pinrang –
Lomba latto-latto 250 meter digelar di Desa Mattombong, Kecamatan Mattirosompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain sebagai ajang promosi pariwisata, lomba ini juga mengajak anak-anak untuk tidak kecanduan gadget.
“Jadi kami yakin kompetisi ini (lomba latto-latto) bisa menarik minat mereka ke sini (tempat wisata) sehingga perhatian mereka (anak-anak) bisa teralihkan dari ponselnya,” kata Kepala Desa Mattombong, Tahir Hasan kepada media, Rabu (18/1/2023).
Dijelaskannya, lomba latto-latto digelar sejak Minggu (15/1) hingga Senin (16/1) di Massoussoureng Rice Field Tour. Di tempat wisata ini terdapat jembatan penghubung di atas hamparan sawah sepanjang 250 meter.
“Tempat lombanya di sawah Massoussoureng Tourisme yang merupakan salah satu daya tarik wisata unggulan di desa kami,” jelasnya.
Tahir menjelaskan, kompetisi ini mempertemukan sekitar 120 peserta dari berbagai daerah bahkan dari Sulawesi Barat. Meski gratis, kontes ini memperebutkan total hadiah 4 unit sepeda.
“Peserta dari Sidrap, ada juga dari Polman (Sulawesi Barat),” jelasnya.
Secara umum, menurut Tahir, kegiatan ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak pada gadget. Anak-anak selalu kecanduan gadget, sehingga diperlukan upaya untuk mengalihkan mereka ke permainan yang lebih positif.
“Kita tahu bahwa anak-anak lebih dominan menggunakan ponsel dibanding aktivitas lainnya. Jadi dengan adanya acara ini, jelas mereka teralihkan dari pengaruh ponsel,” ujarnya menambahkan.
Kemudian tujuan selanjutnya, kompetisi ini juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui Wisata Sawah Massoussoureng. Kunjungan yang tidak boleh dilewatkan ke desa Mattombong ini akan semakin terkenal karena selain anak-anak, orang tua mereka yang berasal dari berbagai daerah juga datang berkunjung.
“Melalui lomba ini sebagai pengenalan Wisata Massoussoureng Sawah,” jelasnya.
Tonton video “Banyak daerah melarang membawa Lato-Lato ke sekolah, kata psikolog”
[Gambas:Video 20detik]
(ata/asm)
Source: news.google.com
