Berita Wisata

Mengenal Lebih Dekat Muhammadiyah, Siswa Smamga Blusukan Desa Kauman – Viral Pencerahan

Siswa SMAMDA berfoto bersama di Masjid Kauman Yogyakarta. (Nafi/Klikmu.co)

Yogyakarta, KLIKMU.CO – Siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 (Smamga) Surabaya melakukan kegiatan Mid Semester (KTS) di Yogyakarta pada Jumat (12/09). Kepala Sekolah Smamga Erlina Wulandari SPd mengatakan, kegiatan KTS dengan blusukan di kampung Kauman ini dilakukan sebagai cara untuk mengenalkan langsung kepada siswa tentang tempat lahir dan jatuh bangun perjuangan para pendiri organisasi Muhammadiyah.

“Pagi ini pukul 06.00 WIB pada hari Jumat (9 Desember 2022), SMA Muhammadiyah 3 Surabaya memberangkatkan seluruh siswa kelas X ke Yogyakarta untuk mengikuti kegiatan tengah semester,” ungkapnya.

“Kegembiraan para siswa ini terlihat dari raut wajah gembira dan gembira mereka satu per satu masuk ke dalam bus. Kegiatan ini diikuti oleh 112 siswa kelas X dan berlangsung selama tiga hari (9-11 Desember 2022),” ungkapnya. kontributor KLIKMU.CO.

Hari pertama, lanjutnya, dipusatkan di kampung Kauman yang merupakan tempat bersejarah berdirinya Muhammadiyah. Kemudian keesokan harinya, anak-anak akan diajak mengunjungi beberapa tempat wisata alam di Yogyakarta yaitu Gua Pindul, Pohon Pinus dan Heha.


“Sekitar pukul 15.30 para siswa peserta KTS tiba di Yogyakarta, langsung dibawa dan dikumpulkan di pelataran Masjid Raya Kauman Yogyakarta. Di pelataran Masjid Gedhe Kauman, semua peserta dikumpulkan sesuai jadwal sebelumnya. kelompok yang ditentukan untuk menerima instruksi serta penjelasan langsung dari Pemandu wisatatentang tempat-tempat bersejarah Muhammadiyah di Kauman,” jelasnya.

Namun dia berkata, para Pemandu wisata bersama kelompoknya masing-masing menjelaskan keberadaan dan simbol Masjid Ghe Kauman.

“Sedangkan untuk perapian masjid banyak ornamen dengan berbagai warna yang menjelaskan tentang jumlah jam salat,” katanya.

Merah sama dengan maghrib, emas sama dengan siang, gading sama dengan fajar, hijau sama dengan Ashar, dan hitam sama dengan waktu Isya.

“Di serambi juga ada ornamen berupa delapan buah nanas yang menjadi simbol ‘Hablun Minannas’. Jadi serambi adalah ruang interaksi masyarakat,” ujarnya.

“Demikian pula atap Masjid Gedhe memiliki arti tersendiri,” ujarnya.

Atap Masjid Gedhe memiliki pola tumpang tiga. Itu ciri atap masjid Jawa kuno yang ada di masjid kesultanan Islam sejak Demak,” imbuhnya.

Setelah itu, kata dia, para siswa diajak mengunjungi kabupaten Kauman untuk melihat tempat wisata dan tempat bersejarah lainnya. Seperti Monumen Syuhada’ Fii Sabilillah, Markas Kecamatan Pengulon, Mushalaa Aisiyah, Kompleks Rumah Ahmad Dahlan dan Langgar Kidul. Para santri juga melihat makam Nyai Walidah.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti blusukan di desa Kauman dan mendengarkan dengan seksama penjelasan guide tentang tempat-tempat bersejarah di desa Kauman,” ujarnya.

Saat anak-anak diperlihatkan tugu Syuhada’ Fii Sabilillah, melihat daftar nama syuhada yang ditulis oleh Ahmad Dahlan, seorang siswa bernama Achmad Abdil Ghani X-2 bertanya kepada pemandu. “Pak, apakah ini Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah?”

Pemandu kemudian menjawab “tidak”. dia telah menjawab. Di nomor 15, ada nama Ahmad Dahlan. Bukan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Namun dia adalah cucu dari KH Ahmad. Nama cucunya Ahmad Dahlan,” ujarnya.

Sementara itu, Keyza Verodia X-2 mengungkapkan kebahagiaannya bisa bergabung di KTS kali ini. “Saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan KTS blusukan di kampung Kauman ini. Akhirnya saya jadi tahu, paham tempat kelahiran pendiri Muhammadiyah, dan bisa langsung melihat tempat-tempat bersejarah Muhammadiyah, termasuk masjid kidul yang sebelumnya hanya saya lihat di film-film, yang tak kalah beruntungnya adalah saya bisa mengunjungi dan melihat makam Nyai Walidah yang bersebelahan dengan Masjid Gedhe” ungkapnya.

“Saya berharap KTS ini dapat memberikan pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi kita untuk ikut belajar lebih dalam lagi,” tutupnya. (Nafi/Habibie/AS)


Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button