Berita Wisata

Nama Muntok mentok di Bangka Barat, menunggu hasil kajian, tempat pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta

TEMPO.CO, Jakarta – Saat ini administrasi perubahan nama Muntok menjadi Mentok sedang digodok oleh tim Pansus agar hasil kajian tersebut kemudian dapat disahkan dalam rapat paripurna DPRD Bangka Barat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat Muhammad Ali menjelaskan, keabsahan administrasi perubahan nama Muntok menjadi Mentok menunggu pengesahan peraturan daerah pemukiman (Perda) di hari jadi kota Mentok. Pasalnya, Perda ini akan menjadi dasar perubahan administrasi nama dari Muntok menjadi Mentok.

Meski berganti nama dan harus menunggu cukup lama, kawasan kepulauan Bangka Barat ini memiliki beragam potensi yang tak kalah dengan kabupaten lain di kepulauan Bangka atau Belitung. Sedangkan potensi utama di wilayah Muntok adalah sebagai berikut.

1. Pelabuhan

Meluncurkan antara berita, di ujung barat Pulau Bangka termasuk kota Muntok ini memiliki banyak pantai indah dan menawan yang pasti patut untuk dikunjungi. Sayangnya, objek wisata tersebut tidak terlalu terlihat, sehingga pemerintah daerah menyasar wisatawan antar pulau. Memang, Bangka Barat memiliki keunggulan sebagai pintu masuk utama untuk menyeberangi Selat Bangka yang menghubungkan Pulau Bangka dan Pulau Sumatera.

Kutipan babelprov.go.id, Pelabuhan Muntok merupakan tempat dimana kapal cepat akan singgah atau membuang sauh ketika hendak menuju Palembang. Keberadaan pelabuhan lintas ini merupakan salah satu potensi yang selalu dijunjung tinggi karena diyakini akan semakin banyak penduduk yang memanfaatkan jalur lintas ini. Memang, jalur ini terbukti memangkas waktu tempuh pengendara dari Pulau Bangka ke Jakarta. Diharapkan juga para pemudik tidak hanya sekedar melewati Muntok, melainkan harus singgah sejenak untuk menikmati berbagai destinasi wisata yang ada di kawasan ini.

Selain menjadi tempat transit, pelabuhan ini juga menjadi tempat penunjang aktivitas ekspor impor dan pertambangan. Sejak zaman Belanda, Muntok menjadi kota pengolahan tambang timah yang disusul dengan perdagangan lada.

Melalui pelabuhan ini, hasil alam tersebut diangkut dengan kapal Belanda ke benua Eropa. Belanda juga mendatangkan pekerja dari China daratan untuk membantu mengangkut barang. Dapat dikatakan bahwa pelabuhan Muntok merupakan potensi utama daerah ini.

2. Wisata sejarah

Meski wisata alam Muntok jarang terabaikan, namun wisata sejarah di kawasan ini telah menarik wisatawan dari luar daerah untuk berbondong-bondong mengunjungi objek wisatanya. Di Muntok terdapat dua bangunan yang memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi bagi masyarakat Indonesia, yaitu Wisma Menumbing dan Wisma Muntok yang dikenal dengan nama Wisma Ranggam.

Pada masa Agresi Militer Belanda II (1948), kedua wisma Belanda tersebut dijadikan tempat pengasingan bagi tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia antara lain Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir dan Haji Agus Salim. mapaculture.belajar.kemdikbud.go.id.

3. Desa wisata

Kutipan jadesta.kemenparekraf.go.id, Muntok juga memiliki dan mengembangkan potensi desa wisata, termasuk Desa Wisata Bukit Kukus. Lokasi desa wisata ini terletak di Air Belo, Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung.

Kutipan journal.ubb.ac.id, Bukit Kukus bisa menjadi destinasi desa geowisata yang potensial. Memang bukit ini tersusun dari batuan beku granit dengan morfologi bukit yang agak miring. Apalagi kekayaan flora dan fauna yang terdapat di bukit Kukus di wilayah Bangka Barat ini secara alami sangat erat kaitannya dengan kondisi geologi setempat.

RACHEL FARAHDIBA R

Baca Juga: Muntok Jadi Destinasi Wisata Kota Tua Dunia

Ikuti berita Tempo terbaru di Google News, klik di sini.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button