Berita Wisata

Mengungkap Mitos Situ Patenggang, Kisah Cinta Abadi Kian Santang dan Dewi Rengganis : Okezone Travel

MENGUNGKAP mitos Terletak Patenggangsebuah danau indah di kaki Gunung Patuha, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang kini menjadi salah satu tempat wisata alam favorit para wisatawan lokal.

Terletak di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (MDPL), Situ Patenggang yang luasnya mencapai 45.000 hektar menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan; Danau yang tenang berpadu dengan hamparan hijau perkebunan teh benar-benar memanjakan mata.

BACA JUGA:Danau Lau Kawar, danau indah yang diselimuti misteri dan serangkaian pantangan

Situ Patenggang yang terletak di kawasan wisata Ciwidey sering dikunjungi wisatawan, terutama yang pulang dari Kawah Putih. Jarak dari Kawah Putih ke Situ Patenggang sekitar 7 kilometer, dapat ditempuh dalam waktu 10 menit.

Di balik keindahan Situ Patenggang, ada mitos unik dan cerita rakyat yang romantis.

Mengutip Wikipedia, Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda. ‘Situ’ berarti danau, ‘Patenggang’ diambil dari ungkapan pateang-teangan yang berarti mencari diri sendiri.

Menceritakan kisah cinta Putra Prabu dan Putri yang merupakan penjelmaan dewi agung dengan alam, yaitu Kian Santang atau Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Namun keduanya berpisah cukup lama. karena cinta mereka begitu dalam, sehingga keduanya saling mencari dan akhirnya bertemu di tempat yang sampai sekarang disebut “Batu Cinta”.

Dewi Rengganis akhirnya meminta untuk dibuatkan danau dan perahu, yaitu untuk berlayar bersama. Perahu ini sejauh ini menjadi pulau berbentuk hati, yaitu Pulau Asmara atau Pulau Sasaka.

Menggambar

Menurut cerita dan mitos yang beredar, bagi siapa saja yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, selalu mendapatkan cinta abadi seperti Putra Prabu dan Putri jelmaan Dewi.


Source: travel.okezone.com

Related Articles

Back to top button