Berita Wisata

Menparekraf mendorong desa wisata di Kambo untuk mengoptimalkan potensi atraksi…

LANGIT7.ID, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Desa Wisata Kambo untuk meningkatkan kualitas dan memaksimalkan potensi tempat wisata.

Saat mengunjungi desa wisata Kambo, Sandiaga terkesan dengan karakter geografis gunung yang unik, lembah dan dataran yang indah.

Desa Wisata Kambo terletak di Desa Kambo, Kecamatan Mungkajang, Kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan. Desa wisata ini juga masuk dalam 50 besar desa wisata dalam ajang Indonesian Tourism Village Award (ADWI) 2022.

Baca Juga: Pantai Nguluran Menampilkan Spot Foto Anti-Mainstream untuk Wisatawan

“Selamat, Desa Wisata Kambo masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam ajang ADWI 2022. Saya sangat takjub,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

Menurut Sandiaga, Desa Wisata Kambo menawarkan pemandangan yang megah, epic dan ikonik, sehingga pemandangan tersebut menjadi daya tarik yang dapat dikemas dalam konsep sunrise dan sunset.

Daya tarik desa wisata Kambo juga beragam, seperti Puncak Sarsarang yang memiliki fitur awan awan menutupi area puncak. Perjalanan hutan ke Puncak Sarangsarang menunjukkan keanekaragaman hayati Sulawesi yang unik, yang merupakan daya tarik wisata lainnya.

Selain itu, kolam renang di Kambo Highland Resort, yang menawarkan pengalaman mandi di ketinggian 531 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh pegunungan hijau yang rimbun dan lanskap resor yang estetis.

Untuk itu, Sandiaga mendorong Desa Wisata Kambo untuk bisa menggarap potensi keindahan alam, budaya, hingga kekuatan produk ekonomi kreatifnya.

“Tujuannya agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada penciptaan lapangan kerja lebih banyak bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Watu Paris, Tempat Wisata Keluarga Terpopuler di Gunung Kidul

Apalagi, kata Sandiaga, desa ini memiliki puncak yang bisa melihat kota Palopo dari atas, sehingga bisa dikemas dengan makan malam yang romantis. Kemudian, ekowisata trekking atau wisata olahraga.

“Nanti misalnya ada kegiatan lari, atau sepeda gunung yang bisa dikembangkan di sini,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Sandiaga juga mengagumi potensi seni dan budaya desa wisata Kambo, mulai dari tari Pajaga Lili, seni Ma’gasing, dll.

Tari Pajaga Lili, digunakan untuk menyambut dan bercanda anak muda dan masyarakat Luwu di masa lalu. Selanjutnya adalah Kesenian Ma’gasing, salah satu permainan rakyat yang menggunakan mainan kayu bangkai pohon yang mewah dan dimainkan oleh anak-anak atau laki-laki dewasa.

“Masakannya juga enak, ada Sarabba Kambo, Gula Aren Kambo, Katekkan dan Trigona Honey,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Sandiaga juga mendonasikan perlengkapan camping dan CHSE kit sebagai alat penunjang kebersihan sebagai bagian dari pengembangan Kampung Wisata Kambo.

“Beberapa tempat wisata di sini juga camping ground, jadi lama tidak kita pakai, tidak ribet, kita tidak pakai ribet, sekarang kita perkenalkan sebagai penunjang pengembangan desa wisata. Kambo.” dia berkata.

Baca Juga: Desa Mataraman, Konsep Wisata Pendidikan dan Budaya Agraris

Sementara itu, Walikota Palopo, Judas Amir, mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di desa wisata Kambo. Ia berharap kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat membantu meningkatkan jumlah wisatawan di daerahnya.

Amir juga menyampaikan bahwa Kota Palopo memiliki potensi lain yaitu predikat “kota wisata kesehatan”. Sebab, menurut dia, semua fasilitas kesehatan di Palopo memiliki rest area.

“Kenapa diberi gelar ini? Karena semua fasilitas kesehatan di Polopo memiliki rest area, tujuannya untuk memberikan kenikmatan kepada masyarakat,” kata Amir.

(lembut, lembut)

Source: langit7.id

Related Articles

Back to top button