Tempat Wisata

Masjid Raya Labui: harga tiket, foto, lokasi, fasilitas dan tempat

Ternyata, pesona wisata Kabupaten Pidie tidak hanya terletak pada keindahan alamnya saja. Di kabupaten ini masih banyak tempat wisata lain seperti wisata religi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Bagi pecinta wisata religi dan sejarah, Masjid Agung Labui menjadi tempat yang wajib dikunjungi.

Masjid Agung Labui dianggap sebagai masjid tertua di Kabupaten Pidie. Masjid ini dibangun atas ide Sultan Iskandar Muda yang saat itu sedang gencar membangun tempat ibadah di setiap kawasan yang dikunjunginya. Sebelum berganti nama, masjid ini dikenal dengan nama Masjid Po Teumeureuhom. Tak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi, masjid ini juga membanggakan arsitektur indah serta mimbar di dalamnya.

Masjid Agung Labui

Secara geografis, Masjid Raya Labui terletak di Jalan Lingkar Keuniree, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Lokasi masjid ini berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat kota Sigli yang dapat ditempuh dengan 10 menit berkendara. Ada beberapa alternatif moda transportasi yang bisa digunakan, seperti angkutan umum atau kendaraan pribadi.

Sejarah Masjid Agung Labui

Masjid Raya Labui dibangun pada tahun 1612 M yang awalnya didahului dengan kedatangan Sultan Iskandar Muda. Saat itu, Sultan Iskandar Muda kerap berkeliling dan singgah di berbagai daerah untuk mempersatukan umat Islam. Sebagai bagian dari upaya tersebut, ia juga menginisiasi pembangunan masjid ini dan memberikan dukungan kepada masyarakat sekitar.

Pembangunannya dilakukan secara gotong royong, bahkan konon warga antri sepanjang 30 kilometer dari Kecamatan Muara Tiga hingga Labui untuk mengangkut batu secara estafet. Dalam pembangunan masjid ini juga didatangkan arsitek bangunan asal Tiongkok untuk merancang tempat ibadah ini.

Awalnya, bangunan Masjid Agung Labui beratap jerami dan dindingnya terbuat dari batu yang dicampur kapur. Saat ini, banyak kegiatan keagamaan yang dipusatkan di sekitar Masjid Agung Labui. Puluhan hingga ratusan santri berbondong-bondong datang dari berbagai daerah seperti Aceh Barat, Aceh Timur, dan Pidie untuk belajar agama Islam.

Pada masa itu, masjid ini juga digunakan sebagai Masjid Kerajaan Pedir atau Masjid Kabupaten. Selain itu, semacam benteng pertahanan juga dibangun di sekitar masjid, benteng ini dikenal dengan nama Diwai. Namun keindahan benteng tersebut kini sudah tidak terlihat lagi karena telah dibongkar.

Seiring berjalannya waktu, Masjid Agung Labui mengalami tiga kali renovasi. Renovasi terbesar yang pernah dilakukan terjadi ketika ada ide untuk membangun masjid baru, namun bangunan lama tetap perlu dilestarikan. Akhirnya masjid lama digeser sedikit ke samping bangunan masjid baru.

Peletakan batu pertama pembangunan masjid baru dilakukan oleh Bupati Pidie yang saat itu disapa Nurdin AR. Ia pun berinisiatif mengubah nama masjid dari “Masjid Po Teumeureuhom” menjadi “Masjid Agung Labui”. Saat ini, masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan dan ibadah umat Islam, namun juga dilestarikan sebagai warisan budaya di Kabupaten Pidie.

Pesona Masjid Agung Labui

Masjid Labui tidak hanya memiliki nilai sejarah yang tinggi namun juga keindahan arsitekturnya yang mempesona. Pengunjung dapat melihat kubah besar berwarna biru muda di atas masjid. Selain itu, pilar-pilar yang menopang bangunan masjid juga sangat indah.

Ketika Sultan Iskandar Muda singgah di daerah Pidie, beliau meninggalkan sebuah tongkat yang bernama tongkat Po Teumeureuhom. Tongkat ini panjangnya sekitar 1,2 meter, beratnya 5 kilogram, dan mempunyai ruas-ruas seperti tebu. Tongkat emas ini sebenarnya berfungsi sebagai penopang khatib saat menyampaikan khotbah di mimbar.

Masjid Agung Labui

Namun, tongkat yang digunakan saat ini konon hanya replika, karena tongkat aslinya kini hanya dipajang di kotak kaca dekat mimbar masjid. Konon replika tongkat ini ada dua, salah satunya ditempatkan di air mancur yang bisa ditemukan wisatawan di halaman Masjid Raya Labui.

Selain staf Po-Teumeureuhom, ada satu lagi peninggalan sejarah di Masjid Agung Labui yang tak kalah menarik. Peninggalan tersebut berupa mimbar yang dulunya merupakan hasil karya pengrajin Tiongkok. Mimbar ini tak kalah tua dengan masjid dan diperkirakan berusia ratusan tahun.

