Berita Wisata

Melestarikan kawasan pesisir Muara Gembong dengan menanam mangrove

Melestarikan kawasan pesisir Muara Gembong dengan menanam mangrove

BUDAYA 13 Januari 2023 – Diposting oleh: Ruang Berita Diskominfosantik – Dibaca: 65 kali

id6496_ftuftuyfufu-min.  jpeg

PERKEBUNAN : Penanaman pohon bakau di kawasan pesisir Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Penanaman mangrove di pesisir utara Kabupaten Bekasi masih menjadi bagian yang terus dilakukan masyarakat, termasuk para pelajar. Pemerintah Desa Pantai Bahagia menjadikan kegiatan ini sebagai sarana edukasi.

SELAMAT DATANG Pagi harinya, rombongan menyusuri tepian tambak di Desa Beting, RT 003/002, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong. Setiap orang membawa bibit mangrove untuk ditanam. Kegiatan penanaman ini digunakan sebagai cara untuk lebih memahami pentingnya ekosistem di wilayah pesisir.

Terlepas dari penanamannya, bibit bakau ditanam dengan tepat pada jarak sekitar 1,5 hingga 2 meter. Jarak ini sangat penting untuk pertumbuhan mangrove yang besar.

Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Kurtubi, yang menanam mangrove menjelaskan cara menanam mangrove yang benar. Bahkan ia juga mengajak semua orang untuk menanam pohon bakau.

“Kami akan terus menanam mangrove. Kami sosialisasikan ke masyarakat, juga kami sosialisasikan ke masyarakat luar, sekitar Kabupaten Bekasi,” kata Kurtubi saat ditemui, Kamis (13/01).

Kurtubi juga menceritakan bahwa beberapa waktu lalu sekelompok mahasiswa dari kampus ternama di Cikarang ikut serta dalam budidaya mangrove. Bahkan, banyak pelajar dan kelompok masyarakat lain di Kabupaten Bekasi yang memilih menanam mangrove sebagai kegiatan pelestarian alam. Juga masyarakat Muara Gembong.

“Akhirnya mahasiswa menanam 1.000 pohon pada November tahun lalu, dan kami terus mengajak masyarakat luas untuk menanam mangrove,” ujarnya.

Kurtubi memperkirakan dengan menanam satu pohon bakau berarti memberikan ½ kg oksigen per hari. Manusia dewasa membutuhkan 1½ kg/hari dan mangrove mampu menghasilkan 2 kg oksigen/hari.

“Mangrove juga mampu menyerap karbon 4 hingga 5 kali lebih baik dibandingkan pohon lainnya. Itu sebabnya mangrove masih menjadi pohon primadona untuk menghadapi perubahan iklim. Karbon biru ideal untuk saat ini untuk memperlambat kerusakan lapisan ozon,” jelasnya.

Wakil Rektor Universitas Pelita Bangsa Supriyanto mengatakan kegiatan penanaman mangrove memang sangat positif. Padahal, keterkaitan dengan ekosistem mangrove di Kabupaten Bekasi menjadi prioritas kajian di kampus tempatnya mengajar.

“Saya juga sering membuat buku harian terkait mangrove dari Muara Gembong. terutama siswa kami. Mangrove memiliki banyak manfaat, selain untuk ekosistem juga pemanfaatan mangrove dapat menghasilkan buah dan sangat bermanfaat,” jelasnya.

Menurutnya, menanam mangrove juga bisa menjadi sarana edukasi bagi siswa. Yang terpenting, tumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan agar tetap terjaga di masa depan.

“Memang kami sangat mendukung kegiatan penanaman mangrove. Selain itu, bisa menjadi sarana edukasi dan kami concern terhadap perkembangan mangrove ke depan,” ujarnya.

Reporter: Dani Ibrahim

Penerbit: Fouad Fauzi

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button