Masjid Kapal Ngaliyan, terinspirasi dari bahtera dalam kisah Nabi Nuh yang terletak di Semarang
TRIBUN-VIDEO.COM – Masjid Kapal Ngaliyan merupakan objek wisata religi di kota Semarang.
Bentuk bangunan Masjid Kapal Ngaliyan terinspirasi dari kapal Nabi Nuh.
Silsilah masjid kapal Ngaliyan
Ada filosofi tertentu yang melatarbelakangi pembangunan masjid berbentuk Bahtera Nuh.
Bentuk bejana ini mengingatkan umat Islam akan kisah Nabi Nuh ketika Allah diperintahkan untuk menyelamatkan umatnya dari bencana banjir. (3)
Arsitektur
Pembangunan Majid Kapal Ngaliyan dimulai dengan wasiat keluarga dari Uni Emirat Arab.
Wasiat dari donatur utama menginginkan sebuah masjid yang dibangun dengan arsitektur Bahtera Nuh di Indonesia.
Arsitektur masjid ini juga terinspirasi dari sebuah masjid di kota Islambad, Pakistan.
Pembangunan perahu masjid ini melibatkan tenaga kerja lokal.
Bentuk geladak kapal besar seluruhnya terbuat dari beton, sehingga terlihat seperti geladak kapal raksasa.
Kompleks masjid seluas 2 hektar itu masih akan dilengkapi sejumlah fasilitas.
Klinik kesehatan dan lembaga pendidikan Islam atau pesantren juga dibangun. (3)
tempat foto
– Pintu masuk masjid
Pada pintu ini berlatar belakang kayu dengan tulisan Arab.
Di sisi ini juga terdapat kolam ikan yang mengelilingi masjid.
– Di depan masjid
Untuk membuat desain kapal terlihat, pengunjung biasanya memilih untuk berfoto di depan masjid.
Dari sudut pandang ini, desain masjid kapal itu kokoh.
– Lantai tiga Masjid
Masjid ini memiliki tiga lantai, lantai dasar untuk pertemuan, lantai dua untuk sholat, dan lantai tiga untuk diskusi ilmu setelah desa Pare selesai dibangun.
Selain ketiga spot tersebut, di atas jembatan masjid pengunjung bisa melihat hamparan persawahan yang sangat luas.
Mata dimanjakan dengan nuansa hijau. (1)
Biaya masuk
Pengunjung hanya diharuskan membayar 3.000 rupee untuk menikmati wisata religi di waktu senggang. (1)
(Tribunnewswiki.com/Husna)
Artikel ini awalnya muncul di Tribunnewswiki.com dengan judul “Masjid Kapal Ngaliyan”
Penerbit: Tri Hantoro
Produksi video: Dharma Aji Yudhaningrat
Sumber: TribunnewsWiki
Source: video.tribunnews.com
