Berita Wisata

Panduan untuk menjadi ekowisata

JAKARTA – Kunjungan wisatawan ke Indonesia terus meningkat. Prospek pariwisata di Indonesia yang terus berkembang memerlukan pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata.

Hal ini tentunya memberikan dampak positif berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para pelaku usaha kreatif di sekitar lokasi wisata.

Selain dampak positif dari sektor pariwisata, jumlah wisatawan dan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata yang terus meningkat juga memberikan dampak negatif yaitu meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan.

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kebersihan dan kenyamanan kawasan wisata itu sendiri. Selain itu, sampah yang dihasilkan wisatawan dapat berdampak lebih luas terhadap pencemaran lingkungan.

Mengutip dari halaman dlhk.jogjaprov.go.id, sampah yang dihasilkan oleh sektor pariwisata didominasi oleh sampah anorganik berupa sampah plastik. Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua yang berakhir di laut setelah China, yaitu 197,2 juta ton.

Sistem pengelolaan sampah di kawasan wisata memerlukan perhatian khusus untuk mengelola sampah yang dihasilkan oleh wisatawan di sekitar lokasi wisata. Pengelolaan sampah organik dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kompos bagi pepohonan di sekitar kawasan wisata.

Selain itu, sampah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai biogas yang dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan optimalisasi operasional industri kreatif di sekitar lokasi wisata. Sedangkan sampah anorganik dikelola melalui sistem daur ulang menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti kerajinan tangan atau produk sejenis lainnya.

Demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan wisata, sebaiknya wisatawan dapat menjadi wisatawan yang bijak dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan fasilitas wisata yang ada. Berikut adalah panduan menjadi turis yang cerdas dan ramah lingkungan saat berlibur di suatu destinasi wisata:

Menghormati aturan lokasi wisata

Peraturan yang diambil di suatu tempat wisata bertujuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan wisatawan. Selain itu, regulasi juga diambil untuk melindungi kelestarian lokasi wisata. Oleh karena itu, penting bagi wisatawan untuk menghormati peraturan yang berlaku.

Bawa tempat makanan dan minuman pribadi

Banyak tempat wisata yang hadir dalam bentuk warung yang menjual makanan dan minuman dalam kemasan botol plastik sekali pakai. Hal ini dianggap nyaman oleh sebagian orang. Jika sudah habis, wisatawan cenderung membuangnya dan kemasannya menjadi sampah.

Untuk itu, salah satu langkah meminimalisasi timbulan sampah adalah dengan menyediakan tempat makan dan minum pribadi yang aman untuk digunakan berulang kali.

Bawa tas belanja pribadi

Selain membawa perbekalan pribadi, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbulan sampah antara lain tidak menggunakan kantong plastik saat berbelanja dan menggantinya dengan tas belanja pribadi yang dapat digunakan berulang kali. .

Biasanya setelah berbelanja, kantong plastik seperti plastik botol minuman dan sejenisnya ini berakhir di tempat sampah. Itu juga bisa berakhir di mana saja.

Oleh karena itu, biasakan membawa barang belanjaan sendiri jika ingin berbelanja di tempat wisata untuk mengurangi timbulan sampah di lokasi wisata.

Bawa perlengkapan Anda sendiri

Perlengkapan lain yang perlu disiapkan saat bepergian adalah peralatan mandi, peralatan makan, dan perlengkapan pribadi lainnya. Mengurangi penggunaan sabun dan sampo kemasan, peralatan makan plastik, sedotan plastik, tisu basah, dan penggunaan pembalut kain atau cangkir menstruasi yang dapat digunakan kembali merupakan salah satu langkah untuk mengurangi timbulan sampah plastik saat bepergian .

Buanglah sampah sesuai kategori sampah

Penggunaan produk plastik masih sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan tidak dapat sepenuhnya kita ganti dengan alternatif lain. Setiap orang dalam kesehariannya tidak terlepas dari kegiatan yang berpotensi menghasilkan sampah plastik, termasuk kegiatan wisata.

Salah satu fasilitas yang harus disediakan pengelola adalah tempat sampah dengan pembagian kategori sampah dan wisatawan diwajibkan membuang sampah yang dihasilkan di tempat sampah sesuai kategorinya.

Berbelanja dengan bijak saat bepergian

Memikirkan kembali sebelum berbelanja sering diabaikan dan sulit. Banyak hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, misalnya apakah kita benar-benar membutuhkan barang atau makanan ini? Akankah barang atau makanan ini menghasilkan sampah plastik yang sulit dikelola?

Bisa juga pertanyaan serupa apakah kita mampu mengganti resiko timbulan sampah dengan barang milik kita? Apakah jangka waktu penggunaan artikel cukup lama? Atau apakah kita mampu menghabiskan makanan yang kita beli agar tidak menghasilkan sampah lagi?

Hal-hal tersebut perlu diperhatikan dengan bijak saat berbelanja di lokasi wisata agar kita sebagai wisatawan mampu bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan nantinya.

Tidak ada salahnya menjadi turis yang cerdas dan ramah lingkungan. Jika gerakan kecil ini diupayakan secara masif, tentunya juga akan berdampak besar bagi keberlangsungan lingkungan yang bersih di masa kini dan masa depan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button