Berita Wisata

Liburan di Benteng Portugis Jepara, Gedung Bersejarah di Ujung Jawa – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Seorang pengunjung menikmati keindahan benteng Portugis, Kabupaten Jepara, Jumat (25/11/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, JEPARA — Berlokasi di tepi pantai, Benteng Portugis Jepara, Jawa Tengah (Jawa Tengah), memiliki sejumlah tempat wisata eksotis. Benteng peninggalan Portugis ini bahkan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Jepara.

Benteng Portugis terletak sekitar 45 kilometer (km) dari pusat kota Jepara, atau tepatnya di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Benteng ini memiliki sejarah panjang antara Mataram dan Portugis.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat Gantung Unik Punya Menu Wedang Jokowi

Letaknya yang berada di tepi Laut Jawa memberikan benteng Portugis wisata alam Jepara berupa pantai dan perbukitan. Tak hanya itu, ada juga wisata religi karena ada tiga makam tokoh setempat yang juga disemayamkan di sana.

Sebelum sampai di lokasi banteng, pengunjung akan disambut oleh benteng dan gapura besar dengan gapura berbentuk huruf U terbalik. Begitu masuk, pengunjung dapat menikmati nuansa pantai atau laut di area bawah dan bangunan bersejarah yaitu Banteng Portugis di area atas yang juga dapat diakses dengan kendaraan pribadi.

“Jadi selain sejarah, Banteng Portugis juga menyuguhkan wisata alam dan religi. Makanya di sini [Banteng Portugis] disebut pariwisata dengan kepentingan tertentu,” kata penjaga benteng Portugis Jepara, Puji Karianto Solopos.comJumat (25/11/2022).

Baca juga: Sejarah Benteng Portugis dan Jejak Wanita Cantik Bermata Biru di Jepara

Puji mengatakan, wisata alam yang dimaksud menyajikan panorama pantai atau laut dan perbukitan. Sehingga tidak jarang banyak pengunjung yang sekedar datang untuk memancing atau bermalam.

“Selain itu, di sisi lain juga ada pulau kecil bernama Mandalika, jadi kami sering berkemah. Untuk makam [religi] di bagian bawah terdapat makam nama Mbah Leseh, beliau adalah seorang abdi dalem Kerajaan Mataram. Ceritanya, ketika benteng dibangun di bagian atas dan terbengkalai, Mbah Leseh tidak mau kembali ke Mataram dan memilih tinggal di sini,” jelasnya.

Pulau Mandalika

Selain itu, sejarawan benteng Portugis Jepara menyebutkan, dua makam lainnya berada di pulau seberang, yakni Mandalika. Di pulau kecil itu, satu makam terletak di bawah pulau dan yang lainnya di atas pulau.

“Di tepi pantai, ini (kuburan bawah) Saitusman Abdullah, seorang peziarah Islam yang mengaku dari Pekalongan. Lalu di pulau itu, makam Patak wakak, bupati yang mengasingkan diri dan meninggal di sana,” lanjutnya.

Baca Juga: 4 Wisata Pusaka RA Kartini di Jepara

Soal akses ke Pulau Mandalika, Puji mengatakan wisatawan tidak perlu khawatir. Sebab, selain menyediakan perahu, pengelola juga bekerja sama dengan nelayan setempat.

“Kemampuan [perahu] dapat menampung 40 orang. Biayanya, jika rombongan sekitar Rp 20.000 per orang. Jika kurang dari lima, choke akan jatuh [sewa]dapat Rp 200.000 dan diharapkan disana [Pulau Mandalika],” jelasnya.

Soal minat berwisata di Benteng Portugis Jepara, Puji mengaku paling ramai saat musim Natal dan Tahun Baru atau Nataru dan sepekan setelah Idul Fitri. Selama dua musim tersebut, jumlah kunjungan ke Banteng Portugis bisa mencapai ribuan orang.

“Pada hari biasa hanya puluhan sampai ratusan. Rata-rata pengunjungnya tidak hanya lokal, ada juga pengunjung domestik dari Jakarta dan Jogja. Juga terus ke mancanegara, dari Perancis, Jepang hingga Korea,” jelasnya.

Sedangkan untuk tiket masuk Benteng Portugis Jepara sekitar Rp 2.000 pada hari kerja atau weekdays. Sedangkan harga tiket weekend sekitar Rp 10.000.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button