Berita Wisata

Menikmati sunset di pantai Gampong Jawa-Banda Aceh

Kanalinspira.com, Banda Aceh – Pantai ini masih menjadi destinasi wisata favorit yang sering dikunjungi banyak pengunjung Banda Aceh. Jika melihat ke Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, ada pantai yang menjadi idola, yaitu Pantai Gampong Jawa.

Jika sore hari tiba, sepanjang jalan pantai di kawasan ini selalu ramai dipadati warga. Seolah-olah “anak-anak senja” bergegas ke tempat ini sebelum matahari terbenam.

Pantai Gampong Jawa memang tidak setenar pantai indah lainnya di Aceh. Namun, menikmati sore hari di tempat ini sangat berbeda dengan tempat wisata lainnya. Namun yang pasti kabupaten ini memiliki pesona tersendiri sehingga sering dikunjungi warga sekitar.

Sekitar 30 menit dari pusat kota, kawasan ini sangat strategis karena terletak di tepi pantai yang langsung menghadap Samudera Hindia. Di pantai ini terdapat batu pemecah gelombang yang populer bagi masyarakat yang memiliki hobi memancing atau sekedar berfoto selfie dengan latar belakang Pulau Sabang dan Pulau Aceh.

Tak perlu khawatir kelaparan, di sepanjang jalan pantai Gampong Jawa juga banyak pedagang yang menjajakan kuliner di kafe yang membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.

Setiap sore juga ada kegiatan tradisional nelayan setempat yaitu jaring pukat (Tarik Jala) yang dilakukan oleh beberapa nelayan untuk menangkap ikan. Biasanya trawl/jaring dipasang pada pagi hari dan baru ditarik pada sore hari.

Di sini pengunjung dihibur dengan iming-iming kerjasama para pemancing yang biasanya dikomandoi oleh pemancing berpengalaman. Suara deburan ombak di tengah hentakan dan tarikan pukat oleh para nelayan menjadi pemandangan yang cukup menarik dan menghibur. Cuaca panas dan angin kencang tidak menjadi kendala bagi penikmat tradisi ini.

“Pukat pukat merupakan tradisi dan budaya nelayan di Gampong Jawa, hingga saat ini tradisi tersebut masih terjaga dengan baik. Yang paling utama adalah keramahan,” kata seorang nelayan di sana, Surya Suid, Sabtu, 3 September 2022.

Selain bisa menikmati hiburan gratis, biasanya setelah menangkap ikan, pemancing langsung diserbu warga sekitar yang ingin mendapatkan ikan segar langsung dari tangan pertama dengan harga yang cukup bersahabat.

Salah seorang pengunjung, Novila Akrim, mengaku hampir setiap sore ia pergi ke Gampong Jawa, hanya untuk melepas penat dari kota. Menurutnya, tempat ini selalu ramai menjelang matahari terbenam.

“Alasan datang ke sini karena pemandangan sunsetnya bagus dan suasananya bagus dan tidak terlalu jauh dari pusat kota,” ujarnya.

Kunjungan bersejarah

Gampong Jawa yang bersebelahan dengan Gampong Pande bukan hanya sekedar tempat menghabiskan waktu bersantai di sore hari. Apalagi ternyata tempat ini pernah menjadi persinggahan para pedagang dan saudagar dari seluruh dunia.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya situs, artefak sejarah yang ditemukan di kawasan bersejarah ini. Salah satunya, makam Syahbandar Mu’tabar Khan yang merupakan penguasa pelabuhan utama Bandar Aceh Darussalam, Gampog Jawa, kemudian batu nisan para raja dan ulama pada masa kerajaan Lamuri.

Maka, di Gampong Jawa dibangun sebuah tugu dan ditetapkan sebagai ground zero kota Banda Aceh. Nah, jika ingin berkunjung ke sini, ada dua rute yang bisa ditempuh dari pusat kota Banda Aceh.

Pertama dari sisi jalan pelabuhan Ulee Lheue dan kemudian dari desa Peulanggahan, yang akan memakan waktu sekitar 30 menit. Tempat wisata ini juga gratis tanpa biaya masuk.(ADV)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button