Berita Wisata

Limbah batubara mencemari pantai di desa Muara Kintap

PELAIHARI – Nelayan dari Desa Muara Kintap mengunjungi gedung DPRD Kabupaten Tanah Laut pada Senin (3/10) siang.

Mereka mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I dan Departemen Perumahan Rakyat, Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH).

Kepala desa, Yuliadi, mengatakan pantai mereka tercemar oleh aktivitas pelabuhan dan melewati tongkang batu bara.

“Batubara yang tumpah terbawa ombak ke pantai,” katanya.

Dori-Tortadas-Fave-Hotel-Radar-Banjarmasin

Keluhan lain adalah kapal tunda sering diparkir sembarangan. Untuk mengganggu pemancing saat mencari ikan.

Warga Desa Antum Barari mengatakan, jaring ikan mereka sering tersangkut arang. “Jaringnya putus, hasil tangkapannya payah,” keluhnya.

Ketua Komisi I DPRD Tala Yoga Pinis Suhendra mengatakan langkah pertama adalah mengumpulkan data pendukung.

“Kami telah meminta agar dokumentasi laporan masyarakat dibawa ke pertemuan berikutnya. Nanti akan diadakan di kantor kecamatan Kintap dan mengundang pihak pelabuhan,” ujarnya.

Ia juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengambil sampel pencemaran dari pantai.

Soal kapal tunda yang sering parkir di luar koordinat, politisi PAN itu menegaskan akan ada pemanggilan ke perusahaan. “Kami juga akan mengundang Kementerian Perhubungan. Nanti ada klarifikasi,” pungkasnya.(sal/by/fud)

PELAIHARI – Nelayan dari Desa Muara Kintap mengunjungi gedung DPRD Kabupaten Tanah Laut pada Senin (3/10) siang.

Mereka mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi I dan Departemen Perumahan Rakyat, Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH).

Kepala desa, Yuliadi, mengatakan pantai mereka tercemar oleh aktivitas pelabuhan dan melewati tongkang batu bara.

“Batubara yang tumpah terbawa ombak ke pantai,” katanya.

Dori-Tortadas-Fave-Hotel-Radar-Banjarmasin

Keluhan lain adalah kapal tunda sering parkir sembarangan. Untuk mengganggu pemancing saat mencari ikan.

Warga Desa Antum Barari mengatakan, jaring ikan mereka sering tersangkut arang. “Jaringnya putus, hasil tangkapannya payah,” keluhnya.

Ketua Komisi I DPRD Tala Yoga Pinis Suhendra mengatakan langkah pertama adalah mengumpulkan data pendukung.

“Kami telah meminta agar dokumentasi laporan masyarakat dibawa ke pertemuan berikutnya. Nanti akan diadakan di kantor kecamatan Kintap dan mengundang pihak pelabuhan,” ujarnya.

Ia juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengambil sampel pencemaran dari pantai.

Soal kapal tunda yang sering parkir di luar koordinat, politisi PAN itu menegaskan akan ada pemanggilan ke perusahaan. “Kami juga akan mengundang Kementerian Perhubungan. Nanti ada klarifikasi,” pungkasnya.(sal/by/fud)

Source: radarbanjarmasin.jawapos.com

Related Articles

Back to top button