Meski sudah berusia ratusan tahun, keindahan mimbar ini masih tetap terjaga dan terjaga. Beberapa kali perbaikan dan renovasi telah dilakukan pada mimbar ini, misalnya mimbar dicat dengan warna emas agar tetap indah dan bernilai seni tinggi. Wisatawan bisa melihat keunikan mimbar ini saat memasuki Masjid Raya Labui.

Gedung yang memiliki luas sekitar 922 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 10.800 meter persegi ini menarik bukan hanya karena keindahan bangunan dan peninggalan sejarahnya. Namun saat wisatawan berkunjung ke Masjid Raya Labui, wisatawan juga disuguhi indahnya pemandangan alam sekitar berupa persawahan dan pepohonan rindang.

Setelah melihat keindahan mimbar dan staf yang berusia berabad-abad, wisatawan bisa menikmati semilir angin yang berhembus terus menerus. Di halaman masjid juga terdapat bale dan taman yang dapat dimanfaatkan wisatawan untuk beristirahat dan menikmati keindahan masjid.

Fasilitas Masjid Raya Labui

Fasilitas Masjid Raya Labui dinilai sangat lengkap, terdapat fasilitas umum dan berbagai fasilitas penunjang kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di masjid. Terdapat toilet umum, tempat parkir yang luas, gudang sepatu dan sandal, perpustakaan, gudang, toko bale dan taman di masjid ini.

Selain itu, masjid ini dilengkapi dengan AC dan speaker untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah yang beribadah di masjid. Terdapat juga aula serba guna yang digunakan untuk berbagai kegiatan seperti pernikahan dan kegiatan keagamaan lainnya. Terdapat juga ruang belajar bagi santri dan santri Madrasah di masjid ini.

Baca juga:

Di depan masjid, pengunjung akan menemukan warung yang menjual berbagai masakan khas Pidie. Di sini pengunjung bisa mencicipi kuliner yang menggugah selera seperti mie caluek, lontong tape, mie urap dan masih banyak lagi. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan mampu mengenyangkan perut Anda.

Jika ingin bermalam, wisatawan bisa memilih hotel dan akomodasi di Kota Sigli. Ada beberapa hotel dan penginapan yang bisa disewa untuk bermalam. Mengunjungi Masjid Agung Labui bisa menjadi alternatif wisata religi menarik di Kabupaten Pidie. Di sini Anda akan menemukan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan di masjid.

Wisata religi dan sejarah

Jika Anda pecinta wisata religi dan sejarah, Masjid Agung Labui bisa menjadi destinasi liburan berikutnya. Di sini Anda bisa berwisata religi dengan beribadah di masjid dan menikmati keindahan arsitektur masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda.

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke masjid namun tidak melihat indahnya mimbar dan staf Po Teumeureuhom. Tak hanya bisa menikmati keindahan kedua peninggalan sejarah tersebut, Anda juga bisa langsung memegangnya di tangan, asalkan mendapat izin dari pengurus masjid dan mencuci tangan terlebih dahulu.

Perburuan Foto

Kegiatan ini tak kalah pentingnya bagi Anda saat berada di Masjid Raya Labui. Anda bisa memotret keindahan arsitektur masjid serta mimbar dan tongkat yang berusia berabad-abad. Namun harus mendapat izin terlebih dahulu dari pengurus masjid.

Anda juga bisa mengabadikan keindahan alam di sekitar masjid dalam sebuah foto. Deretan sawah milik penduduk setempat, pepohonan rindang yang tumbuh subur dan hijau, menjadi fenomena tersendiri yang bisa Anda potret sebagai subjek. Jangan lupa membawa kamera yang bagus agar hasil foto terlihat lebih menarik.

Baca juga:

Peta Situs Masjid Agung Labui

Jam buka dan tarif masuk Masjid Raya Labui

Kunjungan dapat dilakukan kapan saja dan tidak perlu menyiapkan HTM atau harga tiket karena gratis.

Tips Menuju Masjid Raya Labui

  • •Mengenakan pakaian yang sopan karena masjid adalah tempat ibadah umat Islam.
  • •Lepaskan alas kaki atau sepatu saat memasuki masjid.
  • • Jagalah ucapan dan tingkah lakumu serta bersikaplah sopan ketika berada di masjid.
  • •Jika ingin mengambil foto atau memegang tongkat dan mimbar sebaiknya meminta izin terlebih dahulu kepada pengurus masjid.
  • •Jangan membuang sampah sembarangan di sekitar masjid atau membuang sampah disana.
  • • Berhati-hatilah dalam memelihara masjid dan tidak merusak apa pun yang ada di dalamnya.

Galeri Foto Masjid Raya Labui

Selamat datang di Masjid Agung Pidie-Labui
Potret Masjid Agung Labui
Potret di masjid
mimbar masjid
Potret udara Masjid Agung Labui

Source: www.tempatwisata.pro

Related Articles

Back to top button