Berita Wisata

MI Mulia Surabaya Peringati Maulid Nabi dengan dua kegiatan | PWMU.CO

Siswa MI Mulia berfoto bersama Rieka usai acara Dongeng Islami (Wulyono/PWMU.CO)Siswa MI Mulia berfoto bersama Rieka usai acara dongeng Islami, Jumat (7/10/2022) (Wulyono/PWMU.CO)

PWMU.CO – MI Mulia (Muhammadiyah 5 Surabaya) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menyelenggarakan dua kegiatan di lokasi yang berbeda.

Kegiatan di sekolah yaitu dongeng islami yang diikuti siswa kelas I hingga IV, Jumat (10/7/2022) di aula MI Muhammadiyah 5 Surabaya.

Sedangkan kegiatan di luar sekolah, tepatnya di Wisata Alam Bumi Perkemahan Nogosari Pacet, adalah perkemahan Hizbul Wathan yang diikuti oleh siswa kelas 5 dan 6, dari Kamis hingga Jumat (6-7/10/2022).

Tujuan dari kedua kegiatan tersebut adalah untuk mengenang kelahiran sosok Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin).

dongeng islami

Dalam kegiatan dongeng islami, Bu Rika Yunita Sari yang biasa disapa Bu Rieka menceritakan kisahnya.

Kak Rieka mentransmisikan kisah kelahiran Nabi Muhammad sebagai khazanah uswah atau suri tauladan yang baik sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Para siswa MI Mulia tampak sangat antusias mendengar cerita tersebut.

Menurut Koordinator Ismuba, Ustadzah Ifa Widayanti yang akrab disapa Ibu Nyai mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah orang pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Islam.

“Dan beliau juga menjadi uswatun hasanah, yang artinya teladan yang baik bagi seluruh umat Islam,” ujarnya.

Menurut Bu Nyai, gelar uswatun hasanah adalah milik Nabi Muhammad SAW, karena memang sifat-sifatnya harus diteladani oleh setiap muslim. “Faktanya, bahkan hal terkecil dari Nabi Muhammad sangat baik untuk ditiru oleh umat Islam,” katanya.

Maka, kata Ifa Widayanti, menanamkan rasa cinta pada sosok laki-laki pilihan Allah SWT (Pria yang menahan hujan) yang merupakan berkah bagi seluruh alam, pada anak sejak dini adalah hal yang terbaik.

“Tentu ini akan memberikan landasan yang kokoh bagi anak-anak untuk memiliki sifat seperti rasul, dan nantinya menjadi generasi penerus bangsa yang jujur, cerdas, amanah, dan bertutur kata,” ujarnya.

Salah satu siswa kelas IV MI Mulia, Nathan Aryasatya mengatakan ingin menjadi seperti Rasulullah SAW agar disayang banyak orang dan dicintai banyak orang.

“Saya juga ingin pintar seperti nabi dan saya bisa menjadi contoh yang baik bagi semua manusia, termasuk adik saya yang masih duduk di bangku kelas dua SD,” ujarnya.

Kamp Hizbul Wathan

Sedangkan pada kegiatan kedua yaitu camp Hizbul Wathan, rangkaian acaranya adalah hiking dan lomba masak. Setelah itu, acara diakhiri dengan shalat Jum’at berjamaah di area camping ground.

Kegiatan yang paling seru adalah menjelajahi alam. Dalam kegiatan tersebut, siswa harus mensyukuri dan mencintai alam seperti sifat Nabi yang selalu sabar dan penyayang, sekaligus melestarikan lingkungan yang diciptakan Tuhan untuk kesejahteraan umatnya.

Banyak kendala yang muncul selama pendakian, antara lain hujan deras yang menyebabkan tenda yang mereka bangun terisi air hujan, namun para siswa tetap antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.

Pembukaan kubu Hizbul Wathan (Wulyono/PWMU.CO)

Sifat Nabi

Pengajar Al-Qur’an Bina Tilawati, Ustadz M Jaka Permata Adji menyampaikan pesan saat khutbah Jumat, di area camping ground.

“Kalian adalah generasi penerus Nabi, jadi kalian harus bisa meneladani dan mengamalkan sifat-sifat yang ada pada Nabi,” ujarnya.

Beliau berpesan kepada para santri, jika menjadi seorang pemimpin di masa depan, Anda harus memiliki sifat-sifat seperti sifat Nabi selain empat sifat wajib yaitu shidiq, amanah, tabligh, fathonah.

“Shidiq artinya jujur, mulai sekarang kamu harus terbiasa mengatakan yang sebenarnya kepada siapa pun, Amanah artinya kamu harus bertindak sesuai dengan apa yang kamu katakan. Seperti ketika Nabi berdagang, beliau banyak digandrungi pedagang lain karena kehandalannya,” ujarnya.

Tabligh artinya menyampaikan, dalam melaksanakan tugas siswa diharapkan mampu menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan kepada orang lain secara benar dan cerdas dengan bertindak.

Menutup kegiatan, Ketua MI Muhammadiyah 5 Ustadzah Umi Sarofah mengatakan melalui kegiatan ini siswa diuji dengan berbagai acara mulai dari hujan deras hingga tenda berisi air agar siswa tetap semangat.

“Tidak ada kata menyerah dan keinginan untuk pulang, tetap semangat sampai hari kedua dan tidak ada yang sakit selama beraktivitas,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini berarti tujuan dari kegiatan ini dapat dikatakan berhasil dalam mendidik siswa menjadi generasi yang tangguh, kuat, berani dan bertanggung jawab, serta mandiri.

“Semoga kedepannya seluruh siswa MI Muhammadiyah 5 Surabaya dapat menjadi generasi penerus Nabi dengan meneladani sifat-sifat beliau,” harapnya.

Penulis Woliono dan Alfain Jalaluddin Ramadhan editor bersama Nely Izzatu Editor

Mohammad Nurfatoni

Source: pwmu.co

Related Articles

Back to top button