas Giri Prasta.
Proses revitalisasi Pantai Kuta kini sudah mencapai 50%. Paving area yang biasa digunakan untuk jogging track belum terpasang sepenuhnya. Nantinya, area paving akan dipasang di selatan, dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain menata kembali area joging, nantinya setelah revitalisasi selesai, Pantai Kuta bisa digunakan kembali seperti semula. Wisatawan dapat selalu bersantai, melakukan aktivitas dan menikmati matahari terbenam.
“Salah satunya bersantai, lalu menikmati sunset, lalu orang bisa jogging pagi dan sore hari. Jadi kita menata para pedagang, kita menata tempat. Nanti akan indah. Pantai Kuta,” kata Wasista.
Dalam revitalisasi ini, pemerintah kabupaten dan pihak adat desa tidak hanya memperhatikan sisi estetika saja. Mereka juga melakukan perbaikan di sektor transportasi. Salah satunya sedang dikembangkan, proyek jalur trem untuk mengatasi kemacetan di kawasan Kuta dan sekitarnya.
Berkat keberadaan tram ini, nantinya wisatawan dapat dengan mudah mengakses Pantai Kuta langsung dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Menurut Giri Prasta, proyek yang diluncurkan sejak awal tahun ini sangat diperlukan. Mengingat mereka dilarang membangun jalan layang dan juga sulit menambah jalan.
Artikel ini dimuat di detikBali.
Tonton video “Meluncur ke Luar Angkasa dengan Wahana Catapult Raksasa, Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ysn)
Source: travel.detik.com
