Berita Wisata

Mengenal Juanda Tahura yang memiliki banyak koleksi flora dari benua lain

Liputan6.com, Bandung – Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda atau Tahura Juanda merupakan kawasan konservasi atau kawasan pelestarian alam. Luasnya lebih dari 500 hektar di utara kota Bandung, hanya sekitar tujuh kilometer dari pusat kota.

Secara administratif, wilayah ini termasuk dalam tiga wilayah pemerintahan, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Republik Indonesia tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Tahura Juanda dimaksudkan, seperti halnya taman hutan lainnya, menjadi kawasan konservasi koleksi flora dan fauna, tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Mengacu pada deskripsi koleksi yang dipublikasikan di halaman resmi taurabandung.com, tumbuhan Tahura Juanda terdiri dari tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah. Tumbuhan tinggi didominasi oleh jenis pinus, sedangkan tumbuhan rendah didominasi oleh lumut dan paku-pakuan.

Hutan ini merupakan vegetasi campuran yang terdiri dari 40 famili, 112 spesies. Beberapa dari luar negeri seperti Sausage Tree dari Afrika, Uganda Mahogany, Mexican Pine, Cengal Pasir dari Burma, Hodura Cedar dari Afrika Tengah, dll. Tumbuhan yang didomestikasi antara lain Cemara Bayur Sulawesi, Kayu Manis Jawa Barat, Beringin Jawa Barat, Damar Maluku, Cemara Sumatera, dan pohon lainnya.

Sejauh ini, kebakaran terus terjadi di hutan hujan Amazon. Api bahkan sudah merambah daerah yang sebelumnya tidak memiliki titik api.

Taman hutan besar digunakan untuk tujuan penelitian, ilmiah dan pendidikan, untuk mendukung budaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Selain itu, harus memiliki fungsi melindungi sistem penyangga kehidupan seperti pengelolaan air dan pemeliharaan daerah tangkapan air.

Tahura Juanda sendiri dibuat dengan Keputusan Presiden atau Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1985. Saat itu, Presiden Soeharto menandatangani perubahan taman wisata dari Dago menjadi Tahura Juanda.

Mengacu pada keputusan tersebut, diketahui ada beberapa poin tujuan pengembangan Taman Hutan Raya Juanda, yaitu pelestarian plasma nutfah flora hutan Indonesia, fasilitas penelitian untuk jenis vegetasi hutan pegunungan Indonesia, fasilitas pendidikan. , pelatihan dan konsultasi.

Selain itu, menjadi tempat wisata alam, menciptakan iklim mikro yang sejuk dan meningkatkan fungsi hidrologis Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Hingga saat ini, Tahura Juanda dikenal sebagai salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi terutama di akhir pekan oleh wisatawan dari dalam dan luar Bandung.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button