Berita Wisata

Ombak yang kuat, Pantai Watu Klotok Klungkung yang memiliki pasir hitam menjadi daya tarik para peselancar

SEMARAPURA,radarbali.id – Pecinta olahraga selancar mulai memperhatikan pasir hitam pantai Watu Klotok Klungkung yang berpasir hitam. Hanya saja jumlahnya tidak banyak dan didominasi oleh wisatawan mancanegara yang sudah lama menetap di Bali atau ekspatriat.

Wayan Gede Suiwibawa, warga sekitar, mengatakan, Pantai Watu Klotok sudah beberapa tahun ini menarik perhatian para peselancar. Biasanya peselancar yang datang ke pantai ini adalah wisatawan mancanegara yang sudah lama tinggal di Bali. Tidak heran mereka datang tanpa pemandu. “Mungkin awalnya mereka melihat potensi pantai-pantai yang ada di Bali. Dan melihat pantai Watu Klotok sebagai salah satu pantai yang bagus untuk surfing,” ujarnya.

Karena wisatawan yang datang biasanya sudah mengetahui kondisi pantai Watu Klotok, biasanya mereka sudah membekali diri dengan peralatan yang diperlukan. Misalnya, tidak ada papan selancar yang disewakan di pantai. Sedangkan untuk pakaian ganti, umumnya menggunakan toilet umum. “Potensinya besar di sini. Apalagi saat ombaknya besar, cocok untuk yang suka tantangan. Hanya saja belum ada fasilitas penunjangnya,” ujarnya.

Selain itu, masalah kebersihan juga menjadi perhatian Suiwibawa yang juga Ketua Kelompok Konservasi Penyu Watu Klotok. Ia mengungkapkan, selama ini belum ada petugas khusus yang memastikan kebersihan di pesisir Pantai Watu Klotok. Dialah yang aktif membersihkan sampah yang berserakan di pesisir pantai. Namun karena keterbatasan tenaga dan waktu, tidak semua bagian bisa dibersihkan. “Jika tubuh saya dalam kondisi baik, saya bisa membersihkan semuanya. Tapi kalau tidak sehat, saya biarkan saja. Saya harap kebersihan di sekitar pantai Klotok diperhatikan dengan serius. Selain untuk menjaga citra pariwisata, juga untuk kebersihan kawasan pura,” ujarnya. (yang cantik/menyingkirkan)

SEMARAPURA,radarbali.id – Pecinta olahraga selancar mulai memperhatikan pasir hitam pantai Watu Klotok Klungkung yang berpasir hitam. Hanya saja jumlahnya tidak banyak dan didominasi oleh wisatawan mancanegara yang sudah lama menetap di Bali atau ekspatriat.

Wayan Gede Suiwibawa, warga sekitar, mengatakan, Pantai Watu Klotok sudah beberapa tahun ini menarik perhatian para peselancar. Biasanya peselancar yang datang ke pantai ini adalah wisatawan mancanegara yang sudah lama tinggal di Bali. Tidak heran mereka datang tanpa pemandu. “Mungkin awalnya mereka melihat potensi pantai-pantai yang ada di Bali. Dan melihat pantai Watu Klotok sebagai salah satu pantai yang bagus untuk surfing,” ujarnya.

Karena wisatawan yang datang biasanya sudah mengetahui kondisi pantai Watu Klotok, biasanya mereka sudah membekali diri dengan peralatan yang diperlukan. Misalnya, tidak ada papan selancar yang disewakan di pantai. Sedangkan untuk pakaian ganti, umumnya menggunakan toilet umum. “Potensinya besar di sini. Apalagi saat ombaknya besar, cocok untuk yang suka tantangan. Hanya saja belum ada fasilitas penunjangnya,” ujarnya.

Selain itu, masalah kebersihan juga menjadi perhatian Suiwibawa yang juga Ketua Kelompok Konservasi Penyu Watu Klotok. Ia mengungkapkan, selama ini belum ada petugas khusus yang memastikan kebersihan di pesisir Pantai Watu Klotok. Dialah yang aktif membersihkan sampah yang berserakan di pesisir pantai. Namun karena keterbatasan tenaga dan waktu, tidak semua bagian bisa dibersihkan. “Jika tubuh saya dalam kondisi baik, saya bisa membersihkan semuanya. Tapi kalau tidak sehat, saya biarkan saja. Saya harap kebersihan di sekitar pantai Klotok diperhatikan dengan serius. Selain untuk menjaga citra pariwisata, juga untuk kebersihan kawasan pura,” ujarnya. (yang cantik/menyingkirkan)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button