Berita Wisata

Mempromosikan kesehatan laut dan budidaya yang berkelanjutan, KKP terus mengembangkan budaya laut

TRIBUNNEWS.COM, MALUKU – Untuk menjaga ekologi laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengintensifkan kegiatan penebaran ikan di perairan. Kali ini, KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melakukan pendistribusian bibit ikan hias nemo di perairan Maluku.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan spesies di alam liar dan menjamin kelestarian ikan hias di laut.KKP melalui DJPB baru-baru ini melepasliarkan 7.500 ekor ikan nemo di Pantai Halasi, Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Provinsi, Jumat (27/5/2022).

Dirjen Perikanan Budidaya Tb Haeru Rahayu mengatakan KKP melalui DJPB sangat concern terhadap upaya pelestarian sumber daya perikanan. Menurutnya, perkembangan perikanan saat ini tidak boleh mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Oleh karena itu, dalam mengelola akuakultur yang berkelanjutan, penting untuk menyeimbangkan kepentingan ekologi, sosial, dan ekonomi.

sapaan akrab Tebe, Tb Haeru Rahayu, menduga ada tren eksploitasi spesies bernilai ekonomi tinggi, khususnya ikan hias air asin, sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan, sebagai instansi yang berwenang di bidang kelautan dan perikanan, bertanggung jawab untuk itu. menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati sumber daya di perairan.

“Saat ini minat masyarakat untuk membudidayakan ikan hias di laut semakin meningkat sehingga terjadi overexploitation. Akibatnya, ikan hias laut mulai sulit ditemukan. Oleh karena itu, kami terus mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) pembenihan ikan hias laut. ikan hias, termasuk ikan hias nemo, yang tujuannya tidak hanya untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, tetapi juga untuk penyemaian benih ikan di perairan,” kata Tebe.

Tebe menekankan pentingnya memastikan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan. Kegiatan rekayasa perbenihan yang dikembangkan di UPT didorong untuk pengembangan jenis yang bernilai ekonomis tinggi dan untuk pelestarian alam.

Sementara itu, Direktur Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, Sarwono mengatakan, BPBL Ambon terus melakukan upaya inovasi teknologi perbenihan, baik untuk produk yang dikembangkan masyarakat karena bernilai ekonomi tinggi, maupun untuk menjaga kelestarian sumber daya laut.

“Saat ini kami fokus pada pengembangan spesies yang bernilai ekonomis, selain untuk meningkatkan daya saing pasar ekspor, tetapi juga untuk melestarikan keanekaragaman spesies di alam. BPBL Ambon siap menjadi yang terdepan dalam pengembangan budidaya ikan laut di Indonesia,” ujarnya.

Sarwono mengatakan, pihaknya sengaja menebar bibit ikan hias nemo di Pantai Halasi, Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah pada 27 Mei 2022 untuk melestarikan ikan hias nemo di wilayah Maluku tengah. Menurutnya, anemon banyak ditemukan di perairan tersebut, sehingga sangat cocok bagi ikan nemo untuk berkembang biak dengan baik.

“Kami berharap penyimpan benih ikan hias nemo berkembang dengan baik, karena di perairan Maluku tengah merupakan habitat ikan nemo yang banyak terdapat anemon di perairan ini,” kata Sarwono.

Menurut Sarwono, keberhasilan budidaya ikan nemo di BPBL Ambon karena metode pembiakan aktif yang saat ini menghasilkan 30 varian ikan nemo, sehingga jenis ikan nemo yang dibudidayakan di BPBL Ambon sangat bervariasi dan banyak diminati oleh ikan hias. pecinta ikan khususnya ikan nemo. Hal ini karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu harga pasar berkisar antara Rp5.000 per ekor hingga Rp100.000 per ekor.

Selain itu, metode budidaya ikan laut di BPBL Ambon menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS). Sistem RAS adalah sistem budidaya ikan intensif dengan menggunakan infrastruktur yang memungkinkan penggunaan air secara terus menerus (resirkulasi air), seperti filter fisik, fisika biologi, UV, generator oksigen untuk mengontrol dan menstabilkan kondisi lingkungan ikan, mengurangi jumlah air yang digunakan, dan meningkatkan tingkat konsumsi air untuk kelangsungan hidup ikan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga ekosistem laut. Menteri Trenggono juga menyampaikan bahwa KKP terus mendorong pengembangan budidaya laut.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button