Tempat Wisata

Masjid Agung Pondok Tinggi: harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan lokasi

Wisata Kerinci bukan hanya sekedar keindahan alam yang dikenal dunia. Bahkan, ada juga beberapa tempat wisata religi di kawasan dataran tinggi ini yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Kerinci memiliki masjid-masjid kuno dengan seni arsitektur klasik yang indah dan nilai sejarah yang tinggi, termasuk Masjid Agung Pondok Tinggi.

Sebagai saksi bisu perkembangan Islam di tanah Kerinci, Masjid Agung Pondok Tinggi rupanya mempunyai daya tarik tersendiri. Tempat ibadah umat Islam ini memiliki beberapa keunikan dari segi arsitektur, ukiran, dan gendang besar di dalamnya. Bentuk bangunan yang masih dipertahankan memiliki nuansa klasik dan sangat dikagumi oleh para ahli arsitektur.

Secara administratif Masjid Raya Pondok Tinggi terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Pondok Tinggi, Kota Sungai Banyak, Provinsi Kerinci. Letak masjid yang berada di pusat kota ini sangat mudah ditemukan wisatawan. Pengunjung dapat menggunakan berbagai pilihan angkutan umum, dengan harga terjangkau dan tentunya sangat nyaman.

Sejarah Masjid Agung Pondok Tinggi

Masjid ini dibangun pada tanggal 1 Juni 1874 M dan dianggap sebagai salah satu masjid tertua di Kerinci. Pembangunannya sendiri dilakukan bekerjasama dengan warga Sungai Banyak yang saat itu hanya berjumlah 90 kepala keluarga. Tidak hanya laki-laki saja, perempuan juga turut membantu dalam pembangunan masjid ini.

Sebelum pembangunan masjid, diadakan pesta rakyat selama tujuh hari tujuh malam yang dihadiri oleh seluruh masyarakat setempat dan juga Pangeran Jambi. Dalam kelompok ini juga dilakukan pemotongan 12 ekor kerbau. Kisah ini diwariskan secara turun temurun oleh para tetua desa.

Masjid Agung Pondok Tinggi

Warga bersama-sama mulai mengumpulkan kayu dan bahan bangunan lainnya serta membangun pondasi Masjid Raya Pondok Tinggi. Setelah pendiriannya selesai, dibentuklah panitia melalui musyawarah untuk melaksanakan pembangunan masjid. Akhirnya hasil musyawarah mengangkat empat orang menjadi panitia yaitu Pak Rukun (Rio Mandaro), Pak Hasip (Rio Pati), Pak Timah Taat dan juga Haji Rajo Saleh.

Arsitek yang membuat desain masjid ini adalah M. Tiru yang tak lain adalah warga Desa Pondok Tinggi. Selain itu juga ditunjuk 12 orang ahli bangunan yang dinilai berkompeten dan mempunyai keahlian khusus dalam membangun masjid. Guna meningkatkan semangat kerja masyarakat, pada saat proses pembangunan juga digelar pertunjukan kesenian Kerinci seperti Pencak Silat.

Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini akhirnya selesai pada tahun 1902. Hingga saat ini, Masjid Agung Pondok Tinggi telah berusia lebih dari 100 tahun. Masjid ini juga pernah dikunjungi oleh mantan Wakil Presiden RI yaitu Mohammad Hatta yang juga mengusulkan nama masjid ini.

Pesona Masjid Agung Pondok Tinggi

Desain Masjid Agung Pondok Tinggi didasarkan pada gaya arsitektur masjid-masjid yang ada di Indonesia pada zaman dahulu. Hal ini terlihat dari atap masjid yang berbentuk limas dan bertumpuk tiga lapis. Hiasan berbentuk bulan sabit dan bintang juga dapat ditemukan pada bagian atap masjid. Ukiran berongga warna-warni juga ditempatkan di antara lapisan atap ini untuk ventilasi.

