Nataru Holiday, Wisata Pantai Palabuhanatu Sukabumi hanya dikunjungi 37.000 wisatawan

PALABUHANRATU, RADAR SUKABUMI – Presiden Balawista Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto mengatakan kunjungan wisatawan saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) relatif stabil. Yakni sekitar 40-70 orang per destinasi wisata hingga 26 objek wisata air dari Ujung Genteng hingga Cisolok.

“Kalau untuk akhir pekan seperti hari Minggu, diperkirakan sekitar 120-140 orang per daerah tujuan wisata,” kata Yanyan kepada Radar Sukabumi, Selasa (10/1).

Yanyan menjelaskan, selama liburan Nataru, kunjungan wisatawan ke destinasi wisata mengalami penurunan yang signifikan dibanding tahun lalu. Padahal, saat itu pandemi Covid-19 masih melanda.

Lebih lanjut Yanyan menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpunnya, jumlah kunjungan wisatawan dari 24 Desember hingga 31 Desember 2022 dan berlanjut hingga 8 Januari 2023 selama 15 hari hanya 37.429 orang dari total 26 objek wisata bahari.

“Objek wisata yang masih diminati wisatawan sebanyak 12.658 orang atau 34% di kawasan Pantai Citepus Istiqomah, Kawasan Hijau Citepus, Istana Kepresidenan Citepus dan Citepus Kebon Kelapa Palabuhanratu. 11.324 orang atau 30% diisi Karanghawu, Pantai Cibangban dan Sunset atau Cisolok Kapitol, dan 7.361 orang memenuhi pantai Curug Larangan, Sodong dan Palangpang,” jelas Yanyan.

Sisanya tersebar merata di beberapa destinasi wisata seperti Ujung Genteng Ciracap dan Batu Bintang Palabuhanratu, lanjutnya.

Dengan demikian, lanjut Yanyan, dipastikan tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata liburan Nataru 2022-2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai tak kurang dari 324.050 orang.

“Lagi dibandingkan hari raya Idul Fitri kemarin yang mencapai 4.955.782 orang,” ujarnya.

Penurunan kunjungan wisatawan kali ini disebabkan cuaca buruk yang melanda Sukabumi. Yanyan juga berharap agar pemerintah daerah, pelaku usaha di bidang pariwisata dan elemen terkait lainnya dapat merangkul semua pihak. Libatkan media untuk terlibat bersama dalam transmisi informasi yang berpeluang memperkuat pariwisata daerah. (Cr2/t)

Source: news.google.com