Berita Wisata

Laksamana Yudo Margono dan Poros Maritim Dunia

Dimana hampir dipastikan bahwa Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjabat sebagai KSAL telah resmi dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai satu-satunya calon Panglima TNI, dan akan segera menjalani uji bakat dan bakat ke Komisi I TNI. RPD RI.

Lalu, berbicara tentang kiprah Yudo Margono selama berkarier di TNI, ia merupakan sosok yang luar biasa. Bagaimana anak petani asal Madiun yang jauh ini berhasil membuat jantung Presiden Joko Widodo berdegup kencang hingga diangkat menjadi KSAL beberapa waktu lalu, dan kini diangkat kembali menjadi Panglima TNI berkebangsaan Indonesia.

Memang berkat keahliannya di dunia militer, ia telah mendapatkan berbagai penghargaan dan hak paten. Brevet yang beliau terima yaitu Over Water Brevet, Brevet Selam TNI AL, Brevet Kavaleri Laut Kelas I, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kopaska, Brevet Kesehatan TNI AL, Brevet Tri Media (Taifib), Brevet PTAL (Denjaka), Brevet Kehormatan Hidro Oseanografi, Sayap Penerbang TNI AU dan Sayap Lintas Udara.

Selain itu, ada hal yang membuat namanya bersinar ketika menjabat Panglima Komando Daerah Pertahanan Gabungan I (Pangkogabwilhan I) yang berhasil mengusir kapal-kapal China di perairan Natuna. Di mana pada awal Januari 2020, nelayan asal Natuna di Kepulauan Riau mengkhawatirkan keberadaan kapal China yang menangkap ikan secara ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI).

Memang, keberadaan kapal nelayan China tersebut dikawal oleh dua kapal Coast Guard atau Penjaga Pantai China dan satu kapal pengawas perikanan China.

Tentu saja, kondisi tersebut membuat geram pemerintah Indonesia. Dan sampai-sampai Yudo harus memiliki kantor sementara di Natuna agar bisa terus memantau situasi di Natuna untuk memantau pergerakan kapal China melalui patroli laut.

Berkat aksinya yang langsung turun ke darat, lambat laun pada 12 Januari 2020, kapal-kapal China yang sebelumnya berada di Natuna perlahan meninggalkan wilayah perairan ZEEI.

Kemudian, terkait Poros Maritim Dunia yang dikampanyekan oleh Presiden Joko Widodo, Yudo Margono sukses melakukannya selama menjabat sebagai KSAL. Terbukti dengan kebijakan Yudo untuk memperkuat peran diplomasi maritim TNI Angkatan Laut

Seperti pertemuan Joint Naval Task Force di Singapura pada April 2022 lalu, yang menghasilkan kesepakatan antara TNI Angkatan Laut dengan Republic of Singapore Navy (RSN) yang berhasil menyepakati beberapa kesepakatan seperti Rencana Operasi latihan bersama, pendidikan/kursus dan personel pertukaran untuk kedua Marinir di kedua level, taktis dan strategis.

Selain itu, peningkatan kerjasama secara langsung melibatkan alat utama masing-masing alutsista untuk menyelesaikan masalah keamanan maritim dan sengketa perbatasan laut yang dipengaruhi oleh isu Laut China Selatan dan krisis Ukraina.

Yudo Margono juga memiliki peran penting dalam mensukseskan pelaksanaan Super Sheild Garuda 2022. Dimana dalam latihan bersama ini yang biasanya hanya melibatkan unsur dimensi darat, tahun ini juga melibatkan dimensi maritim. TNI AL bahkan telah mengerahkan beberapa armadanya seperti KRI Bung Tomo-357, KRI Fran Kaisepo-368, KRI John Lie-358, KRI Makassar-590, Helikopter Aks Panther HS-1311 dan lima unit tempur amfibi LVT-7 Kormar. . Kendaraan.

TNI Angkatan Laut yang dikomandani oleh Yudo Margono juga memiliki peran dalam mensukseskan pelaksanaan G20 di Bali dengan siaga tinggi mengamankan perairan di sekitar Pulau Bali. Yudo mengerahkan 14 kapal perang Republik Indonesia (KRI) melaksanakan skema pengamanan berlapis dari pantai hingga jauh dari pantai menuju laut.

Kiprah dan kiprah Yudo Margono yang beragam itulah yang membuatnya layak menjadi Panglima TNI, karena kiprahnya yang berhasil mengangkat gradasi personel TNI AL menjadi Angkatan Laut berkelas dunia. Bukan hanya giliran TNI AL yang menjadi panglima.

Dengan demikian, ke depan TNI yang dipimpin oleh Yudo Margono mampu membaca situasi dinamika global yang tidak dapat diprediksi untuk mengantisipasi berbagai macam tantangan, ancaman, dan hambatan yang dapat mengganggu stabilitas negara kesatuan Republik. Indonesia.

*Penulis adalah salah satu pendiri Forum des Jeunes Intellectuels

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button