Bentuk atap Masjid Agung Pondok Tinggi mencerminkan tiga falsafah hidup yang dijalani dalam keseharian masyarakat Desa Pondok Tinggi. Ketiga filosofi tersebut antara lain Bapucak Satu (satu lantai), Berempe Jurai (empat lantai), dan Baangkat Tigae (tiga lantai).

Masjid Agung Pondok Tinggi

Masjid dengan luas bangunan 900 meter persegi dan tinggi 30,5 meter ini ditopang oleh 36 tiang stabil. Tiang-tiang ini juga terbagi menjadi tiga bagian, yakni Tiang Panjang Sambilea (Tiang Panjang Sembilan), Tiang Panjang Limao (Tiang Panjang Lima), dan Tiang Panjang Duea (Tiang Panjang Dua).

Tiang Panjang Sambilea merupakan tiang yang panjangnya kurang lebih 9 depa atau 15 meter. Tiang ini menopang masjid dengan jarak antar tiangnya sekitar 10 hingga 11 meter. Tiang-tiang tersebut berjumlah empat, berbentuk persegi panjang dan ditanami paku emas untuk menangkal bala bantuan. Ukuran pilar ini juga sama persis dengan ukuran Ka’bah di Mekah.

Tiang Panjang Limao kini berukuran lima depa atau sekitar 8 meter. Tiang-tiang tersebut berjumlah 8 buah yang disusun berbentuk persegi panjang. Tiang ketiga atau biasa disebut tiang panjang Duea ini memiliki ukuran sekitar 2 depa atau sekitar 5,4 meter. Dulunya tiangnya berjumlah 24 buah, namun kini hanya tersisa 23 buah karena salah satunya digunakan untuk mihrab masjid.

Selain tiang-tiang tersebut, terdapat dua buah tiang gantung yang tingginya sekitar 7 meter. Batang gantungnya ada dua dan dikatakan cukup elastis. Uniknya, masjid ini umumnya dibangun tanpa menggunakan paku atau bahan perekat. Dindingnya dirakit dan ditata secara sederhana agar tahan terhadap bencana gempa.

Dinding Masjid Raya Pondok Tinggi juga dihiasi berbagai ukiran berupa tanaman dan bunga. Dindingnya memiliki lubang ventilasi dan dihiasi motif geometris. Selain itu, dekorasi berupa sulur juga bisa Anda temukan di bagian sudutnya.

Di dalam masjid terdapat mihrab berukuran kurang lebih 3,1 x 2,4 meter. Mihrab ini juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan keramik yang indah. Berbeda dengan masjid pada umumnya, tempat azan berada di tiang utama masjid. Dapat dicapai melalui 17 anak tangga dan dihiasi motif yang menawan.

Keunikan lain dari Masjid Agung Pondok Tinggi adalah adanya dua kendang dengan ukuran berbeda. Gendang pertama berukuran lebih besar dan panjangnya mencapai 7,5 meter dan diameter 1,15 meter. Gendang ini disebut “Taboo Ban” dan hanya dimainkan saat terjadi bencana alam. Drum yang lebih kecil kini memiliki panjang 4,25 meter dan diameter sekitar 75 cm.

Fasilitas Masjid Agung Pondok Tinggi

Masjid Agung Pondok Tinggi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai. Misalnya saja kamar mandi, tempat mencuci dan juga tempat parkir yang cukup luas. Terdapat juga perpustakaan dengan koleksi berbagai buku. Tempat ibadah ini sering menjadi tempat diadakannya berbagai kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat.

Masjid ini juga dilengkapi dengan stasiun radio yaitu Radio Suara Pondok Tinggi. Radio ini menyiarkan berbagai kegiatan dakwah serta kegiatan keagamaan di Desa Pondok Tinggi. Setelah mengunjungi masjid, wisatawan juga dapat menemukan berbagai kuliner dan jajanan khas Kerinci di Kota Sungai Banyak.

Baca juga:

Jika Anda ingin bermalam, ada berbagai hotel dan akomodasi yang bisa Anda sewa di Kota Sungai Banyak. Wisata religi dapat menguatkan iman dan menenangkan hati. Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung di Masjid Agung Pondok Tinggi.

Perjalanan keagamaan

Jika Anda sedang berlibur ke Kerinci dan menginap di kota Sungai Banyak, sebaiknya mampir ke masjid bersejarah yang satu ini. Apalagi jika Anda mempunyai hobi dan menikmati wisata religi, tempat ini sangat cocok untuk Anda kunjungi. Di masjid ini Anda dapat beribadah dan berdoa seperti yang dilakukan mantan Wakil Presiden RI Mohammad Hatta pada tahun 1953.

Usai salat, Anda bisa mengaji di masjid dan serasa berada di masjid tertua di Kerinci. Anda juga bisa mengikuti kegiatan keagamaan yang sering berlangsung di masjid ini. Datanglah pada waktu yang tepat pada saat aktivitas dilakukan. Masyarakat setempat juga sangat terbuka dan senang mengizinkan Anda mengikuti kegiatan ini.

Menikmati keindahan masjid

Seusai wisata religi, Anda juga bisa melihat indahnya arsitektur masjid. Banyak juga peneliti dan ahli arsitektur yang mengunjungi masjid ini dan mengaku takjub dengan keindahan Masjid Agung Pondok Tinggi. Anda bisa berkeliling ke seluruh penjuru masjid dan mengagumi berbagai ukiran dan motif yang indah.

Anda juga bisa melihat gendang bernama Tabuh Larangan. Gendang ini cukup unik dan mempunyai ukuran yang besar. Anda bisa menikmati keindahan interior masjid dan tak kalah dengan masjid-masjid modern yang ada saat ini. Dengan kesan klasik dan nilai sejarah yang tinggi, pembangunan masjid ini juga mencerminkan betapa cerdiknya masyarakat zaman dahulu dalam membangun bangunan.

Perburuan Foto

Anda juga bisa mengabadikan dengan kamera berbagai dekorasi dan ukiran yang memenuhi seluruh bagian masjid. Tak hanya bagian luarnya saja, bagian dalamnya pun semakin cantik dan bisa Anda foto-foto. Namun sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada satpam masjid dan tidak mengganggu jamaah masjid.

Anda bisa mengambil foto menarik dengan memotret mihrab masjid dan dinding masjid. Keunikan tempat kumandang muazin serta bass drum menjadi daya tarik tersendiri yang wajib Anda abadikan. Bawalah kamera terbaik yang Anda miliki agar hasil foto bisa maksimal.

Baca juga:

Biaya masuk Masjid Agung Pondok Tinggi

  • Biaya masuk: 0 IDR (gratis)

Biaya masuk ke destinasi wisata ini dapat berubah sewaktu-waktu. (Pembaruan September 2023)

Jam buka Masjid Agung Pondok Tinggi

Peta Situs Masjid Agung Pondok Tinggi

Tips Menuju Masjid Raya Pondok Tinggi

  • Jika Anda berencana mengunjungi masjid, kenakan pakaian yang sopan dan sopan.
  • Hormati jemaah masjid yang shalat di masjid dan jangan ganggu mereka.
  • Bersikaplah sopan di masjid dan jagalah perkataanmu.
  • Ikuti peraturan dan ketentuan di masjid ini.
  • Jika ingin mengambil foto, mintalah izin terlebih dahulu kepada satpam masjid.
  • Dilarang makan, minum dan membawa makanan ke dalam masjid.
  • Jagalah kebersihan masjid dan jangan sembarangan membuang sampah di sekitar masjid.
  • Menjamin kelestarian dan keindahan masjid karena masjid ini merupakan bagian dari warisan budaya yang wajib anda lestarikan.

Galeri Foto Masjid Agung Pondok Tinggi

Selamat datang di Masjid Agung Pondok Tinggi
Potret Masjid Agung Pondok Tinggi
Suasana di dalam masjid
Potret atap masjid bertingkat
Area mencuci
Potret Masjid Agung Pondok Tinggi di malam hari

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button